Lewotobi Erupsi

Air Bersih 8 Desa di Flores Timur Tercemar Belerang, Camat: Sedang Diatasi

Desa krisis air yaitu Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. Desa yang berada persis di pinggir Jalan Trans Pulau Flores ini terkena dampak

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Bak penampung air di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, tercemar abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, Rabu, 19 Juni 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Delapan desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, mengalami krisis air bersih sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tiga pekan terakhir.

Desa-desa yang mengalami krisis air yaitu Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. Desa yang berada persis di pinggir Jalan Trans Pulau Flores ini terkena dampak parah. Air bersih dan tanaman sayur kini terkontaminasi belerang tebal.

Sementara tujuh desa berikutnya berada di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Hokeng Jaya, Desa Klatanlo, Desa Persiapan Padang Pasir, Desa Persiapan Nawokote B, Desa Boru, Desa Nawokote, dan Desa Pululera.

Camat Wulanggitang, Fredynandus Misenti Moat Aeng, mengatakan bantuan air bersih dari BPBD Flores Timur mulai disalurkan ke desa-desa terdampak.

"Kita sedang atasi. Mobil tangki air sementara distribusi ke Desa Dulipali dan Desa Klatanlo. Hari ini ada dua mobil tangki yang dikerahkan," katanya, Rabu, 19 Juni 2024.

Fredynandus yang terus berkoordinasi dengan BPBD memastikan bantuan air bersih terbagi merata ke semua warganya.

Para kepala desa diharapkan mengumumkan warganya untuk menyediakan drom ataupun tempat penampung air sejenisnya di depan rumah.

"Bak induk saat ini sudah terkontaminasi abu jadi kita upayakan bantuan air bersih untuk warga konsumsi," jelasnya.

Pantauan POS-KUPANG.COM, dua unit mobil tangki berkapasitas 5000 liter milik BPBD Flores Timur dan Bagian Umum Setda Flores Timur mulai menyalurian air bersih.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Erupsi Pagi Ini, Abu Vulkanik Mengarah ke 5 Desa

Warga tampak gembira dan legah lantaran air bersih sudah tercemar belerang sejak erupsi besar tiga pekan terakhir. Mereka sebelumnya merogoh kocek puluhan ribu rupiah membeli air galon di kios warga.

Sementara sebuah bak induk besar dengan ketinggian sekira 6 meter masih tercemar belerang. Bak induk di Dusun Goliriang, Desa Klatanlo ini menampung air dari Desa Boru Kedang dan selanjutnya didistribusukan ke Desa Dulipali dan Hokeng Jaya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved