Berita NTT

OJK, Bank NTT dan Organisasi Buruh Internasional Luncurkan Program Literasi Keuangan di Pedesan

Peluncuran program tersebut menjadikan Desa Kaliuda, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur, sebagai desa percontohan pelaksanaan

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Wakil Kepala Kantor OJK NTT, Polantoro, Sekda Sumba Timur, Kepala Cabang Bank NTT Waingapu, Manajer Program Promise II Impact ILO, Kepala Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, Kedutaan Besar Swiss di Indonesia dan lainnya foto bersama dalam peluncuran program literasi keuangan di Balai Desa Kaliuda, Sumba Timur 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank NTT dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) meluncurkan program literasi keuangan di pedesaan melalui program Desa EKI dan Kredit Merdeka.

Berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Rabu 5 Juni 2024, acara peluncuran itu telah dilakukan di Balai Desa Kaliuda Rabu (28/5) dan diresmikan oleh Umbu Ngadu Ndamu, Sekretaris Daerah Sumba Timur, mewakili Bupati Sumba Timur Drs. Khristofel Praing.

Peluncuran program tersebut menjadikan Desa Kaliuda, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur, sebagai desa percontohan pelaksanaan Program Ekosistem Keuangan Inklusi (EKI) di NTT. 

Wakil Kepala Kantor OJK NTT, Polantoro mengatakan, melalui program tersebut, warga Desa Kaliuda menjadi sasaran berbagai program kerja seperti program edukasi dan literasi keuangan, akses pemodalan usaha dan investasi. 

“Program EKI ini diinisiasi OJK bersama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,” kata dia.

Polantoro menjelaskan , program EKI tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan menanggulangi kemiskinan di wilayah perdesaan. 

“Desa merupakan salah satu wilayah pembangunan strategis. Namun, pemahaman dan penggunaan produk literasi keuangan di perdesaan relatif tertinggal. Untuk itu, program EKI, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait, berupaya meningkatkan penggunaan produk-produk keuangan inklusif di perdesaan sebagai bagian dari pembangunan nasional yang berkelanjutan,” jelasnya.

Polantoro menyebut, dalam acara peluncuran itu juga dilakukan penyerahan Kredit Merdeka secara simbolis dari Bank NTT kepada 20 petani rumput laut sebesar Rp 5 juta per orang dengan bunga nol persen dan tanpa kolateral. 

“Budidaya rumput laut telah menjadi salah satu pilar ekonomi utama masyarakat di Kabupaten Sumba Timur, termasuk Desa Kaliuda sebagai Desa Budidaya Rumput Laut. Pemahaman yang baik mengenai pengelolaan keuangan dan usaha ini diharapkan dapat semakin mendorong perekonomian lokal dan tingkat kehidupan masyarakat,” terangnya.

Kepala Cabang Bank NTT Waingapu, Sumba Timur, Stefanus Ngongo Mesa, SP mengatakan, salah satu misi Bank NTT adalah menggali potensi sumber daerah melalui penyaluran dana dalam bentuk kredit mikro dengan suku bunga 0 persen agar menjadi lebih produktif demi kesejahteraan masyarakat. 

“Kami berharap kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan agar dapat semakin meningkatkan layanan keuangan bagi para petani rumput laut,” ujar Stefanus.

Stefanus menjelaskan, para petani penerima bantuan kredit tersebut merupakan binaan ILO melalui Proyek Mempromosikan Usaha Mikro dan Kecil melalui Akses Pelaku Wirausaha terhadap Jasa Keuangan (Promise II Impact). Didanai Sekretariat Negara Swiss untuk Bidang Perekonomian (SECO), program Promise II Impact ILO ini dilaksanakan dengan dukungan OJK, Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Program Promise II Impact ILO, kata dia, telah memberikan program pelatihan pendidikan keuangan dan kewirausahaan bagi 200 petani rumput laut.

Baca juga: BSI KC Kupang Bersama OJK NTT Gelar Literasi Keuangan Syariah di MAN Kota Kupang 

Yang mana, berdasarkan kinerja pengembangan usaha mereka tersebut, 80 orang petani lolos seleksi untuk mendapatkan pendampingan usaha selama delapan bulan dan kemudian terpilih 20 orang petani yang telah mengikuti seleksi dan dinyatakan memiliki sejarah kredit yang baik melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK untuk mendapatkan bantuan kredit.  

Sementara itu, Manajer Program Promise II Impact ILO, Djauhari Sitorus menyambut baik upaya mendorong literasi keuangan dari tingkat perdesaan dan pemilihan Desa Kaliuda sebagai desa EKI.
 
“Program Promise II Impact berupaya menguatkan rantai nilai rumput laut melalui pelatihan literasi keuangan dan penggunaan pelantar digital yang diharapkan semakin memperkuat akses dan literasi keuangan masyakat,” kata Djauhari.

Dia berharap program tersebut semakin meningkatkan penggunaan produk keuangan, tidak hanya dari perbankan, namun juga dari berbagai lembaga keuangan lainnya seperti asuransi dan dana pensiun. 

Di samping itu, Kepala Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, Kedutaan Besar Swiss di Indonesia, Violette Ruppanner mengatakan, pemerintah Swiss berkomitmen untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia yang sejalan dengan prioritas-prioritas pemerintah daerah untuk mempromosikan ekonomi berkelanjutan dan literasi keuangan

“Akses keuangan dan digitalisasi merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan serta kualitas kehidupan masyarakat melalui berbagai program kegiatan yang dilakukan oleh program Promise II Impact bersama dengan para pemangku kepentingan terkait,” ungkap Violette.

Untuk diketahui, pencanangan desa EKI ini merupakan pencanangan kedua bagi desa binaan ILO. Yang mana, sebelumnya, OJK dan ILO meluncurkan pelaksanaan desa EKI di Desa Umong Seuribee, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar untuk komoditas minyak nilam. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved