Kerja Sama Indonesia dan Timor Leste
Unpaz Timor Leste Kunjungi BRIN, Jajaki Potensi Kerja sama Riset dan Akademik
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperdalam kerjasama antara BRIN dan UNPAZ dalam berbagai bidang riset dan akademik.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Tim dari Universidadi da Paz ( UNPAZ ) Timor Leste melakukan kunjungan ke Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia. Kunjungan yang dipimpin oleh Dr. Domingos Cairesi Bandito Beremau Gomes, S.Hut., M.Sc. berlangsung pada Senin (24/6/2024).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperdalam kerjasama antara BRIN dan UNPAZ dalam berbagai bidang riset dan akademik.
Domingos dalam keterangan pers yang dikutip dari BRIN menyebut, melalui kunjungan tersebut pihaknya ingin menjalin kerja sama dengan BRIN.
Baca juga: Peluncuran Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste" Pancing Diskusi Sejarah
Kerja sama tersebut terutama terkait dukungan mengenai International Standard Serial Number (ISSN) dan International Standard Book Number (ISBN) dalam aktivitas akademik mereka.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN, Edy Giri Ranchman Putra menyambut baik kerjasama tersebut dengan menekankan potensi kolaborasi dalam riset di berbagai bidang, termasuk keagamaan, budaya, sains, kesehatan, dan inovasi lainnya.
“Kunjungan ini salah satunya tentu akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste melalui kerjasama akademik yang bermanfaat dan berkelanjutan. Kami berharap bahwa pertemuan ini akan membawa hasil yang positif dan konkrit bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di kedua negara,” ujar Edy.
Sementara itu, Deputi Bidang Fasilitas Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono, menyoroti terkait potensi pendanaan. “Mengenai pendanaan, saat ini kami hanya dapat mendanai penelitian di Indonesia, sementara Timor Leste dapat mencari dukungan internal atau melalui kerja sama dengan negara lain seperti Kanada," sebutnya.
Sementara itu mengenai dukungan terhadap ISSN dan ISBN sendiri, pihak BRIN hanya bisa memberikan dukungan terkait pengembangan mekanisme pengelolaan ISSN berdasarkan sistem yang telah BRIN kelola selama ini, sedangkan ISBN pihak UNPAZ dapat merujuk ke Perpustakan Nasional sebagai pengelola ISBN di Indonesia.
Mengenai proses penerbitan ISSN dan ISBN sendiri, BRIN menyarankan UNPAZ untuk dapat mengajukan permohonan langsung ke organisasi internasional pengelola masing-masing system tersebut karena perizinan yang dimiliki hanya berlaku di satu wilayah negara yaitu Indonesia, sedangkan bagi negara yang belum memiliki pengelola bisa mengajukan permohonan ke organisasi induk. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.