Berita Flores Timur

Sulastri Rasyid Pimpin Flores Timur, Ini Kesan Aktivis untuk Doris Rihi

Namun ada beberapa hal yang perlu dikritisi. Hal itu tak terlepas dari segala polemik hingga menuai pro dan kontra

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-ISTIMEWA
Momen serah terima usai pelantikan Penjabat Bupati Flores Timur di Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT, Selasa, 28 Mei 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Sulastri Rasyid resmi memimpin Flores Timur selama delapan bulan ke depan menggantikan Doris Alexander Rihi.

Acara pelantikan Penjabat Bupati perempuan itu berlangsung pekan tadi di Kupang, Selasa, 28 Mei 2024.

Sulastri Rasyid adalah Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT diyakini publik di Lewotanah dapat membawa perubahan meski waktunya terbilang singkat.

Aktivis mahasiswa dari GMNI Cabang Flores Timur menyampaikan profisiat kepada Sulastri Rasyid, sekaligus ucapan terima kasih untuk Doris Alexander Rihi yang memimpin Flores Timur sejak 2022 itu.

Baca juga: Besok Dilantik, Tapobali Penjabat Bupati Lembata dan Sulastri Rasyid Penjabat Bupati Flores Timur

Ketua GMNI Cabang Flores Timur, Yulius Ninu Badin, berpendapat, masa Doris Rihi selama kurang lebih dua tahun cukup baik dan telah berdampak bagi masyarakat. Seperti akses jalan dalam kota serta ikhtiar menyelesaikan Rumah Sakit Adonara.

Namun ada beberapa hal yang perlu dikritisi. Hal itu tak terlepas dari segala polemik hingga menuai pro dan kontra.

Badin menerangkan, masih banyak wilayah di Flores Timur yang terisiolir lantaran akses jalan sangat buruk, termasuk kondisi blank spot atau daerah tanpa sinyal.

"Dari bidang pembangunan, banyak daerah masih terisolir seperti di Tanjung Bunga. Ada desa yang jalannya sangat buruk dan tentu menyulitkan masyarakat," ujarnya.

Sementara di Kota Larantuka yang dikenal kota religi dengan tradisi mendunia Semana Santa, hingga kini belum didukung fasilitas penerangan. Wajah kota tetap gelap gulita sejak lama hingga kursi Bupati diduduki Doris Rihi.

Badin menyoroti Terminal Weri dan Terminal Lamawalang belum ditata secara baik. Banyak angkutan memanfaatkan terminal liar secara bebas. Aktivitas bongkar dan muat bukan berlangsung sesuai tempatnya.

"Bongkar muat barang serta hilir mudik penumpang yang semrawut dan menuai banyak keluhan warga dan protes dari para sopir angkot. Harusnya itu diselesaikan," tutur Badin.

"Ini juga perlu menjadi atensi Penjabat Bupati baru. Kami sudah cukup lama menyuarakan ini, sejak jaman Bupati Anton Hadjon hingga Doris Rihi, persoalan ini tak kunjung tuntas," pungkasnya lagi.

Seleksi Pejabat Tinggi Pratama dan Erupsi Gunung Lewotobi

Masa jabatan Doris Alexander Rihi bukan saja meninggalkan perosalan pengalihan aset PPI Amagarapati ke Pemprov NTT, tetapi juga soal penyelesaian seleksi dan pelantikan pejabat tinggi pratama.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved