Berita NTT
Uskup Agung Kupang Mgr. Hironimus Pakaenoni Tahbis 28 Diakon
Mgr. Hironimus menyebut, calon diakon yang akan ditahbiskan adalah tanda dan alat Kristus yang datang bukan untuk dilayani tetapi melayani.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni menahbiskan 28 diakon di Gereja Seminari St. Mikhael Penfui-Kupang, Jumat 31 Mei 2024.
Dalam Misa Tahbisan Diakon tersebut, melalui kotbahnya, Mgr. Hironimus menyebut, 28 calon diakon tersebut merupakan putra terbaik gereja akan ditahbiskan menjadi diakon pelayan dalam gereja.
“Dengan penumpangan tangan dan doa pengutusan,Tuhan akan mencurahkan roh kudus-Nya di atas mereka (calon diakon) dan menguduskan mereka sebagai diakon dalam gereja dan dalam dunia,” kata Mgr. Hironimus.
Mgr. Hironimus menyebut, calon diakon yang akan ditahbiskan adalah tanda dan alat Kristus yang datang bukan untuk dilayani tetapi melayani.
“Mereka akan dimateraikan dengan tanda yang selalu menyatukan mereka dengan sang pelayan yang taat sampai mati untuk keselamatan semua orang,” kata Mgr. Hironimus.
Menurut Mgr. Hironimus, penahbisan 28 calon diakon tersebut merupakan momen sukacita dan harapan bagi gereja lokal dan juga gereja universal. Yang mana, melalui perayaan misa tahbisan itu, gereja merasakan penghiburan ketika menyaksikan kekuatan ke-28 calon diakon bertumbuh dan kesetiaan mereka diperkokoh dengan kemampuan untuk melayani dan semakin berkembang.
“Para diakon adalah pelayan-pelayan Allah dan Kristus yang tidak menebar fitnah, tidak bertindak licik sebagai profokator-profokator yang mengadu domba umat dengan umat dan gembala, tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, bukan pencinta mamon dan uang, bersikap tulus dalam segala hal, penuh kasih sayang, bersemangat memimpin sesuai dengan kebenaran Tuhan yang telah menjadikan dirinya hamba bagi semua,” ujarnya.
Mgr. Hironimus menyebut, pada intinya diakon dipanggil untuk mendalami tiga bentuk diakonia, pertama-tama, para diakon bertugaskan untuk mewartakan injil dan membantu imam menjelaskan firman Allah.
“Dalam hal ini perlu diingat bahwa fiman Allah bukanlah kata-kata kita, firman yang terucap sesungguhnya bersifat sakramental sekaligus sebagai bibir dari pelayan. Firman Allah yang terucap dari bibir pelayan akan mengusik banyak kepalsuan dalam hati nurani, yang mengiris tajam setiap ambiguitas bahkan mampu menyentuh api yang paling keras,” ujarnya.
Baca juga: Pimpin Misa Pontifikal Mgr. Hironimus Pakaenoni: Menghayati Panggilan dan Tugas Gembala
Firman Allah, kata Mgr. Hironimus, selalu diwartakan gereja bukanlah interprestasi yang personal yang diberikan hanya untuk menyenangkan telinga para pendengar. Namun, sesungguhnya firman Allah itu tanpa kompromi, tanpa basa basi, tanpa ragu-ragu dan tanpa ketakutan.
“Hal ini berarti bahwa bukan firman Allah yang harus dikurangi agar sesuai dengan kenyamanan kita. Sebaliknya, kitalah yang harus bertumbuh dan membantu orang lain untuk bertumbuh sesuai dengan firman-Nya. Kita tidak boleh lupa bahwa kita bukan saja hidup dengan kata-kata biasa melainkan dengan firman,” jelas Mgr. Hironimus.
Lebih lanjut, Mgr. Hironimus menegaskan, salah satu tugas utama gereja adalah diakonia kebenaran. Karena itu, jangan takut bahwa firman Allah lah yang mengkondisikan kepenuhan kondisi manusia. Firman Allah lah yang mampu meruntuhkan aneka berhala, prasangka dan kebohongan dunia.
“Diakon adalah pelayan injil. Dialah yang mampu memancarkan cahayanya sendiri atas masalah-masalah yang mendesak di atas bumi dan tidak pernh menutup diri. Diakon adalah rekan pertama iman dalam perayaan ekaristi atau rekan pertama dari misteri yang besar,” terangnya.
Untuk diketahui, berikut 28 nama-nama diakon yang ditahbiskan oleh Mgr. Hironimus Pakaenoni, yaitu Fr. Apolonius Watner Pangg D ora ( Keuskupan Agung Kupang), Fr. Dominicus Yolinto Kami (Keuskupan Agung Kupang), Fr. Herman Putra Mbui Djoka ( Keuskupan Agung Kupang), Fr. Kanisius Alvino Radja Kia (Keuskupan Agung Kupang); Fr. Lucas Fransiskus Heruiktom Conterius ( Keuskupan Agung Kupang), Fr. Octavianus Ude Taa, Keuskupan Agung Kupang); Fr. Robin Hendrikus Klau De Canossa Lopes (Keuskupan Agung Kupang), Fr.Vergilus Mandonsa ( Keuskupan Agung Kupang), Fr. Wilfridus Arnoldus Astu Wungo (Keuskupan Agung Kupang, Fr. Angelbertus Nahak (Keuskupan Atambua), Fr. Marselinus Dementri Mali ( Keuskupan Atambua), Fr. Prudensius Naikofi ( Keuskupan Atambua),
Selanjutnya, Fr. Arnoldus Yansen Teguh Bebo ( Keuskupan We'etebula), Fr. Bonifasius Kristian Darus ( Keuskupan We'etebula), Fr. Florianus Emanuel Ngongo (Keuskupan We'etebula), Fr. Hieronimus Talo (Keuskupan We'etebula), Fr. Josinto Boy Orlando Candra Anin (Keuskupan We'etebula), Fr. Kletus Evantinus Ngeta ( Keuskupan We'etebula) Fr. Dominikus Evenroy Gultom ( Kongregasi Putra-Putra Hati Tak Bernoda Bunda Maria, Fr. Emilianus Dungnga Koten ( Kongregasi Putra-Putra Hati Tak Bernoda Bunda Maria), Fr. Engelbertus Seran ( Kongregasi Putra-Putra Hati Tak Bernoda Bunda Maria), Fr. Joao Matinho Enfein ( Kongregasi Putra-putra Hati Tak Bernoda Bunda Maria), Fr.Ponsianus Ladung (Kongregasi Putra-Putra Hati Tak Bernoda Bunda Maria), Fr. Yulius Nahak ( Ordo Scholarum Piarum). (cr20)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.