Semenanjung Korea

Korea Utara Meluncurkan Dua Rudal Balistik Usai Latihan Korea Selatan-Amerika Serikat-Jepang

Militer Korea Selatan mengatakan salah satu dari dua rudal balistik Korea Utara mungkin terbang secara tidak normal.

Editor: Agustinus Sape
TELEGRAPHINDIA.COM
Korea Utara pada tanggal 1 Juli meluncurkan dua rudal balistik, militer Korea Selatan mengkonfirmasi Deustche Welle 

POS-KUPANG.COM - Korea Utara telah meluncurkan dua rudal balistik, kata militer Korea Selatan pada hari Senin, ketika Pyongyang memperingatkan tindakan balasan terhadap latihan militer gabungan.

Rudal tersebut diluncurkan dari Provinsi Hwanghae Selatan, kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan, mengutip pihak berwenang di Seoul. Dikatakan bahwa satu rudal telah terbang sekitar 600 kilometer (372 mil) sedangkan rudal kedua terbang sekitar 120 kilometer.

“Militer Korea Selatan akan mempertahankan kapasitas dan posturnya untuk merespons setiap provokasi sambil memantau dengan cermat berbagai aktivitas Korea Utara di bawah postur pertahanan bersama Korea Selatan-AS yang kuat,” kata juru bicara militer dalam konferensi pers.

Kantor berita KCNA yang dikendalikan pemerintah Pyongyang berbicara tentang keberhasilan uji coba “teknologi baru yang penting.”

Namun, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan kepada wartawan bahwa salah satu uji coba rudal telah meledak pada tahap awal penerbangan.

Seoul masih menganalisis peluncuran tersebut dan belum mendapatkan konfirmasi apakah ada korban jiwa atau kerusakan pada properti Korea Utara, kata juru bicara tersebut.

Korea Utara mengatakan pihaknya berhasil menguji rudal balistik taktis baru pada hari Senin yang mampu membawa hulu ledak super besar seberat 4,5 ton, kantor berita resmi negara KCNA melaporkan pada hari Selasa.

KCNA tidak menyebutkan rudal kedua.

Dikatakan bahwa uji coba rudal balistik taktis baru, yang diberi nama Hwasongpho-11 Da-4.5, dilakukan dengan simulasi hulu ledak berat untuk memverifikasi stabilitas dan akurasi penerbangan.

Pernyataan itu tidak menguraikan sifat hulu ledak yang disimulasikan.

Kepala Staf Gabungan Korea Utara mengatakan rudal tersebut diluncurkan dari kota Jangyon di tenggara Korea Utara pada pukul 5:05 pagi. Dikatakan bahwa lintasan peluncuran rudal balistik tambahan yang tidak teridentifikasi terdeteksi 10 menit kemudian, sebuah dugaan bahwa Korea Utara mungkin telah melakukan dua peluncuran rudal.

Kepala Staf Gabungan mengatakan militer Korea Selatan telah meningkatkan postur pengawasannya dan bertukar informasi terkait dengan Amerika Serikat dan Jepang.

Peluncuran ini dilakukan dua hari setelah Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang mengakhiri latihan trilateral multidomain baru mereka di wilayah tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, ketiga negara tersebut telah memperluas kemitraan keamanan trilateral mereka untuk mengatasi ancaman nuklir Korea Utara yang terus berkembang dan meningkatnya ketegasan Tiongkok di wilayah tersebut.

Baca juga: Rusia Berancang-ancang Putus Hubungan dengan Negara-negara Barat

Latihan “Freedom Edge” dimaksudkan untuk meningkatkan kecanggihan latihan sebelumnya dengan latihan udara dan laut secara simultan yang bertujuan untuk meningkatkan pertahanan rudal balistik gabungan, peperangan anti-kapal selam, pengawasan dan keterampilan serta kemampuan lainnya. Latihan tiga hari tersebut melibatkan kapal induk AS serta kapal perusak, jet tempur, dan helikopter dari ketiga negara tersebut.

Pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeluarkan pernyataan panjang yang mengecam keras latihan “Freedom Edge” dan menyebutnya sebagai NATO versi Asia. Dikatakan bahwa latihan tersebut secara terbuka menghancurkan lingkungan keamanan di Semenanjung Korea dan mengandung niat AS untuk mengepung Tiongkok dan memberikan tekanan pada Rusia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved