Liputan Khusus
Lipsus - Polri Sumbang Atlet Buat NTT Berlaga di PON Aceh-Sumut 2024
Saat PON XX Papua 2021, Erniyati Ngongo juga menjadi atlet cabang tinju NTT. Di Papua, Erniyati berhasil merebut medali perunggu bagi kontingen NTT.
Secara terpisah, Kompol Mahdi Ibrahim, SH yang dihubungi mengatakan, memperingati Hari Bhayangkara ini menjadi salah satu pemicu baginya untuk berbuat demi institusi Polri. Meski bertugas di Polres Malaka, Mahdi Ibrahim beberapa waktu lalu terpilih sebagai Ketua PSSI Kabupaten Alor.
Mahdi yang pernah memperkuat NTT di pra PON 1993 itu mengaku, sepakbola membuatnya melakukan berbagai hal. Lewat sepakbola, kata pemilik SSB Alor United ini, dia makin dekat dengan masyarakat.
Dari sepakbola, kata Mahdi yang akrab disapa Dejan ini, dia bisa mengetahui apa keinginan masyarakat, yang salah satunya adalah ingin bermain bola.
"Kepercayaan pelaku bola di Alor memilih saya menjadi ketua PSSI menjadi motivasi bagi saya untuk terus berbuat lewat sepakbola. Selama ini sepertinya masyarakat masih menjaga jarak dengan polisi, sehingga lewat sepakbola, saya berusaha untuk terus dekat dengan mereka. Saya berbaur dengan mereka lewat sepakbola dan puji Tuhan, ada beberapa anak yang sukses karena bermain bola," kata Mahdi.
Dia mengakui kalau beberapa anak asuhannya dalam tim sepakbola telah lolos menjadi anggota Polri maupun TNI. "Ada kebanggaan ketika kita bina karakternya lewat sepakbola dan akhirnya saat ikut seleksi polisi, mereka bisa lolos. Mudah-mudahan di Hari Bhayangkara ini, saya terus termotivasi untuk berbuat bagi masyarakat lewat tugas saya sebagai anggota Polri maupun sebagai pengurus dan pelatih sepakbola," kata Mahdi.
Polri Ramah Disabilitas
Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani (Persani) dan Perkumpulan Tunanetra (Pertuni) Cabang Kupang mengucapkan terima kasih kepada Polda NTT atas pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada ratusan disabilitas yang ada di Kota Kupang.
Ketua Persani, Serafina Bete kepada Pos Kupang mengatakan, selama ini rekan-rekan disabilitas kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan keterbatasan akses, waktu, dan pelayanan kesehatan ramah disabilitas yang terbatas.
“Pelayanan kesehatan gratis ini sangat membantu penyandang disabilitas. Selama ini memang teman-teman kesulitan mengakses layanan kesehatan ke Puskesmas. Selain karena lokasinya jauh serta keterbatasan akses yang tidak memungkinkan penyandang disabilitas mendapatkan pelayanan,” ujarnya Minggu (30/6).
Untuk memperoleh pelayanan kesehatan ini Persani menjalin kerjasama pemeriksaan kesehatan bagi penyandang disabilitas.
“Kami berharap, kerja sama yang telah terjalin ini bisa terus berjalan. Kami juga berharap tidak hanya kali ini saja ada pelayanan pemeriksaan bagi penyandang disabilitas, tetapi bisa berlanjut,” harapnya.
Saat ini tambah Serafina, yang tergabung dalam Persani berjumlah 20 orang, dengan jenis disabilitas fisik, disabilitas intelektual, disabilitas sensorik netra dan disabilitas sensorik hambatan bicara.
Senada dengan Serafina, Ketua Pertuni Cabang Kupang, I Made Astika Dana juga mengucapkan terima kasih pada Polda NTT karena bisa merayakan HUT ke-78 Bhayangkara bersama para penyandang disabilitas.
“Adanya pemeriksaan kesehatan membuat kami semakin sadar akan kesehatan kami. Selama ini banyak di antara kami, tidak begitu peduli dengan kesehatan dan penyakit yang kami derita. Pemeriksaan gratis yang diadakan Polda NTT, membantu mengedukasi kami tentang penyakit yang kami derita dan apa yang kami lakukan ke depannya,” jelasnya.
Pauryankes Biddokkes Polda NTT, Iptu Wahed Wahyudi mengatakan, pelayanan ini tidak hanya terbatas pada perayaan HUT ke-78 Bhayangkara tetapi bagian dari pelayanan Polri yang ramah disabilitas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.