Berita NTT
Pengamat Energi: Pengembangan PLTP di NTT Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Hal itu diungkapkan pengamat energi dari Alpha Research dan Datacenter, Ferdy Hasiman terhadap pengembangan PLTP Ulumbu Poco Leok
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat.
Hal itu diungkapkan pengamat energi dari Alpha Research dan Datacenter, Ferdy Hasiman terhadap pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok, Satar Mese, Kabupaten Manggarai, NTT.
Menurut putera Manggarai itu, pendapatan asli daerah akan meningkat dengan keterpenuhan pasokan energi listrik yang cukup dari PLTP.
Baca juga: BPKP NTT Awasi Pelaksanaan 12 Proyek Strategis Nasional di NTT, Ini Daftaranya
“Pengembangan PLTP Poco Leok akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan listrik yang cukup, Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat, dan masyarakat bisa meningkatkan nilai ekonomi produknya,” kata Ferdy dikutip dari Kontan, kamis (30/5).
Ia menyatakan, masyarakat setempat perlu mendukung pembangunan berkelanjutan seperti PLTP Poco Leok yang sudah lama direncanakan oleh pemerintah di era Presiden Joko Widodo.
“Tujuan pengembangan PLTP ini adalah untuk memajukan masyarakat,” ujarnya.
Ferdy mencontohkan, pengembangan PLTP di beberapa tempat di Indonesia telah terbukti menghidupkan perekonomian. “Pengaruh positif sudah banyak terjadi di wilayah pengembangan PLTP. Masyarakat harus lebih melihat sisi positifnya dibandingkan sisi negatifnya.”
Menurut Ferdy, dampak pembangunan telah dipertimbangkan dan dimitigasi. “Pemerintah sudah memikirkan hal itu. Pakar geologi dan lingkungan telah dikerahkan untuk meminimalisasi risiko,” tambahnya.
Pengembangan PLTP di timur Indonesia ini, lanjut Ferdy, juga menghemat biaya pemerintah untuk menghasilkan energi hijau.
“Pemerintah tidak lagi mengembangkan pembangkit listrik dari bahan bakar fosil, tetapi menggunakan panas bumi yang merupakan sumber energi bersih dari alam Flores. Jadi, mari manfaatkan ini untuk kepentingan bersama.”
Ferdy menambahkan, masyarakat Manggarai perlu berpartisipasi dalam pengembangan energi demi kesejahteraan bersama.
“Perjuangan untuk kesejahteraan masyarakat Manggarai harus muncul dari masyarakat itu sendiri. Dinamika itu penting, tetapi harus dengan tujuan positif untuk pembangunan dan kesejahteraan.”
Dalam proses pembangunan infrastruktur kelistrikan, Ferdy menyatakan pemerintah selalu berpatok pada asas ekologi integral dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat, pembangunan yang berkeadilan, serta keberlanjutan lingkungan.
“Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah upaya pemerintah menghadirkan energi ramah lingkungan dengan memperhatikan pembangunan berkelanjutan untuk masyarakat Poco Leok dan sekitarnya,” tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.