Berita Ngada

Pemkab Ngada Menuju Zero Stunting

Berbagai stakeholder hadir diantaranya para camat, pada kepala desa, kepala puskesmas, tokoh agama, kampus dan NJO.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/CHARLES ABAR
Pemkab Ngada rembuk Stunting tahun 2024 di Aula Sangosai Bajawa, Rabu 5 Juni 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar 

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Pemerintah Kabupaten Ngada terus menggalang kerja kolaborasi untuk menuju kabupaten itu zero stunting menuju Indonesia Emas 2045.

Forum Rembuk Stunting yang gelar di Aula Sangosai Bajawa, Rabu 5 Juni tahun 2024, Ketua Panitia Rembuk Stunting melaporkan hasil kerja selama ini berhasil menekan angka stunting di 8,3 persen.

Rembuk stunting Kabupaten Ngada tahun 2024 menjadi bahan evaluasi dan menyusun perencanaan dalam melakukan intervensi tahun anggaran mendatang.

Berbagai stakeholder hadir diantaranya para camat, pada kepala desa, kepala puskesmas, tokoh agama, kampus dan NJO.

Bupati Ngada Andreas Paru, dalam wawancara bersama POS-KUPANG.COM, menyampaikan, kabupaten Ngada menuju zero Stunting membutuhkan kerja kolaborasi semua pihak. Kerja kolaborasi itu sudah dilakukan selama ini sehingga angka Stunting di Ngada bisa ditekan.

“Rembuk stunting selama ini  melibatkan semua komponen terbukti dengan data stunting kita turun 8,4 persen,” ucapnya sesuai membuka secara resmi rembuk stunting di dampingi wakil bupati Raymundus Bena.

Ia juga mengapreasi kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS yang ketuai oleh Wakil Bupati Raymundus Bena dan Wakil Ketua Sekda Ngada Teddy Nono. 

Pencapaian ini juga tidak terlepas dari kerja sama yang baik mulai dari pemerintah tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten.

“Tentu ini berkat kerjasama, kerja kolaborasi semua Komponen yang diketuai pak wakil, wakil ketua pak sekda dan semua jajaran baik itu tingkat desa kabupaten lintas sektor,” katanya.

Lebih lanjut, politisi Golkar itu memaparkan terget kedepan dalam upaya menekan menuju Kabupaten Ngada Zero Stunting.

Menurutnya, kegiatan rembuk stunting bukan hanya sampai hari ini tetapi akan dilakukan terus dengan target setiap tahun mengalami penurunan.

Dengan itu, rembuk menjadi bahan evaluasi sekaligus sebagai rencana anggaran.

“Oleh karena itu hari ini mengevaluasi, merencanakan serta mengagendakan kegiatan kedepan apa yang dilakukan dari segi perencanaan maupun penganggaran,” tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, persoalan stunting merupakan masalah serius yang butuh penanganan serius. Hal itu menyiapkan generasi emas Ngada menyambut bonus demografi tahun 2045.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved