Kasus Pembunuhan
Viral Warga Atambua Dibunuh di Lombok Utara, Warganet Tak Percaya Hanya Karena Utang Rp 500 Ribu
Kasus pembunuhan seorang warga Atambua di Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang direkayasa sebagai kasus gantung diri viral
POS-KUPANG.COM - Kasus pembunuhan seorang warga Atambua Kabupaten Belu di Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang direkayasa sebagai kasus gantung diri viral di Instagram NTT.update.
Berita yang mengungkap rekayasa pembunuhan iru diposting NTT.update Kamis 30 Mei 2024 hingga Jumat 31 Mei sudah disukai oleh 14.252 warganet disertai banyak komentar.
Dalam berita disebutkan bahwa korban yang berinisial JF (23) dianiaya hingga meninggal gara-gara belum membayar utang Rp 500 ribu saat hendak pulang kampung ke Atambua.
Namun banyak warganet tidak percaya dengan alasan penganiayaan yang disampaikan para pelaku. Warganet yakin ada rahasia yang lebih besar yang takut dibongkar korban sehingga para pelaku nekat menghabisinya.
"Sy sonde percaya deng ini kronologi..sy lebih percaya deng ini anak pun chat dong .. dia baru krja 1 minggu masa dia berani pinjam uang, logikanya di mana .. pasti ada rahasia yang mereka tutupi .. mreka pasti kambing hitamkan ini anak," komentar mia.soares.7967747.
"Tuhan e sn mungkin hnya krn 500 rbu mrka bs ambil orng pun nyawa bgni,pasti mereka ad buat sesuatu yg lebih keji takut korban bongkar mknya jln stu"nya ambil orng pn nyawa ni.Kalau hanya persoalan uang 500 rbu snd mungkin!!In mereka sdh ksih keterangan palsu!!, komentar im__florason.
"Kemungkinan besar ada bisnis barang haram (narkoboy) karena orang2 pelaku dan pengguna narkoboy selalu nekat. Kalau hanya utang 500k membunuh anggota koperasi gak masuk akal," stans_letlang27official.
"Dy pung kronologi ke son sama yg dy chat," komentar ikan.paperek.
RIP nyong, gak logis korban baru masuk kerja seminggu masa udah ngutang? Makin gak jelas keterangannya, dr chat korban yg sebelumnya bisa diselidiki lebih lanjut!," komentar nuka.osari.
"Suruh masuk penjara di NTT saja," komentar abilio_gomsss12
"Kami merantau ada baku jaga setengah mati, lu baru merantau belum satu tahun su stell bunuh orang, mending lu kasih susah lu pun orang tua saja dari pada kasih susah orang yang lu son pernah kasih makan," komentar ricky_genaro17.
"Kamu Usahakan Kalo Smpai Bebas Kamu Teruss Di Lombok. Jujur Kami Sakit hati Sekali Kalian Buat Kami Punya Adik Begini Untuk Ditho Dng Charles Sampai Ketemu Nanti," komentar clipper_wahl.
"Bawa dtg dong di Atambua sini sa bapa," komentar franklynalexandra8
"co pikir bae⊃2; bisa sa dong ju pnyalur narkoba takut dia bongkar makanya bunuh itu anak. #bisa jadi," komentar jackymaghonaga.
"Keterangan palsu pertama mereka bilang teman saya gangguan jiwa terus sekarang bilang lagi punya utang mana yang betul kami butuh keadilan untuk teman saya @amitu_urz," komentar aida.soares.
"Sonde masuk lagika sedikit kalo korban punya utang 500 ribu. Kalo dicocokkan deng chat yg ada di postingan sebelumnya, korban baru kerja 1 Minggu dan minta kluar lalu pelaku alibi kalo korban masih ada utang 500 ribu. Org kalo krja di satu tempat dan Dy snd betah jangankan mau kerja lanjut, mau bautang Ju b rasa Masi pikir2 aaa. Keterangan omng kosong putar balek ko mau memberatkan pihak korban tu. Kasian su bunuh ley, p fitnah tambah," komentar betaabcdef.
"Kebenaran pasti terungkap. Puji Tuhan. Tenang sekarang sudah Ade nyong . Jiwamu tenang sudah. Untuk keluarga semua di Atambua, Tuhan adil . Seperti dalam cerita Kain Habel. Darah Habel berteriak ke YHWH. Ini keadilan," komentar birelolla.
Seperti diposting NTT.update dengan mengambil berita yang dipublikasi siarpost, diberitakan bahwa Polres Lombok Utara berhasil mengungkap kasus pembunuhan di Desa Sokong Kecamatan Tanjung yang awalnya diduga korban gantung diri di sebuah kebun milik warga.
Ternyata, korban berinisial JF (23) seorang mahasiswa asal Atambua NTT itu diduga dibunuh oleh tiga pelaku. Salah satu pelaku adalah pimpinan perusahaan tempat ia bekerja yakni Koperasi Jaya Perkasa.
Tiga orang pelaku yang diamankan polisi adalah pimpinan Koperasi berinisial PCM (23), pengawas lapangan koperasi berinisial AYT (32) dan PFM (19).
Kapolres Lombok Utara, AKBP Didik Putra Kuncoro SIK saat melakukan konferensi pers, Rabu (29/5/2024) mengungkapkan bahwa korban diduga dibunuh oleh tiga rekannya, salah satunya pimpinan perusahaan.
Salah satu pelaku juga berpura-pura melaporkan kejadian bunuh diri tersebut ke polisi.
“Korban JF sama-sama bekerja di koperasi bersama tiga pelaku. Korban baru 1 minggu kerja di koperasi tersebut,” ungkap Kapolres.
Dijelaskan Kapolres, korban baru satu minggu bekerja dan ingin pulang ke tempat asalnya, namun korban masih memiliki hutang di koperasi sebesar Rp 500 ribu.
Karena korban belum bisa membayar hutang tersebut, pelaku PCM selaku pimpinan koperasi emosi dan kesal sehingga cekcok, dan terjadi pemukulan kepada korban.
Korban pun lari dan kemudian dikejar oleh pelaku dengan menggunakan sepeda motor.
Oleh ketiga pelaku, korban dibawa ke tanah kosong dan dianiaya hingga tidak sadarkan diri.
“Para pelaku menganiaya korban dengan cara memukul menggunakan sebatang kayu pada bagian punggung dan kepala. Korban hilang kesadaran dan diduga langsung meninggal dunia,” jelasnya.
Panik dengan kondisi korban yang telah meninggal, ketiga pelaku kemudian merekayasa kejadian tersebut seolah-olah korban gantung diri. Korban diikat menggunakan baju di sebuah kayu.
Para pelaku juga menyiram air ke celana korban seolah-olah benar korban menggantung diri.
Ketiga pelaku saat ini diamankan di Polres Lombok Utara untuk dilakukan proses selanjutnya.*
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.