Berita NTT

Ketua PMKRI Kupang Minta Dinas Pendidikan NTT Evaluasi Kepala Sekolah Bermasalah

Dinas diminta untuk lebih tegas dalam memperhatikan kinerja setiap kepala sekolah terutama kepala sekolah menengah atas di NTT yang menjadi kewenang

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-PMKRI Kupang
Ketua PMKRI Kupang Dilyom Yoran foto bersama narasumber saat diskusi publik Peringatan Harlah Pancasila di Aula Undarma Kupang, 1 Juni 2024. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - PMKRI Cabang Kupang Santo Fransiskus Xaverius meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan NTT Ambrosius Kodo untuk mengevaluasi kepala sekolah SMA di NTT yang bermasalah. 

Dinas diminta untuk lebih tegas dalam memperhatikan kinerja setiap kepala sekolah terutama kepala sekolah menengah atas di NTT yang menjadi kewenangan mereka.

Ketua PMKRI Kupang Delliyon Hitam Heton menyebut, evaluasi diperlukan karena sekolah negeri dibiayai sebagian besar menggunakan uang negara.

Ia menyebut beberapa sekolah yang ada di NTT selalu muncul dengan persoalan namun tak kunjung diberi atensi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT.

Baca juga: UCB dan Hotel Harper Jalin Kerja Sama dengan SMKN 5 Kupang 

Ia memberi contoh salah satu SMK negeri di Kota Kupang yang diberitakan penuh persoalan mulai dari dugaan korupsi hingga pengelolaan uang komite yang banyak menimbulkan persoalan. 

Bahkan, dugaan korupsi di sekolah kejuaruan unggulan tersebut telah berproses di Polresta Kota Kupang.

Selain sekolah kejuruan di Kota Kupang, dirinya juga menyebut Sekola Luar Biasa Negeri di Kabupaten Kupang, NTT yang juga sedang ada persoalan.

“Kita kecam kepala sekolah yang tidak transparan dalam tata kelola sekolah. Ini juga harus jadi perhatian PJ gubernur dan Kadis pendidikan supaya jangan main-main dengan masalah pendidikan,” ungkap Delliyon dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Juni 2024.

Ia menyebut, persoalan pendidikan di NTT penting dan harus menjadi perhatian serius pemerintah dan lembaga terkait. Apalagi, faktor pendidikan sangat menentukan kehidupan generasi NTT yang akan datang.

"Bila pendidikan di NTT tidak berjalan baik dan tidak diperhatikan secara baik maka sama saja kita sedang membunuh generasi masa depan sehingga mimpi untuk kemajuan NTT akan pupus," tegas dia.

Lebih jauh Putra kelahiran Maumere, yang berdarah Alor ini, menegaskam secara organisasi akan memberi perhatian serius terhadap pendidikan di NTT, ia menceritakan dalam beberapa kali ada kegaiatan diskusi publik dirinya selalu menggaungkan soal pembenahan sistem pendidikan di NTT.

Pada diskusi publik yang digelar PMKRI Kupang, Sabtu 1 Juni 2024 lalu, persoalan itu juga telah diangkat. Diskusi publik itu digelar di Aula Undarma Kupang.

“Kita berharap masalah pendidikan di NTT untuk diperhatikan secara serius siapapun pemimpin di NTT,” pungkas dia. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved