Kunjungan Paus Fransiskus

Pengerjaan Kamar Paus Yohanes Paulus II di Ritapiret Selalu Dikawal Perempuan asal Bali

Sekitar 18 jam lamanya Paus Yohanes Paulus II yang telah dinobatkan menjadi santo atau orang kudus berada di Pulau Flores.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Dion DB Putra
DOK
Paus Yohanes Paulus II. 

Mengingatkan tokoh ini kelak menjadi tokoh besar dalam sejarah. Kamar ini dipoles lagi, direhab menjadikan santuarium tempat wisata rohani.

Uskup Maumere, Mgr.Ewaldus Martinus Sedu, mengaku bersyukur semasa bertugas sebagai perfek, bapak asrama kemudian menjadi praeses antara tahun 2001-2016 di Ritapiret menata kembali seperti semula kamar Paus.

Semua barang-barang penting yang pernah digunakan semasa kunjungan dikumpulkan dan dikembalikan ke kamar tidur tersebut.

Kursi (perayaan misa), tempat tidur, pakaian misa (Kasula). Pakaian misa itu disiapkan tim liturgi disimpan para suster, namun sudah dikembalikan ke kamar Paus.

Kursi pada waktu perayaan misa di Gelora Samador, lumayan lama berada di Gereja Katedral Santo Yoseph Maumere juga sudah dikembalikan ke kamar Paus Yohanes Paulus II di Seminari Ritapiret.

“Ketika saya telah ditahbiskan menjadi uskup, saya minta kursi itu dikembalikan ke kamar Paus,” ujar Mgr. Ewal.

Uskup Ewal mengakui ada kebanggaan tersendiri karena pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia datang ke Maumere. Dia menginap di Seminari Santo Petrus Ritapiret kemudian menjadi Santo, orang kudus.

“Dan, orang kudus itu pernah menginjak kaki, tidur semalam di Ritapiret. Tapak kakinya ada di Gelora Samador, merayakan misa dan memberi berkat umat di sana,” kenang Mgr. Ewaldus Sedu.

“Proses (menjadi) orang kudus sangat cepat. Orang kudus di zaman modern, Santo Yohanes Paus II dan Santa Theresia dari Calcuta. Dua orang yang bersahabat baik,” demikian Uskup Ewal. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved