Undana
Kukuhkan Dua Guru Besar, Undana Kini Punya 55 Guru Besar
Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc mengatakan sejak Undana berdiri hingga saat ini Undana telah mengukuhkan sebanyak 55 guru besar.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Universitas Nusa Cendana (Undana) mengukuhkan dua guru besar pada Kamis, 20 Juni 2024 di Auditorium Undana.
Dua guru besar tersebut yakni Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pengolahan Hasil Ternak pada Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Prof. Dr. Ir. Gemini Ermiani M. Malelak, M. Agr.St dan Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi/Media Pembelajaran pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana, Prof. Dr. Drs. Petrus Ly, M.Si.
Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs Sanam, M.Sc mengatakan sejak Undana berdiri hingga saat ini Undana telah mengukuhkan sebanyak 55 guru besar.
“Undana sejak berdiri telah mengukuhkan 55 guru besar. Dalam perjalanannya 13 guru besar pensiun, 9 guru besar telah meninggal, dan yang masih aktif hingga saat ini sebanyak 32 guru besar,” ujar Maxs.
Prof. Maxs juga mengatakan bahwa idealnya 10 sampai 15 persen memiliki guru besar di universitas.
“Inilah PR besar kita untuk meningkatkan jumlah guru besar. Karena reputasi sebuah universitas tidak hanya ditentukan oleh gedung yang tinggi tetapi juga jumlah guru besar. Mereka sebagai lokomotif dan pemikirannya dipakai,” kata Maxs.
Menurut Maxs, Profesor harus menjadi role model dan mentor untuk membimbing mahasiswa, doktor, doktor muda, dan peneliti.
“Hasil penelitian dan kajian yang dibuat oleh Profesor harus menjadi sumbangsih yang efektif, strategis, dan bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa, serta negara. Menjaga nilai integritas, moral dan akademik. Tugas lainnya adalah penyambung, duta utama universitas setiap kiprah, tindakan, pendapat, akan menjadi testimoni universitas yang bersangkutan,” ucapnya.
Pada kegiatan tersebut kedua guru besar menyampaikan orasi ilmiah. Prof. Dr. Ir. Gemini Ermiani M. Malelak, M. Agr.St menyampaikan tentang Optimalisasi Kualitas Sei Melalui Pemilihan Bahan Pangan sedangkan Prof. Dr. Drs. Petrus Ly, M.Si., menyampaikan tentang Peran Teknologi Pembelajaran Dalam Pencapaian Hasil Belajar.
Baca juga: Akademisi Undana Hamzah Wulakada Sebut Praktek Sistem Zonasi PPDB Belum Berjalan Normal
Dijelaskan Maxs orasi ilmiah merupakan tradisi akademik yang harus dipenuhi seorang profesor, sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah.
“Pidato ilmiah bertujuan agar masyarakat akademik dan masyarakat luas dapat mengetahui kompetensi dan kepakaran para profesor, melalui pengungkapan kristalisasi pemikiran dengan nuansa ilmiah yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni,” ungkapnya.
Pidato sambung Maxs mencerminkan pola pemikiran baru, berdasarkan hasil penelitian dan sebagai gagasan baru yang akan berguna di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, seni, dan budaya yang akan bermanfaat bagi manusia dan lingkungan. (cr19)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Undana Gelar Penyamaan Persepsi Keterbukaan Informasi Publik Bersama Komisi Informasi Pusat RI |
![]() |
---|
Prof. Maxs Sanam Sebut Masalah Rabies Bisa Diatasi dengan Komitmen Masyarakat |
![]() |
---|
Undana Gelar Konferensi Internasional ICAHMedScience 2025, Bahas Isu One Health dan Tantangan Global |
![]() |
---|
Jefry Adoe Sebut Prof. Jefri Tidak Terlibat dalam Pembangunan Gedung FKKH |
![]() |
---|
Undana dan UNPAZ Timor Leste Jalin Kerja Sama Strategi Percepatan Penurunan Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.