Breaking News

Liputan Khusus

Lipsus - Turki Sumbang 100 Sapi Kurban Idul Adha di Manggarai Barat

Proses penyembelihan 100 ekor sapi itu akan dilakukan pada hari ini, Selasa (18/6) di Desa Siru, Kecamatan Lembor.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Panitia Hari Besar Islam di Masjid Agung Al Mujahidin Atambua menyembelih hewan kurban 1 ekor sapi sumbangan Presiden Jokowi, Senin 17 Juni 2024 

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Lembaga Pemerintah Diyanet Turki menyumbang 100 ekor sapi kurban kepada masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat dalam rangka perayaan Idul Adha 1445 Hijriah.

Proses penyembelihan 100 ekor sapi itu akan dilakukan pada hari ini, Selasa (18/6) di Desa Siru, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat.

"Sapi-sapi ini akan disembelih di Desa Siru dan akan disaksikan langsung oleh perwakilan dari Pemerintah Turki," jelas Kepala Desa Siru, Sumardi, Senin (17/6).

Baca juga: Rayakan Hari Raya Idul Adha 1445 H, Rutan Bajawa Gelar Shalat Ied dan Penyembelihan Hewan Kurban

Sumardi menerangkan, seluruh sapi kurban tersebut telah diperiksa dokter hewan dan dinyatakan bebas penyakit hewan menular, sehingga aman dan sah untuk dijadikan hewan kurban.

Usai disembelih, daging kurban itu akan dibagikan kepada 3.300 masyarakat penerima yang tersebar di 7 desa dengan jatah masing-masing kepala keluarga 5 kilogram.

Sumardi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Turki yang telah menyumbangkan hewan kurban. Apalagi seluruh sapi kurban tersebut dibeli dari masyarakat di Desa Siru dan sekitarnya.

"Sapinya dibeli dari sekitaran Lembor. Ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan  sangat berdampak positif. Hitungan saya kalau satu ekor sapi Rp 10 juta, 100 ekor itu perputaran uang bisa Rp 1 miliar," pungkasnya.

Sementara Presiden Joko Widodo memberikan sumbangan berupa sapi kurban seberat 945 Kg kepada warga Kabupaten Belu.

Penyerahan hewan kurban ini dilakukan secara simbolis oleh Staf Khusus Penjabat Gubernur NTT bidang Sosial dan Politik, Dr. Ahmad Atang, yang mewakili Presiden RI dan diterima Ketua MUI Belu, H. Abdullah Belajar, Senin (17/6) di Masjid Agung Al Mujahidin Atambua.

Hewan kurban bantuan Jokowi ini merupakan persilangan antara sapi Bali dan Simental yang berumur 5 tahun asal Kabupaten Kupang.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ahmad Atang mewakili Penjabat Gubernur Ayodhia G. L. Kalake menyampaikan, bantuan sapi dari Presiden ini adalah bentuk komitmen negara untuk hadir dalam setiap momen keagamaan, khususnya di NTT.

"Bantuan sapi ini dari Presiden sebagai representasi negara yang melaksanakan fungsi untuk meningkatkan kerja sama dan keterlibatan negara dalam kegiatan sosial keagamaan," ujarnya.

Dr. Ahmad Atang juga menekankan, bantuan ini memiliki makna sosial yang mendalam, karena bertujuan untuk memberikan perhatian kepada warga kurang mampu yang selama ini mungkin kurang menikmati perhatian yang layak.

"Dengan bantuan ini, diharapkan dapat melahirkan solidaritas sosial antara masyarakat, baik yang memiliki harta maupun yang kurang mampu," tambahnya.

Ia juga menyampaikan semoga sukacita Idul Adha tahun 2024 ini dapat terus meneguhkan komitmen persaudaraan dan kebersamaan, serta mengukuhkan semua sebagai saudara dalam membangun Nusa Tenggara Timur.

Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (Asisten II Setda Belu), Marsianus Loe Mau, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas perhatian dan bantuan kepada warga Kabupaten Belu.

"Terima kasih banyak kepada Bapak Presiden. Walaupun berada di Jakarta, tetapi tetap memiliki perhatian kepada warga di perbatasan, khususnya warga Masjid Al Mujahidin," ucap Marsianus.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga keharmonisan hidup bersama dengan hati yang tulus dan ucapan yang baik.

“Dengan cara-cara seperti itulah kita dapat menjaga keharmonisan hidup bersama," tambahnya.
Usai diserahkan, hewan kurban berupa sapi tersebut langsung disembelihkan panitia di masjid Agung Mujahidin Atambua.

Selain itu, Pemprov NTT menyerahkan hewan qurban di Masjid Al Hidayah Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara. Penyerahan hewan qurban pada Sabtu (15/6) ini diwakili Plt Karo Organisasi, Setda Provinsi NTT, Djose Martins Nai Buti, SPt, M.Si.

Penyerahan hewan qurban diterima panitia kurban Idul Adha 2024 Masjid Al Hidayah Eban, dan prajurit Satgas Pamtas RI-RDTL Yonkav 6/Naga Karimata.

Dalam sambutan Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake, SH, MDC yang dibacakan Plt Karo Organisasi, Setda Provinsi NTT, Djose Martins Nai Buti, S.Pt, M.Si mengatakan, penyembelihan hewan kurban pada setiap hari raya Idul Adha, bukan sebuah peristiwa kebetulan dan tanpa makna, atau hanya sebuah rutinitas belaka.

Akan tetapi sesungguhnya memiliki makna religius yang sangat penting dan strategis serta mengandung pesan moral, baik berkaitan dengan nilai-nilai ibadah maupun nilai-nilai sosial kemasyarakatan.

Sejalan dengan itu, setiap tahun Pemprov NTT selalu memberikan bantuan hewan kurban bagi kaum muslimin di daerah  yang disalurkan melalui pengurus masjid dan lain- lain.

Penyerahan bantuan hewan kurban dimaksud, merupakan wujud kepedulian dan perhatian Pemerintah Provinsi NTT terhadap umat Islam di daerah ini, agar di hari yang berbahagia tersebut khususnya bagi kaum duafa dapat merasakan kebahagiaan bersama-sama segenap umat Islam lainnya.

Penyembelihan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha seperti ini, pada hakekatnya adalah untuk mengenang kembali suatu peristiwa imani yang terjadi pada diri Nabi Ibrahim AS dan putranya yaitu Nabi Ismail AS. Sungguh suatu ujian yang maha berat karena Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya yang bernama Ismail dengan tangannya sendiri.

Menurutnya, Idul Adha merupakan sebuah perayaan kurban sekaligus sebuah pernyataan komitmen. Nabi Ibrahim dalam kesetiaannya kepada Allah menyatakan kesediaan untuk mengorbankan anaknya yang tunggal Ismail. Ibrahim dan Ismail sama-sama memiliki keyakinan dan keteguhan hati terhadap kehendak Allah.

Belajar dari kedua tokoh agung ini, komitmen yang sungguh harus lahir dari dalam hati dan dipancarkan lewat perbuatan yang nyata. Pemberian hewan qurban merupakan salah satu upaya konkret mengamalkan ketaqwaan kepada Allah.

Lebih dari pada itu, tambah Ayodhia, hewan qurban menjadi simbolisasi dari pemberian diri. Perintah Allah harus dilaksanakan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan.

Kerelaan untuk berkorban demi kepentingan yang lebih besar harus menjadi buah dari penyembelihan hewan qurban. Hewan qurban juga menjadi salah satu bentuk ucapan terima kasih dari umat-Nya kepada Sang Khalik atas segala rahmat yang telah diberikan.

Dalam kerangka berpikir demikian, kata Ayodhya, mengajak semua umat Islam untuk merefleksikan dua hal terkait perayaan Idul Adha 1445 H di antaranya pertama, berkaitan dengan Idhul Adha 1445 H sebagai suatu ibadah.

“Seturut arti kata qurban yang artinya mendekatkan diri kepada Allah. Dengan berqurban umat Islam menjadi qarib-qarib dan kekasih-kekasih Allah. Semua Ibadah akan berkenan kepada-Nya apabila hati sungguh bersih dan murni. Dalam konteks ini ibadah qurban harus melahirkan manusia baru yang peduli kepada Allah dan peka terhadap sesamanya,” ujarnya.

Kedua, berkaitan dengan aspek sosial dari Idul Adha. Aspek sosial ini nyata dalam pembagian hewan qurban kepada orang-orang miskin. Hewan qurban menjadi tanda soliditas antara mereka yang memiliki dan mereka yang berkekurangan.

“Melalui hal ini, umat Muslim mengamalkan perintah Allah untuk selalu mengharmonisasikan antara ibadah vertikal (hablum minallah) dan ibadah horizontal (hablum minannas). Kedua dimensi Idul Adha ini hendaknya dipandang secara integral dalam dialektika yang seimbang. Ibadah hanya akan berdaya jika diikuti dengan upaya untuk membangun kehidupan sosial yang lebih bermartabat,” jelasnya.

Beri Hewan Kurban

Pj. Gubernur NTT, Ayodhia Kalake memberikan satu ekor sapi di Polda NTT dalam merayakan hari raya Idul Adha 1445 H. Hewan kurban tersebut, diserahkan Ayodhia kepada panitia penyembelihan hewan kurban Polda NTT, disaksikan Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga dan PJU Polda NTT, Senin (17/6).

Dalam sambutannya, Gubernur NTT, Ayodhia Kalake mengajak seluruh hadirin untuk sejenak menaikkan puji dan syukur kepada Tuhan atas nikmat dan kesempatan yang diberikan sehingga dapat berkumpul dalam suasana sukacita ini.

"Semoga sukacita Idul Adha tahun ini dapat terus meneguhkan komitmen persaudaraan dan kebersamaan, serta mengukuhkan kita semua sebagai saudara dalam membangun NTT yang sejahtera," ucap Ayodhia

Acara diakhiri dengan penyerahan simbolis bantuan hewan kurban dari Gubernur NTT kepada Pengurus Masjid Al Muawwanah Polda NTT untuk disembelih dan disalurkan kepada yang berhak menerimanya.

Pada Idul Adha tahun ini, Polda NTT memotong 98 hewan kurban terdiri dari sapi 46 ekor dan kambing 52 ekor. Hasil daging hewan kurban ini dibagikan kepada masyarakat yang tidak mampu.

"Hari ini diseluruh jajaran Polda NTT memotong sebanyak 46 ekor hewan sapi dan 52 ekor hewan kambing. Khusus di Polda NTT sebanyak 12 ekor sapid an 16 ekor kambing," kata Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga saat membuka acara penyembelihan hewan kurban di Polda NTT.

Menurut Irjen Pol Daniel, pihaknya akan membagikan daging kurban ke 120 titik di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Diharapkan penerima daging kurban dapat bersama-sama memaknai Idul Adha sebagai momentum berbagi dengan sesama.

Umat muslim di Borong, Kabupaten Manggarai Timur menyembelikan 50 hewan kurban. Nama-nama yang memberikan hewan kurban itu dibacakan sebelum upacara sholat Idul Adha 1445 Hijriah di lapangan Polres Manggarai Timur.

Ketua Panitia Hari Raya Besar Islam (PHBI) Kecamatan Borong Muhamad Ali menerangkan, 50 hewan kurban tersebut terdiri dari 20 ekor sapi dan 30 ekor kambing.

Muhamad juga menerangkan, hewan-hewan kurban itu nantinya akan disembeli dan dibagikan kepada semua umat muslim di wilayah Kecamatan
Borong.

Umat Katolik Antar Kambing

Menjelang Idul Adha di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, umat Katolik Paroki Santo Gabriel Waioti, Keuskupan Maumere, Minggu (16/6) sore mengantar hewan kurban kepada umat muslim di Masjid Waoiti.

Hewan kurban ini diantar langsung Romo Martin Gabe Kira,Vikaris Parokial selaku Pastor Rekan mewakili Romo Laurensius Noi, Pastor Paroki St Gabriel Waioti-Keuskupan Maumere.

RM Martin saat mengantar hewan kurban didampingi Seksi HAK Paroki dan Frater TOP. Hewan kurban berupa dua ekor kambing itu diserahkan kepada Panitia Kurban di Masjid Darussalam-Waioti untuk Idul Adha.

"Kami dari Paroki Santu Gabriel Waioti, Keuskupan Maumere mengantar hewan kurban kepada umat muslim di Masjid Waioti. Ini merupakan bentuk toleransi antar umat yang hidup bertetangga dalam komunitas kemanusiaan. Pengantaran hewan kurban ini berdasarkan program kegiatan pastoral tahun 2024 oleh seksi hubungan antara agama dan kepercayaan(HAK) Paroki St Gabriel Waioti," kata Romo Lorens Noi,Pr, Pastor Paroki Santo Gabriel Waioti, Keuskupan Maumere kepada Pos Kupang, Minggu (16/6) sore.

Untuk diketahui, Paroki Santo Gabriel Waioti Maumere berada di wilayah Keuskupan Maumere. Paroki ini berada di jalan tran Flores dan berdekatan dengan Masjid Waioti dan Kampus Muhammadiyah Maumere yang berada di Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka. Jarak antar paroki dan masjid hanya 50 meter. (uka/cr23/bbr/rey/rob/cr4)

 

Ikuti Liputan Khusus POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved