Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 12 Juni 2024, Aturan Demi Memantapkan Kesetiaan Kita kepada Tuhan
dan mengajarkan demikian kepada orang lain, menduduki tempat yang paling rendah dalam Kerajaan Surga.
Oleh: Pastor John Lewar,SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 12 Juni 2024, Aturan Demi Memantapkan Kesetiaan Kita kepada Tuhan.
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Rabu, 12 Juni 2024
Hari Biasa Pekan X(H)
Lectio:
1Raja 18:20-39
Mazmur 16:1-2a.4.5.8.11
Injil: Matius 5:17-19
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Juni 2024, “Pergilah dan Beritakanlah"
Meditatio:
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Matius 5: 17).
.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus. Para ahli Taurat dan orang Farisi ”makan hati” dengan Yesus. Bagi
mereka, banyak pengajaran Tuhan Yesus yang bertentangan dan bahkan meniadakan hukum Taurat.
Ambil contoh, ketika Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, mereka mengkritik Yesus karena Taurat melarang melakukan hal demikian.
Mereka berpikir bahwa Yesus menentang atau anti dengan Taurat. Prasangka orang bahwa Yesus mengubah Hukum Taurat itu. Ternyata tidak benar.
Yesus dengan tegas mengatakan bahwa Hukum Taurat itu baik karena mengarahkan manusia kepada Allah. Bagi Yesus jika orang Yahudi melaksanakan Hukum Taurat dengan setia, ia akan mendapatkan kebahagiaan Surgawi.
Bahkan Yesus mengatakan, Ia akan menggenapinya. Yesus tidak pernah menghilangkan apa yang sudah ada
dan yang baik. Bahkan secara keras Yesus menegaskan bahwa barang siapa meniadakan salah satu perintah Taurat, sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkan demikian kepada orang lain, menduduki tempat yang
paling rendah dalam Kerajaan Surga.
Yesus tidak hanya mengajarkan yang baik dan benar sesuai dengan Hukum Taurat, namun Ia terlebih
lagi melakukannya. Yesus hendak menyampaikan kritik sosial bahwa banyak orang mengajarkan Hukum Taurat, namun tidak melakukannya.
Yesus mengkritik penyalahgunaan Taurat untuk menindas orang lain. Bagi Yesus, Hukum Taurat tidak memiliki arti apa-apa jika hanya dipandang sebagai peraturan keagamaan semata.
Yesus menggarisbawahi bahwa yang terpenting bukan soal menjaga kemurnian ajaran Taurat, tetapi bagaimana Taurat ini dijalani dan dihayati dalam hidup setiap hari.
Taurat akan bermakna ketika perilaku dan sikap hidup benar-benar dijiwai olehnya. Dengan demikian, Taurat menjadi inspirasi yang menuntun orang kepada kebaikan dan menjadi sumber moral dalam bertindak dan berbuat apa pun dalam hidupnya. Orang yang demikian, menurut Yesus, akan menduduki tempat tertinggi dalam Kerajaan Surga.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita berhadapan dengan aturan dan hukum, mulai dari dalam keluarga, komunitas biara, kantor, bahkan sampai pada negara dan dunia. Semua aturan itu sebenarnya bertujuan
baik dan demi kebaikan setiap orang yang melakukannya.
Namun terkadang disalahgunakan untuk kepentingan sendiri. Inilah awal sebuah kekacauan dan kesewenang-wenangan.
Ajaran Yesus ini membantu kita dalam menghidupi berbagai aturan keagamaan kita. Dalam Gereja ada berbagai aturan untuk membantu kita agar dapat beribadat dengan baik, bahkan membantu kita mencapai kesucian. Tentu diperlukan disposisi batin dalam melakukan berbagai aturan itu, tidak asal-asalan.
Misalnya Perayaan Ekaristi dengan berbagai tata caranya, kadang dianggap rumit atau merepotkan. Namun jika kita
berusaha mengerti maksudnya, maka kita semakin terbantu dalam penghayatannya. Mari kita menjadikan berbagai aturan sebagai bantuan untuk memantapkan hidup dan kesetiaan kita kepada Tuhan.
Missio:
Kita hari ini akan melakukan dengan sebaik mungkin dan bertanggung jawab terhadap setiap tugas yang dipercayakan kepada masing-masing kita.
Doa:
Ya Tuhan, bimbinglah aku dalam menghayati dan melaksanakan sabda dan kehendak-Mu. Dengan demikian, aku bukan saja menjadi pendengar sabda, tetapi terutama menjadi pelaku sabda-Mu. Bapa Kami...Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Rabu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.