Berita Timor Tengah Utara

Pemprov NTT Serahkan Hewan Qurban di Masjid Al Hidayah Eban Timor Tengah Utara 

Belajar dari kedua tokoh agung ini, komitmen yang sungguh harus lahir dari dalam hati dan dipancarkan lewat perbuatan yang nyata.

|
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Penyerahan hewan kurban Pemerintah Provinsi NTT yang diwakili oleh Plt Karo Organisasi, Setda Provinsi NTT, Djose Martins Nai Buti, SPt, M.Si dan didampingi Sekda TTU, Fransiskus Fay kepada Umat Islam di Masjid Al Hidayah Eban, Sabtu, 15 Juni 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menyerahkan hewan qurban di Masjid Al Hidayah Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penyerahan hewan qurban yang berlangsung pada, Sabtu, 15 Juni 2024 ini diwakili oleh Plt Karo Organisasi, Setda Provinsi NTT, Djose Martins Nai Buti, SPt, M.Si.

Turut ambil bagian dalam penyerahan hewan qurban ini Sekda TTU, Fransiskus Fay. Penyerahan hewan qurban diterima langsung oleh Panitia Kurban Idul Adha 2024 Masjid Al Hidayah Eban, dan prajurit Satgas Pamtas RI-RDTL Yonkav 6/Naga Karimata.

Dalam sambutan Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia GL Kalake, SH, MDC yang dibacakan oleh Plt Karo Organisasi, Setda Provinsi NTT, Djose Martins Nai Buti, S.Pt, M.Si mengatakan, penyembelihan hewan kurban, pada setiap hari raya Idul Adha, bukan sebuah peristiwa kebetulan dan tanpa makna, atau hanya sebuah rutinitas belaka, akan tetapi sesungguhnya memiliki makna religius yang sangat penting dan strategis serta mengandung pesan moral, baik berkaitan dengan nilai-nilai ibadah maupun nilai-nilai sosial kemasyarakatan.

Sejalan dengan itu, setiap tahun Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, selalu memberikan bantuan hewan kurban bagi kaum muslimin di daerah  yang disalurkan melalui pengurus masjid dan lain- lain.

Penyerahan bantuan hewan kurban dimaksud, merupakan wujud kepedulian dan perhatian Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terhadap umat Islam di daerah tercinta ini, agar di hari yang berbahagia tersebut khususnya bagi kaum duafa dapat merasakan kebahagiaan bersama-sama dengan segenap umat Islam lainnya.

Penyembelihan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha seperti ini, pada hakekatnya adalah untuk mengenang kembali suatu peristiwa imani yang terjadi pada diri Nabi Ibrahim As dan putranya yaitu Nabi Ismail As.

Sungguh suatu ujian yang maha berat karena Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya yang bernama Ismail dengan tangannya sendiri.

Menurutnya, Idul Adha merupakan sebuah perayaan kurban sekaligus sebuah pernyataan komitmen. Nabi Ibrahim dalam kesetiaannya kepada Allah menyatakan kesediaan untuk mengorbankan anaknya yang tunggal Ismail.

Ibrahim dan Ismail sama-sama memiliki keyakinan dan keteguhan hati terhadap kehendak Allah.

Belajar dari kedua tokoh agung ini, komitmen yang sungguh harus lahir dari dalam hati dan dipancarkan lewat perbuatan yang nyata.

Pemberian hewan qurban merupakan salah satu upaya konkret mengamalkan ketaqwaan kepada Allah.

Baca juga: Relawan di Timor Tengah Utara Deklarasikan Dukungan kepada Melki Laka Lena Maju Pilgub NTT

Lebih dari pada itu, hewan qurban menjadi simbolisasi dari pemberian diri. Perintah Allah harus dilaksanakan dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Kerelaan untuk berkorban demi kepentingan yang lebih besar harus menjadi buah dari penyembelihan hewan qurban. Hewan qurban juga menjadi salah satu bentuk ucapan terima kasih dari umat-Nya kepada Sang Khalik atas segala rahmat yang telah diberikan.

Dalam kerangka berpikir demikian, kata Ayodhya, mengajak semua umat Islam untuk merefleksikan 2 (dua) hal terkait dengan perayaan Idul Adha 1445 H berikut ini, diantaranya: Pertama, berkaitan dengan Idhul Adha 1445 H sebagai suatu ibadah. Seturut arti kata qurban yang artinya mendekatkan diri kepada Allah. Dengan berqurban Umat Islam menjadi qarib-qarib dan kekasih-kekasih Allah. Semua Ibadah akan berkenan kepada-Nya apabila hati sungguh bersih dan murni. Dalam konteks ini ibadah qurban harus melahirkan manusia baru yang peduli kepada Allah dan peka terhadap sesamanya.

Kedua, Berkaitan dengan aspek sosial dari Idul Adha. Aspek sosial ini nyata dalam pembagian hewan qurban kepada orang-orang miskin. Hewan qurban menjadi tanda soliditas antara mereka yang memiliki dan mereka yang berkekurangan. Melalui hal ini, umat Muslim mengamalkan perintah Allah untuk selalu mengharmonisasikan antara ibadah vertikal (Hablum Minallah) dan ibadah horizontal (Hablum Minannas).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved