Berita Belu
Pemda Belu Canangkan Intervensi Pencegahan Stunting dan Launching PMT Balita Gizi Kurang
Pemerintah Kabupaten Belu canangkan intervensi pencegahan stunting dan launching pemberian makanan tambahan (PMT) balita gizi kurang
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten Belu melakukan pencanangan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dan Launching PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk Balita Gizi Kurang di Kelurahan Tulamalae, Kecamatan Atambua Barat, Jumat 14 Juni 2024.
Kegiatan pencanangan ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Belu, dr. Agus Taolin, juga para camat dan lurah yang hadir, serta penyerahan secara simbolik makanan tambahan. Acara tersebut juga dihadiri oleh pimpinan OPD terkait, tokoh agama, dan masyarakat setempat.
Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa angka stunting di Kabupaten Belu saat ini berada pada posisi 11,3 persen.
Meskipun ini adalah yang terbaik dan berada di bawah target standar nasional untuk tahun 2024, yaitu 14 persen, namun angka tersebut mengalami sedikit peningkatan dari sebelumnya yang sebesar 11,1 persen.
"Perubahan ini terjadi karena ada penyesuaian dalam metode perhitungan presentasi angka stunting," jelas Bupati Agus.
Bupati Agus Taolin menegaskan bahwa target angka stunting di Kabupaten Belu untuk tahun 2024 adalah 10 persen. Untuk mencapai target ini, diperlukan kolaborasi dan kerjasama dari semua pihak dalam upaya penurunan angka stunting.
Baca juga: Sambut HANI 2024, BNNK Belu Gelar Berbagai Kegiatan di Wilayah Perbatasan
"Jika semua kecamatan dan desa melakukan upaya seperti yang dilakukan di Kelurahan Tulamalae, maka mencapai target 10 persen itu bukanlah hal yang sulit," ujarnya optimis.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk mencegah terjadinya kasus stunting baru, diperlukan pendataan dan sosialisasi kepada calon pasangan suami istri, ibu hamil, hingga anak yang baru lahir.
"Rencana kerja ini sudah dimulai di Kecamatan Atambua Barat. Saya berharap Kecamatan Atambua Selatan dan Atambua Kota dan kecamatan lain bisa melakukan hal yang sama," pinta dokter spesialis penyakit dalam ini.
Lebih lanjut, Bupati Belu menekankan bahwa saat ini semua posyandu telah memiliki peralatan yang lengkap. Karen itu, dengan adanya kerjasama dari semua pihak, diharapkan tidak ada lagi penambahan anak yang mengalami stunting atau gizi kurang.
"Kolaborasi dari semua unsur, mulai dari kader kesehatan, tenaga kesehatan, hingga tingkat pemerintahan paling bawah seperti RT dan RW, sangat penting untuk mencegah stunting," pungkasnya. (cr23)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.