Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Senin 3 Juni 2024, Allah itu Adil

Ada perasaan tidak adil ketika Alkitab mengajarkan tentang kedaulatan Allah dalam hal memilih siapa yang hendak diselamatkan-Nya, Predestinasi.

Editor: Oby Lewanmeru
Reborn.id
Allah itu Adil. Renungan Harian Kristen Senin 3 Juni 2024 

Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Mu, kasih dan kesetiaan berjalan di depan-Mu. –Maz 89:15

POS-KUPANG.COM. KUPANG - Renungan Harian Kristen Senin 3 Juni 2024, Allah itu Adil, merujuk pada KITAB ROMA 9:1-24.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Juni 2024. 

Suluh Injil Juni 2024 dengan Tema Bulan JUNI 2024 “Hidup Berkeadilan”. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Kedaulatan Allah merupakan istilah penting dalam iman Kristen untuk memahami bahwa Allah itu adil.

Tetapi, manusia masih bertanya, bagaimana disebut Allah adil jika Ia memilih yang satu dan membiarkan yang lain?

Bagaimana Allah disebut adil jika Ia memilih mengasihi Yakub, sedangkan Esau tidak? Kegelisahan seperti ini dapat dialami oleh siapa pun, termasuk di dalam jemaat hari ini.

Ada perasaan tidak adil ketika Alkitab mengajarkan tentang kedaulatan Allah dalam hal memilih siapa yang hendak diselamatkan-Nya, Predestinasi.

Untuk itu marilah kita memahami bersama dalam perikop ini. Rasul Paulus menjawab kegelisahan ini dengan mengatakan pemilihan Allah bukan berdasarkan perbuatan (baik) atau usaha manusia, melainkan berdasarkan kebebasan Allah untuk menyatakan belas kasihan.

Belas kasihan menjadi alasan Allah dapat memilih siapa saja. Ia bisa saja memilih orang yang kita anggap tidak pantas, seorang penipu seperti Yakub. Terhadap kedaulatan Allah dalam memilih, rasul Paulus memahami bahwa jemaat akan mengejarnya dengan pertanyaan gugatan baru.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 1 Juni 2024, Saksi Yang Benar

Rasul Paulus memberikan metafora tukang periuk. Allah adalah tukang periuk yang berhak atas tanah liatnya.

Dapatkah tanah liat menggugat tukang periuk, mengapa engkau membentuk aku demikian? Allah berdaulat penuh atas segala ciptaan-Nya.

Dan untuk meneguhkan kedaulatan-Nya dan pemilihan-Nya, Allah membuat perjanjian dengan keturunan yang dipilih, salah satu dari keturunan Ishak dan Ribka, yakni Yakub.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved