Berita Manggarai Barat
Menparekraf Sandiaga Uno Ingin Konsep Ekonomi Sirkular Diterapkan di Labuan Bajo NTT
Menurut Travel and Tourism Development Index (TTDI) oleh World Economic Forum (WEF), Indonesia menempati peringkat ke-22 dunia.
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf RI, Sandiaga Uno menginginkan agar konsep ekonomi sirkular bisa diterapkan di destinasi wisata Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sandiaga lantas mencontohkan penerapan konsep ekonomi sirkular di Bali.
Politisi PPP itu mengungkapkan, hampir 100 persen botol plastik di Bali adalah hasil daur ulang. Ia ingin agar konsep yang sama bisa diterapkan dalam upaya pengembangan Labuan Bajo sebagai pariwisata hijau (green tourism), berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
"Kalau kita mampu untuk menghadirkan konsep sirkular ekonomi ini, kita tidak terlalu harus melihat bahwa pariwisata itu anti plastik, bukan. Tapi bagaimana kita mendaur ulang plastik dalam ekonomi sirkular yang berkelanjutan," ujarnya di Labuan Bajo, Rabu 29 Mei 2024.
"Kita harapkan akan berkurang jumlah sampah yang dibawa, karena itu ada juga jejak karbon. Alangkah baiknya kita memiliki pariwisata yang berkonsep blue, green dan sirkular ekonomi," tambahnya.
Baca juga: Soroti Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Sandiaga Uno Minta Tidak Boleh Terjadi Lagi
Lebih lanjut dikatakan, sejauh ini pariwisata Indonesia berhasil bertransformasi menjadi pariwisata hijau.
Menurut Travel and Tourism Development Index (TTDI) oleh World Economic Forum (WEF), Indonesia menempati peringkat ke-22 dunia.
"Indonesia yang tadinya di posisi 32 loncat 12 peringkat selama dua tahun, loncat lagi 10 peringkat menuju posisi 20 besar dunia," ungkapnya.
Dijelaskan Sandiaga Uno, Indonesia dengan kekayaan alam dan budaya berpotensi tinggi dalam pengembangan pariwisata hijau.
Hal ini diperkuat dengan kontribusi sektor ekonomi terbarukan yang menyumbang besaran investasi secara global dalam empat tahun terakhir.
"Ada tiga pilar kenapa pariwisata kita sekarang jauh mengungguli Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina, ternyata pilar yang paling Indonesia kuat itu adalah satu pemerintah memprioritaskan kebijakan pariwisata hijau, kedua alam yang indah, dan budaya yang selalu dijaga," katanya.
"Namun sejumlah pilar yang harus kita benahi agar bisa terus mempertahankan pariwisata kita adalah satu sampah, yang kedua infrastruktur, konektivitas ke Labuan Bajo ini sangat minim," pungkasnya. (uka)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.