Wawancara Eksklusif
Ilham Habibie: Jangan Tipis Kuping di Dunia Politik
Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Ilham Akbar Habibie yang diusung Partai NasDem mengaku siap menghadapi kontestasi Pilkada Serentak 2024.
Kalau menurut Pak Ilham, pada saat ini kondisi politik Indonesia seperti yang Pak Ilham sebutkan meritokrasi atau memang dinasti politik hanya karena kedekatan dengan bapaknya. Kan sekarang ada guyonan, Pak. MA itu mahkamah adik. MK itu mahkamah kakak?
Oh gitu. Nah kalau kita membaca apa yang telah dikeluarkan oleh pernyataan-pernyataan resmi itu kan mereka katakan itu tetap sesuai dengan proses.
Saya kira kita masing-masing punya pemikiran sendiri-sendiri mengenai ya ada yang ragu, ada yang skeptis, ada yang sangat kritis. Tapi ya selama itu masih dalam ranah peraturan yang di ini, dijalankan masih ini ya memang patut didiskusikan.
Patut didiskusikan. Susah untuk mengambil kesimpulan absolut.
Pak Ilham kan dicalonkan atau diberikan rekom oleh Partai Nasdem dan tadi sudah ada semacam komunikasi politik dengan PKS. Kalau itu terjadi berarti ini menggambarkan Pilpres 2024. Karena Nasdem plus PKS, PKB Pak Anies sam Pak Muhaimin. Nah sekarang Pak Ilham, Nasdem sama PKS. Apakah konfigurasi politik ketika Pilpres nanti akan terjadi juga di Jawa Barat?
Waduh. Ya memang ada tren saya tidak tahu apakah itu benar atau tidak, bahwasannya kontestasi yang ada di Jawa dan juga di DKJ, itu memang ada miripnya dengan Pilpres. Kita tinggal lihat kalau memang benar-benar mirip kan ada tiga.
Kita lihat dulu bagaimana dengan yang ketiga itu, apakah ada atau tidak. Tapi belum tentu menurut saya. Dan saat ini masih agak terlalu dini.
Karena yang pegang suatu rekomendasi yang pasti, saya kira bahwa saya ya. Yang lain masih ya mudah-mudahan. Saya tidak tahu dengan Pak Anies dan Pak Imam itu apa sudah pasti mendapatkan suatu saya tidak tahu itu.
Pak Ilham, ini banyak orang berpendapat. Bahwa seseorang sukses di Pilkada ini sangat tergantung restu dari pemerintah ke depan. Yang memenangi kontestasi di tingkat Pilpres. Apakah Pak Ilham juga punya rencana atau berkomunikasi dengan Pak Prabowo misalkan? Dengan Gibran Raka Buming misalkan? Atau dengan Pak Jokowi Dodo misalkan?
Saya kira kemungkinan itu ada. Tapi saya belum bisa pastikan. Tapi kemungkinan itu ada.
Tapi itu menurut Pak Ilham perlu nggak sih? Berkomunikasi dengan mereka? Dengan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih?
Ya saya kira harus belajar dalam dunia politik, kita memang harus terbuka kepada semuanya. Jadi nggak boleh terlalu kaku, hanya gini aja, tapi harus bicara dengan semuanya. Ada manfaatnya.
Tidak berarti bahwasannya kita nanti sepihak, tapi bicara tidak ada salahnya kita berkomunikasi. Saya kira itu wajar. Wajar ya dalam komunikasi politik dengan siapapun.
Di budaya Indonesia apalagi. Karena kita di sini kan mau menekan adanya inklusivitas. Kita merangkul semuanya. Saya kira itu.
Pak Ilham, Pak Habibie Almarhum dulu kan sangat dikenal sebagai tokoh Golkar. Kalau boleh cerita, apakah Pak Ilham juga punya semacam jejak di Partai Golkar sebelum ini?
Wawancara Eksklusif - Ketua Komnas Haji: Menteri Haji dan Umrah Harus Tahan Banting |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Wamen Viva Yoga: 2.000 Tim Ekspedisi Patriot Riset Transmigrasi di 154 Daerah |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif - Wamen Viva Yoga Ungkap 3 Amanat Presiden Prabowo Soal Program Transmigrasi |
![]() |
---|
Wawancara Ekslusif - Picauly Sebut Ekologi Pangan Berpengaruh Pada Peningkatan Kualitas SDM NTT |
![]() |
---|
Wawancara Ekslusif - NTT Punya Potensi Ketahanan Pangan Tapi Belum Dimaksimalkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.