Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 31 Mei 2024, "Melonjak Kegirangan"

Sebagaimana kata Injil, pertemuan itu merupakan suatu peristiwa kegembiraan baik bagi Elisabeth maupun anak yang dikandungnya.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO
Bruder Pio Hayon SVD Renungan Harian Katolik Jumat 31 Mei 2024, "Melonjak Kegirangan" 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 31 Mei 2024, "Melonjak Kegirangan"

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD.

Hari Jumat Pekan VIII

Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet

Bacaan I:Zef.3:14-18a

Injil: Lukas 1:39-56                                                                   

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 29 Mei 2024, Bukan Prestise dan Kuasa Tapi Setia Dalam Pelayanan

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Semua orang akan merasa bahagia atau bergembira ketika mengalami sukacita di dalam hidupnya. Orang akan melampiaskan sukacita mereka dengan merayakan kegembiraan bersama dengan orang-orang yang mereka cintai.

Kegembiraan juga bisa terjadi karena satu perjumpaan yang  dialami oleh orang yang saling menyanyangi satu sama lain apalagi kalau sudah lama tak pernah bertemu. Orang akan mengalami kegembiraan dan sukacita yang besar. Maka sukacita itu dialami oleh siapapun juga di atas dunia ini bahkan yang paling sederhana sekalipun.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini adalah hari terakhir di bulan Mei, Bulan Maria. Dan gereja merayakan pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabet saudarinya. Ketika malekat Gabriel membawa khabar gembira kepada Maria, ia menyampaikan juga kepada Maria peristiwa ilahi perkandungan Elisabeth.

Malekat Gabriel mengatakan bahwa Elisabeth sedang mengandung seorang anak laki-laki pada usia tuanya. Bayi laki-laki itu adalah Yohanes Pemandi, yang akan menjadi perintis jalan bagi Yesus, Juruselamat yang dijanjikan Allah.

Maria bergegas ke pegunungan Yudea, ke kota Karem, tempat tinggal Elisabeth dan Zakarias. Maria berangkat ke sana untuk melayani Elisabeth. Sebagaimana kata Injil, pertemuan itu merupakan suatu peristiwa kegembiraan baik bagi Elisabeth maupun anak yang dikandungnya.

Dari mulut Elisabeth keluarlah kata-kata pujian ini: “Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? …” Elisabeth juga menyebut Maria sebagai Yang Berbahagia karena Maria percaya akan Sabda Tuhan yang disampaikan malaekat kepadanya.Maria tidak membantah kata-kata pujian Elisabeth.

Sebaliknya, dalam terang ilahi dilihatnya Tuhan mau menyelamatkan bangsa-bangsa melalui rahimnya yang kudus. Bahwa dengan perantaraannya Tuhan mau datang ke tengah-tengah umat-Nya untuk menyelamatkan mereka. Bahwa Tuhan hendak menyerahkan bangsa-bangsa di bawah perilndungan rahim.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved