Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Sabtu 8 Juni 2024, Kiat Menghadapi Setiap Ujian Hidup

Paulus dan Timotius dapat mampu  melihat maksud dan tujuan Tuhan di dalam masalah pelayananyang  mereka hadapi.

Editor: Rosalina Woso
DOK PRIBADI
Pdt. Selvy N. Nalle-Ndun, M.Th. 

Oleh : Pdt. Selvy N. Nalle-Ndun

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Sabtu 8 Juni 2024, Kiat Menghadapi Setiap Ujian Hidup

(2 Tim 1:3-14)

Pengantar

Setiap orang pasti pernah mengalami ujian hidup. Mulai dari ujian hidup yang dirasa kecil sampai kepada ujian hidup yang dirasanya besar. Mulai dari ujian hidup yang dipandangnya mudah dilewati sampai kepada ujian hidup yang dipandangnya begitu berat sehingga dirasa tidak mudah untuk dijalani.

Biasanya penilaian kita terhadap ujian hidup ialah hal-hal yang berkaitan antara lain berupa  tentangan, kesulitan, kepedihan, dukacita. Dalam pengalaman, bagi orang yang merasa tidak mudah menjalani ujian hidupnya pasti akan merasa stres.

Ada orang yang karena ujian hidupnya dirasa begitu berat, ia memutuskan untuk lari dari masalah hidup dengan cara-cara yang tidak wajar, seperti membubuh diri, dan lain sebagainya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 3 Juni 2024, Allah itu Adil

Apa itu ujian hidup? “Ujian hidup” ialah kalimat bermakna yang sering kali dikaitkan dengan persoalan hidup yang sering kita hadapi yang seringkali dikaitan dalam masalah hidup dan dalam relasi kita dengan Tuhan.

Kalimat “ujian hidup” sering kita kaitkan dengan panggilan Tuhan dalam kehidupan kita, atau proses hidup yang kita jalani dalam bimbingan Tuhan. Pertanyaannya ialah bagaimana kiat kita sebagai orang percaya di dalam menghadapi ujian hidup? Apa itu “kiat?”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Kiat”  memiliki makna yang sama dengan cara, teknik, upaya, taktik, usaha yang sengaja dibuat sebagai langkah mencapai tujuan.

Konteks Bacaan dan Pesan Teks                   

Melalui teks bacaan ini, kita dapat menemukan suatu bentuk ujian hidup yang dihadapi oleh Paulus dan anak rohaninya yang bernama Timotius lewat panggilan pelayanan mereka. Timotius hadir di tengah pelayanan di bawah bimbingan rasul Paulus.

Apa bentuk ujian hidup yang dihadapi Paulus lewat panggilan pelayanan? Paulus dikabarkan sedang ada di dalam penjara ketika ia menulis surat kepada Timotius. Keberadaan Paulus di penjara karena ia mempertahankan iman dan mempertahankan pelayanan bergereja untuk Kristus.

Paulus ada dipenjara karena ia memilih setia pada panggilan pelayanan dan kebenaran Injil Kristus (lih. 2Tim. 1:8, 16-17). Keberadaan Paulus sering dipenjarakan karena ia mendapatkan tuduhan palsu yaitu sebagai pengacau kota yang sedang mengajarkan adat istiadat yang tidak boleh diajarkan kepada orang Romawi (Lih. Kis. 16:20,21).Di penjara Paulus tidak hanya hadir untuk ditahan.

Paulus ada di dalam penjara untuk menanti hukuman mati yang hendak dijatuhkan pemerintah Romawi baginya. (lih. 2Tim.4:6). Dalam segala ujian hidup tersebut Paulus tetap tegar. Meskipun Paulus ada di dalam penjara, ia tetap menyemangati pelayanan yang dilakukan oleh Timotius.

Tidak hanya Paulus yang mendapatkan ujian hidup, Timotiuspun mendapatkan ujian hidup lewat pelayanan. Apa bentuk ujian hidup yang sedang dihadapi Timotius?

Dari bacaan 1Timotius 1: 3 dapat diketahui bahwa Timotius  diminta melayani jemaat di Efesus. Di Efesus Timotius berhadapan dengan tantangan pelayanan yang tidak mudah.

Situasi jemaat Kristen di Efesus saat itu sedang dibingungkan dengan ajaran sesat yang hadir mempengaruhi iman jemaat kepada Kristus. Ajaran sesat itu berkaitan dengan penolakan terhadap ajaran karya Allah di dalam Kristus.

Paulus juga mendorong Timotius untuk selalu menasehati jemaat untuk tidak hidup di dalam pemikiran mitos-mitos. Atas apa yang menjadi tantangan pelayanan yang dihadapi jemaat, Paulus meminta Timotius untuk menantang, menegur dengan tegas kepada jemaat terhadap praktik ajaran yang menyimpang dari injil yang murni.

Paulus meminta Timotius untuk tidak perlu takut, tetapi harus berani melawan segala yang tidak benar. Paulus nyakin bahwa Timotius akan mampu menghadapi ujian pelayanan utu dengan baik. Ada beberapa indikator yang memperkuat Paulus akan kenyakinannya  terhadap kemampuan Timotius.

Indikator-indikator inilah yang kemudian saya sebut sebagai kiat  Paulus kepada Timotius dalam menghadapi ujian hidup.

Apabila kita memperhatikan nasihat Paulus kepada  Timotius lewat bacaan ini, kita dapat menemukan kiat menghadapi ujian hidup. Beberapa indikator(alat ukur) yang dinyakini Paulus, antara lain:

1. Paulus selalu mengucap syukur. Dikatakan dalam ayat 3, “ Aku mengucap syukur kepada Allah yang kulayani dengan hati nurani yang murni..”  Paulus menerima ujian hidup itu dengan ucapan syukur. Ujian hidup dipandang sebagai satu alasan baginya untuk tetap bersyukur bahwa Ia tetap melayani Tuhan dengan hati yang murni.

2. Paulus juga mengingat Timotius di dalam doanya. Paulus memberikan dukungan kepada Timotius melalui dukungan doa. Kemurnian hati untuk berdoa menjadi kekuatan kenyakinan bahwa Tuhan pasti akan menolong Timotius. Di dalam hati nurani yang murni pasti terlihat iman yang tidak pura-pura, iman yang sungguh-sungguh (ayat 3)

3. Paulus percaya akan iman Timotius yang telah tulus ikhlas yang telah berakar yang didapatkan dalam keluarganya khususnya melalui pola didikan neneknya lois dan ibunya yangbernama Eunike(ayat 5). Ajaran iman orang tua Timotius hidup kembali dalam diri Timotius.

Iman tentang Injil yang benar telah bertumbuh dan berakar dalam diri timotius melalui ajaran  nenek dan ibunya. Dengan kata lain, Kristus telah tinggal di dalam hati Timotius. Kristus yang tinggal di dalam hati tentu memberikan kekuatan berani kepada Timotius untuk mewartakan kebenaran Injil.

Paulus yakin melalui didikan orang tuanya, Kristus bagi Timotius bukan sekedar pengetahuan tetapi telah berakar menjadi iman yang bertumbuh dan menghasilkan buah pelayanan.

4. Timotius telah mendapatkan kuasa menumpangan tangan Paulus untuk melayani jemaat Efesus. Kuasa penumpangan tangan menjadi kiuasa yang akan memproses Timotius menjadi seorang pelayan yang mampu melakukan yang terbaik bagi Tuhan lewat pelayanan  berjemaat.Oleh karena itu, Paulus mendorong Timotius untuk  bertekun mengobarkan karunia Allah yang ada padanya (ayat 6).

5. Paulus juga menasehati Timotius untuk setia berpegang kepada Firman dan janji Tuhan. Timotius harus percaya bahwa Tuhan tidak pernah memberikan kepada anak-anak-Nya roh ketakutan, sebaliknya dalam menghadapi ujian hidup, Tuhan selalu memberikan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan penguasaan diri (ayat 7).

Timotius tidak perlu malu bersaksi tentang Tuhan (ayat8) sebaba mereka tahu kepada siapa mereka percaya dan dari mana pekerjaan itu dipercayakan kepada mereka (ayat 11). Karena itu, sekali lagi, Paulus menasihati Timotius untuk tidak ragu berpegang kepada ajaran dan janji Tuhan serta penyertaan Tuhan di dalam Roh Kudus (ayat 12-14

Dari beberapa catatan indikator di atas, dapat disimpulkan akan kenyakinan Paulus bahwa dengan bersyukur, beriman, dan bertekun dalam percaya kepada janji Tuhan, Timotius dapat melewati tantangan pelayanan berjemaatnya dengan benar.  Berkaitan dengan tema perenungan, yaitu: Kiat Menghadapi Setiap Ujian Hidup maka ada beberapa catatan refleksi  iman bagi kita, antara lain:

1.  Belajar untuk tetap bersyukur dan berpegang kepada kebenaran.  Melalui sikap bersyukur dan berpirisip kepada kebenaran, kita akan belajar untuk memiliki hati yang ikhlas menerima diri dan kondisi yang sedang kita hadapi sekaligus kita berefleksi tentang iman kita yang tetap murni terjaga di hadapan Tuhan.

2. Tetap percaya kepada kebesaran Firman dan Janji-Nya.

Seperti Paulus yang tidak mengabaikan tantangan, masalah hidup  yang sedang Timotius hadapi. Wujud Paulus tidak mengabaikan masalah Tumotius ialah dengan hadir melalui surat pastoralnya kepada Timotius untuk menguatkan Timotius. Untuk menghadapi tantangan, pikiran dan hati Timotius diarahkan kepada Tuhan dan janji-Nya.

Begitu juga dengan kita. Persoalan hidup setiap orang pasti ada. Tantangan yang kta hadapi mungkin saja sangat berat tetapi kita mesti percaya bahwa kebesaran Tuhan lebih besar daripada masalah hidup kita. Jalan hidup kita tidak pernah dijanjikan-Nya rata, tetapi Tuhan selalu berjanji untuk hadir menyertai. 

3. Berani untuk menghadapi masalah. Roh keberanian untuk menghadapi masalah diberikan oleh Tuhan kepada setiap orang percaya. Demikian juga kita dinasihati untuk tidak lari dari masalah. Kita dikuatkan oleh Firman Tuhan ini untuk percaya bahwa kita tidak menjalani ujian hidup sendiri.  Ada kekuatan Roh Tuhan menyertai kita.Kita dapat membawa pergumulan hidup kita kepada Tuhan dalam  percaya kepada Roh penyertaan-Nya.

4. Kuasailah diri dalam menghadapi masalah. Keberanian Paulus dan Timotius menghadapi masalah, bukan karena mereka hebat, melainkan karena Tuhan memberikan kepada mereka Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan penguasaan diri. Dengan Roh itu juga, Paulus dan Timotius dapat mampu  melihat maksud dan tujuan Tuhan di dalam masalah pelayananyang  mereka hadapi.

Begitu juga dengan kita. Saat kita sedang menghadapi masalah, tantangan, kita mesti bersandar kepada Roh Tuhan supaya Roh Tuhan memampukan kita menguasai diri dalam menghadapi masalah. Lewat kehadiran pertolongan Roh Tuhan, kita tidak hanya menjadi berani menghadapi masalah tetapi kita juga akan menghadapi masalah sambil menguasai diri sehingga kita tidak menimbulkan masalah baru tetapi kita mendapatkan solusi terbaik dalam nenghadapi masalah.

Kekuatan kasih-Nya akan senantiasa bekerja di dalam pikiran, hati dan tindakan kita untuk melahirkan tindakan-tindakan bijak saat kita sedang ada di dalam masalah sebagai bagian dari ujian hidup.

Kiranya Firman Tuhan ini memberikati kita dalam tugas dan karya hidup kita, serta dalam menghadapi setiap ujian hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati. Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

                                                 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved