Flores Timur Terkini

Urus Penyintas Lewotobi, Bupati Flotim Mohon Beasiswa, Huntap dan Keberlanjutan Ekonomi

Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, meminta Pemerintah Pusat membantu beasiswa bagi mahasiswa hingga mempercepat huntap.

POS-KUPANG.COM/HO
RAPAT-Deretan pejabat tinggi negara serta pejabat daerah dalam rapat tingkat Menteri di Jakarta. Bupati Flores Timur, Anton Doni Dihen, menyoroti berbagai persoalan dan kebutuhan mendesak penyintas Gunung Lewotobi Laki-laki, Kamis (21/08/25). 

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, meminta agar Pemerintah Pusat membantu beasiswa bagi mahasiswa hingga mempercepat Hunian Tetap (Huntap) bagi penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kamis, 21 Agustus 2025.

Persoalan ini menjadi sorotan Antonius Doni Dihen dalam rapat tingkat menteri, bersama Menteri Koordinator Bidang PMK, Praktikno, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, dan Gubernur NTT Melki Laka Lena, serta perwakilan Kemensos, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup, dan BPN.

Persoalan dan kebutuhan mendesak terkait rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana itu juga diualas dengan persoalan ikutannya, baik di bidang ekonomi, sosial budaya, hingga dampak secara psikologis.

Antonius Doni Dihen menyoroti sejumlah kendala utama yang menghambat percepatan penanganan pasca bencana, termasuk soal pembangunan huntap.

"Huntap masih menghadapi tantangan besar, pertama perbedaan pendapat mengenai izin, apakah menggunakan AMDAL atau SPPL," ujarnya.

Menurut Antonius Doni Dihen, pembangunan huntap dapat dilakukan apa bila jalan masuk telah tersedia. Jalan diperkirakan memakan waktu hingga 8 bulan dan diperkirakan selesai pada Juni 2026. 

"Berharap kendala DIPA segera diatasi agar proyek dimulai lebih cepat," pinta Antonius Doni Dihen.

Ia memaparkan dampak bencana banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-laki yang memutus Jalan Trans Flores Larantuka-Maumere, dimulai dari Desa Dulipali sampai ke Hokeng Jaya, dengan panjang ratusan meter. 


Ancaman yang memutus jalan negara dan konektivitas antar wilayah ini menjadi perhatian serius. Material batu besar terseret dari arah Gunung Lewotobi. Kadar lumpur bisa lebih dari lutut orang dewasa.


Untuk mengatasi hal ini, diperlukan bantuan setidaknya dua alat berat jenis ekskavator. Dia juga menyampaikan kendala terkait izin survei lokasi untuk pembangunan check da dan sabo dam yang dibutuhkan guna mitigasi banjir lahar dingin.


BEASISWA BAGI MAHASISWA DAN KEBERLANJUTAN EKONOMI


Doni Dihen meminta agar Pemerintah Pusat memberikan bantuan beasiswa bagi ratusan mahasiswa penyintas. Saat ini ada sedikitnya 187 mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang kian terpuruk.


Mereka terancam tidak dapat melanjutkan pendidikan tingkat tinggi. Hasil bumi di kebun habis ditelan bencana. Orangtua mereka telah kehilangan pendapatan utama.


"Sebanyak 187 mahasiswa dari keluarga pengungsi mengalami kesulitan biaya pendidikan, dan diharapkan permohonan beasiswa mereka dapat dipenuhi," harap Anton Doni Dihen.


Ia juga berharap bantuan untuk kebutuhan dasar dan jaminan hidup para pengungsi yang masih sangat diperlukan hingga menempati huntap.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved