Wisata NTT

Wisata NTT - Lestarikan Hutan Adat, Warga Mano Lambaleda Selatan Manggarai Timur Bentuk Pokdarwis

Puncak proses pembentukan Pokdarwis tersebut terjadi pada Kamis (6/6/2024), dengan terpilihnya badan pengurus Pokdarwis Gendang Mano.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR
Pemandangan Kampung Mano di Kelurahan Mandosawu, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur. 

Jadi Habitat Monyet

Hutan sekitar 3,8 hektar itu berada di antara pemukiman dan ladang warga, yang tak jauh dari kaki Gunung Mandosawu.

Pong Dode berjarak kurang lebih 43 kilometer ke arah barat dari Borong, ibukota Kabupaten Manggarai Timur dan 15 kilometer ke arah timur dari Ruteng, ibukota Kabupaten Manggarai.

Letak Pong Dode yang menjembatani permukiman dan ladang memungkinkan monyet bertandang ke kebun-kebun warga.

“Tetapi mereka [monyet] hanya ambil makan [dari kebun warga] sesuai kebutuhan. Itupun ketika mereka lapar sekali,” kata Wilhelmus ketika ditemui Floresa pada 4 Oktober.

Kawanan monyet “tak pernah sembarangan ambil makanan warga. Kalau mereka lapar sekali, baru mereka ambil tanaman masyarakat,” katanya.

Keyakinan itu juga yang melandasi tali peranti bahwa “monyet tak boleh ditembak dan pohon tak boleh ditebang,” katanya.

Sekali dilanggar, “kita akan mendapat sakit,” katanya – seperti halnya yang dialami Nikolaus.

Ada juga keyakinan warga setempat bahwa ketika monyet di Pong Dode mengeluarkan suara yang aneh, seperti jeritan, itu berarti isyarat akan ada peristiwa penting.

“Ketika terdengar jeritan atau teriakan monyet menjelang matahari terbit, biasanya tersiar kabar kedukaan pada beberapa hari kemudian,” kata Sablon Pakar, Tua Teno (tokoh adat untuk urusan ulayat) Gendang Mano.

Pria 63 tahun ini juga meyakini di Pong Dode terdapat monyet putih misterius. Siapapun yang bertemu atau melihat si monyet putih, hidupnya akan dipenuhi dengan rezeki.

Baca juga: Wisata NTT, Keindahan Bukit Ledongara di Sumba Barat Daya yang Mempesona

Rezeki itu, katanya, beragam bentuknya, termasuk memperoleh ilmu hitam atau mbeko dalam bahasa warga setempat.

“Tidak setiap orang dapat melihat kemunculan monyet putih, hanya orang-orang tertentu,” kata Sablon.

Ia mengatakan, kisah tentang monyet putih misterius itu ia dapat dari penuturan orang-orang tua di Mano.

Selama hidupnya monyet itu tidak pernah muncul lagi, hanya orang-orang zaman dulu “yang pernah melihat monyet putih itu.”

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved