Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Sabtu 1 Juni 2024, Pendidikan Untuk Memperoleh Hikmat

Contoh, menurut kita alkitab ini ada faedahnya, tetapi kalau kita tidak membeli dan memperoleh alkitab ini, ya tetap kita tidak merasakan faedah dari

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pdt. Elyanor V. Manu-Nalle, S.Th 

Oleh: Pdt. Elyanor V. Manu-Nalle, S.Th

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bapak Mama dan Basaudara semua yang diberkati Tuhan, Syalom….Damai di hati …..

Mengawali renungan ini, saya mau bilang begini : Jangan menuntut atau jangan mencari sesuatu yang tidak bermanfaat.  Jangan buang waktu menuntut atau mencari sesuatu yang tidak ada faedahnya.

Sesuatu yang tidak berguna itu jangan dicari, jangan dikejar,  Mengapa ?  Karena bila kita mencari sesuatu yang tidak ada faedahnya, yang rugi kita sendiri. 

Kita bisa berada di jalan yang tidak lurus. Mungkin saja ketika kita mencari atau menuntut sesuatu yang tidak ada faedahnya, justru hal itu membawa kita kepada kejahatan dan kebinasaan. Karena itu, Stop mencari atau menuntut sesuatu yang tidak ada faedahnya.

Sebaliknya, carilah sesuatu yang ada faedahnya bagi kita. Kalau menurut kita ilmu pengetahuan itu sesuatu yang ada faedahnya, silahkan cari, kejar, tuntut sampai kita mendapatkannya, karena pasti kita akan beruntung. Kalau menurut kita pekerjaan itu bermanfaat, berguna, silahkan cari, kejar, tuntut, karena kita akan beruntung. Pokoknya  bila sesuatu itu ada faedahnya bagi kita, silahkan dicari, silahkan dituntut sampai dapat. Sekali lagi cari sampai dapat supaya kita rasakan faedahnya.

Bila kita tidak mendapatkan sesuatu yang menurut kita ada faedahnya, ya tetap kita tidak merasakan faedahnya.

Contoh, menurut kita alkitab ini ada faedahnya, tetapi kalau kita tidak membeli dan memperoleh alkitab ini, ya tetap kita tidak merasakan faedah dari alkitab.

Bapak Mama dan Basaudara semua, yang diberkati Tuhan.

Judul Amsal 2 : 1 – 22 “Faedah dari pada menuntut atau mencari dan  memperoleh hikmat.” 

Dengan kata lain Amsal mau bilang, hikmat itu harus dituntut, harus dicari dan diperoleh baru ada faedahnya. Mari kita renungkan faedah dari menuntut hikmat yang ditulis dalam ayat 7 – 22.

Ada banyak faedah dari menuntut hikmat, tapi saya rangkum seperti ini, Faedah mencari hikmat :

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 30 Mei 2024, Keyakinan dalam Kebangkitan Kristus

1.       Memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan

2.       Mendapat pengenalan akan Allah

3.       Hikmat itu menjadi pertolongan bagi orang yang jujur

4.        Menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya

5.        Memelihara jalan orang orang yang setia

6.        Akan membuat orang mengerti akan kebenaran, keadilan, kejujuran dan mengerti akan setiap jalan yang baik.

7.        Membuat orang terlepas dari kejahatan, dan tipu muslihat, terlepas dari penggoda dan pencobaan.

8.       Hikmat membuat orang menempuh jalan yang baik, dan memelihara jalan yang benar.

Saudara, ternyata faedah dari hikmat besar sekali,  lebih dari emas dan perak, lebih dari  kekayaan, lebih dari apapun yang kita miliki.

Itulah sebabnya Amsal mengajak kita semua,  baik orang tua maupun anak anak, kecil maupun besar, tua maupun muda, ayo !

carilah hikmat, tuntutlah hikmat dan harus memperoleh hikmat. Pertanyaannya bagaimana caranya kita mencari hikmat. Ayat 4 & 5 jawaban bagi kita : “Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah.”

Artinya mencari hikmat itu tidak sekedar cari begitu saja, tidak asal cari,  tapi harus sungguh sungguh mencari, harus serius, focus seperti orang kalau mencari emas atau perak,  seperti orang mengejar harta terpendam, mencari sampai mendapatkan emas dan perak dan merasakan kegunaannya.

Demikian pula dengan hikmat, manfaatnya lebih dari emas dan perak hikmat,  lebih dari harta yang terpendam, karena itu Amsal mengajak kita menuntut hikmat.

Artinya mencari hikmat dengan sungguh sungguh, mencari hikmat dengan serius sampai mendapatkan dan merasakan manfaat hikmat itu. Pertanyaan selanjutnya bagi kita untuk direnungkan, apa itu hikmat ?

Bapak Mama dan Basaudara semua.  Amsal 2 Ayat 5 mengatakan kepada kita : “memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan, dan mendapat pengenalan akan Alah, itulah hikmat”. Jadi hikmat adalah mengenal Tuhan,  dan takut akan Tuhan.

Mesti jujur, tidak banyak diantara kita menganggap hikmat itu penting. Tidak banyak diantara kita yang menganggap, mengenal Tuhan dan hidup takut akan Tuhan itu penting, terutama di zaman ini. Jujur kita lebih mengutamakan pencapaian materi dan prestasi, dari pada mengutamakan untuk mengenal Tuhan dan hidup takut akan Tuhan.

Memang saudara,  hikmat tidak bisa diukur secara fisik. Kita baru bisa mengukur diri kita berhikmat atau tidak dari kerakter kita, dari perkataan dan perbuatan kita, karena hikmat itu bukan sebuah konsep berpikir, melainkan kemampuan kita untuk hidup mengikuti kehendak Tuhan.

Dan kemampuan hidup mengikuti kehendak Tuhan bukan berasal dari diri kita melainkan dari Tuhan, sebab Tuhan adalah sumber hikmat. 

Ya, kalau Tuhan itu sumber hikmat maka kita harus mencari hikmat itu pada Tuhan, mengenal Tuhan dan hidup takut akan Tuhan,  itu harus dicari, dituntut, dikejar, dengan sungguh sungguh, tidak mencari dalam satu dua waktu, satu dua hari, melainkan mencari dan mengenal Tuhan dan hidup takut akan Tuhan, sepanjang hidup yang kita jalani, sampai kita merasakan faedahnya hidup takut akan Tuhan.

Jadi sepanjang jalan hidup ini, jangan kita berhenti mencari Tuhan, sebaba sepanjang jalan hidup kita, kita memerlukan Tuhan, memerlukan hikmat. Dan kalau hikmat itu sudah kita dapatkan maka langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah :

Untuk memperoleh hikmat, Amsal mengajarkan kita, berilah telingamu untuk memperhatikan hikmat, untuk mendengarkan hikmat.  Artinya pasanglah telingamu untuk lebih banyak mendengar pengajaran tentang bagaimana kita bisa mengenal Allah, sehingga kita dapat hidup takut akan Allah. Jangan pasang ini telinga untuk mendengar hal hal yang jahat, hal hal yang buruk, Mendengar hal hal yang buruk saja tidak dperbolehkan, apalagi menyimpannya di dalam hati, dilarang.

Hal hal yang buruk harus dibuang jangan disimpan didalam hati, karena akan menjadi racun yang mematikan.  

Sebaliknya terhadap hikmat, Setelah mendengar, menurut Amsal, ajaran tentang hikmat itu jangan dibuang melainkan diterima, lalu disimpan didalam hati. Mengapa di hati karena hati itu pusat hidup, dari hati keluar yang baik dan yang jahat.

Kalau dalam hati simpan hikmat, simpan hal takut akan Tuhan, maka dari hati yang seperti itu akan keluar hal hal yang baik, yang menuntun kita juga di jalan yang baik.

   Jadi dalam hati kita simpanlah hikmat Tuhan, simpanlah ajaran ajaran hikmat, simpanlah perintah hikmat,maka kita akan merasakan faedahnya dalam hidup kita setiap hari.

Mari saudaraku, teruslah menuntut hikmat Tuhan, teruslah mencari hikmat dengan sungguh sungguh selama hidup yang masih Tuhan percayakan kepada kita.  jangan bosan, jangan lelah, apalagi harus berhenti, jangan !  sebab menuntut hikmat ada faedanya, ada manfaatnya……….Amin. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved