Berita Belu

Pemkab Belu dan CIS Timor Susun Rencana Pencegahan dan Dokumen Prediksi Potensi Bencana

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat melalui adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Pemerintah Kabupaten Belu bekerja sama dengan CIS Timor Indonesia dan Catholic Relief Services (CRS) menggelar Lokakarya Penyusunan Rencana Kontinjensi (RENKON) Bencana untuk meningkatkan ketahanan masyarakat melalui adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana, dan berlangsung di Hotel Timor Atambua, Selasa 4 Mei 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA – Pemerintah Kabupaten Belu bekerja sama dengan CIS Timor Indonesia dan Catholic Relief Services (CRS) menggelar Lokakarya Penyusunan Rencana Kontinjensi (RENKON) Bencana. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat melalui adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana, dan berlangsung di Hotel Timor Atambua, Selasa 4 Mei 2024.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Belu, Johanes Prihatin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan pra bencana. 

"Ini salah satu bagian tahapan pra bencana, bagaimana kita menyusun rencana dan dokumen prediksi potensi terjadinya bencana. Ketika bencana itu muncul, dokumen ini akan kita aktifkan dan tahapan-tahapan penanggulangan bencana akan kita lakukan," ujarnya.

Johanes menekankan pentingnya mitigasi bencana, mengingat Kabupaten Belu memiliki sekitar 10 jenis bencana alam yang rawan terjadi. 

"Kita ketahui daerah ini memang rawan bencana, dan kebanyakan adalah bencana alam. Melalui kegiatan hari ini, diharapkan dapat terlaksana dengan baik. Para peserta yang hadir mewakili seluruh unsur yang diperlukan," tambahnya.

Johanes menyampaikan persiapan pra-bencana dibandingkan harus berjuang saat tanggap darurat. 

"Lebih baik kita lelah di pra-bencana daripada saat bencana terjadi. Namun, manusia memiliki keterbatasan dalam memprediksi masa depan. Oleh karena itu, rencana ini disusun dengan asumsi bahwa bencana bisa terjadi kapan saja," kata Sekda Belu.

Baca juga: Bupati Belu Minta Panwaslu Sosialisasi Pilkada 2024 untuk Masyarakat

Sekda Belu juga menyampaikan penghargaan kepada Yayasan CIS Timor dan seluruh peserta yang menunjukkan kepedulian dalam menyusun rencana ini. 

"Kabupaten Belu adalah anugerah Tuhan, tetapi berdasarkan indikator kebencanaan, daerah ini rawan bencana. Hal ini telah terdokumentasi dalam dokumen-dokumen spasial dan aspasial seperti RT/RW dan RPJMD 2021-2026," kata Sekda Belu.

Sekda Belu juga menekankan pentingnya mitigasi bencana, tanggap darurat, dan upaya pasca bencana yang telah terprogram dalam dokumen tersebut. 

Ia berharap hasil dari lokakarya ini akan berupa dokumen rencana yang jelas dan siap diimplementasikan jika bencana terjadi. 

"Harapan saya, kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan dokumen rencana yang siap diaktifkan dan diimplementasikan sesuai kondisi yang bisa diprediksi saat itu," ucap Sekda Belu.

Koordinator Yayasan CIS Timor Indonesia wilayah Kabupaten Belu, Wendelinus Inta, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam pengurangan risiko bencana. 

Ia menekankan bahwa diperlukan penanganan risiko bencana yang terencana, terkordinasi dengan baik, dan menyeluruh untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana. 

Wendelinus juga menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan peran berbagai komponen, seperti akademisi, pengusaha, LSM, dan masyarakat.

"Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mengharuskan Pemerintah Daerah untuk menyiapkan dokumen rencana kontinjensi sebagai antisipasi menghadapi ancaman bencana di wilayah masing-masing," ujarnya. 

CIS Timor berkomitmen membantu Pemerintah Kabupaten Belu dalam membangun ketahanan masyarakat melalui adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana. 

"Kami telah memperkuat otoritas pemerintah melalui berbagai dinas terkait seperti BPBD, BP4D, dan Dinas Sosial, serta lembaga non-pemerintah," ujar Wendelinus.

Dalam berbagai kegiatan sebelumnya, CIS Timor telah menghasilkan beberapa dokumen penting dan membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Belu. Selain itu, di lima desa telah dibentuk Kelompok Siaga Bencana, lengkap dengan Dokumen Rencana Kontinjensi dan Sistem Peringatan Dini (SOP). 

"Kami juga membantu pemerintah menyusun dokumen Kajian Risiko Bencana p(RKB) dan Rencana Penanggulangan Bencana. Selama tiga hari ke depan, kami akan menyusun rencana kontinjensi bersama 73 peserta dari berbagai komponen pemerintah, akademisi, LSM, dan BUMN. Kami harus berkontribusi penuh untuk menyusun dokumen ini sebagai persiapan menghadapi risiko bencana," tutup Wendelinus. (cr23)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved