Liputan Khusus

Lipsus - Danau Kelimutu Tiwu Ata Polo Berubah ke Warna Hitam, Rada Khawatir Berdampak Kelaparan

Karenanya, Rada khawatir, perubahan tersebut akan berdampak pada masyarakat sekitar dan masyarakat pada umumnya.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO.TAMAN NASIONAL KELIMUTU
Lanskap Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Tampak jelas teramati, dua titik bulan air di atas permukaan danau kawah di bagian sebelah timur laut, bau gas belerang tercium lemah.

Dari tanggal 18 - 20 Mei 2024, air berwarna hijau tua, sedangkan pada tanggal 21 Mei 2024, perubahan air menjadi warna hijau kecoklatan, Pada Rabu, 22 Mei 2024, perubahan air menjadi warna coklat kehitaman.

Sementara itu, pada dua danau lainnya yakni Tiwu Ata Bupu dan Tiwu Nuwa Muri Ko'o Fai tidak terjadi perubahan warna. Hingga kini, Tiwu Ata Bupu berwarna hijau tua. Sedangkan Tiwu Nuwa Muri Ko'o Fai airnya berwarna biru muda dengan endapan belerang berwarna kuning muda yang bertebaran di atas permukaan air.

 

Mitos Berbeda

Untuk diketahui, ketiga danau tersebut memiliki sejarah mitos yang berbeda-beda, yaitu yang paling barat dari tiga danau tersebut adalah, Tiwu Ata Mbupu atau danau tempatnya jiwa orang tua yang sudah meninggal yang biasanya berwarna biru. 

Dua danau lainnya Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, atau yang berarti danau tempatnya para jiwa Muda Mudi dan Tiwu Ata Polo atau tempatnya jiwa orang-orang meninggal yang semasa hidupnya sering melakukan kejahatan. Danau tersebut dipisahkan oleh dinding kawah yang menjulang dengan ketinggian minimum 35 meter (115 kaki) di atas permukaannya. Air di danau tersebut biasanya berwarna hijau atau masing-masing merah.

Menurut kepercayaan masyarakat, air danau yang berubah warna merupakan pertanda bahwa akan terjadinya musibah atau bencana, seperti gempa bumi dahsyat yang melanda Flores tahun 1992 di tandai dengan adanya perubahan warna danau.

Terlepas akan kepercayaan masyarakat, perubahan warna terjadi karena pengaruh dari mekanisme vulkanis di kawasan tersebut. Terjadi aktivitas vulkanis yang mendesak gas-gas di dalam bumi hingga keluar ke permukaan, gas itu bereaksi dan bercampur di danau dan menyebabkan perubahan warna air danau.

Warna air pada kawah, terutama Kawah Tiwu Nua Muri Koo Fai, dipakai sebagai parameter penting dalam penentuan status aktivitas bencana. Perubahan warna dari hijau menjadi putih menandakan meningkatnya aktivitas Gunung Kelimutu. Perubahan warna ini tidak mempunyai pola yang jelas, tergantung aktivitas magmatic yang terjadi.

Para ilmuwan dari Wesleyan University, Connecticut, melakukan survei geokimia pada danau dan menemukan bahwa air di setiap danau ditemukan berbeda secara kimia sehingga menghasilkan warna yang bervariasi.

Danau Ata Mbupu adalah danau kawah volkanik sulfat-asam yang lebih aktif pada tahun 1970-an daripada sekarang, sedangkan Danau Ata Polo adalah danau asam-garam dan bersifat intermediate dalam aktivitas vulkanik. Perubahan warna yang sering terjadi adalah karena perubahan dalam keadaan oksidasi air.

Secara sederhana perubahan warna danau mirip dengan bagaimana warna darah terlihat melalui kulit kita. Ketika terjadi kekurangan oksigen, air terlihat hijau seperti urat di pergelangan tangan. Demikian pula, ketika danau kaya oksigen, maka akan tampak merah atau kehitam-hitaman

Perubahan terakhir yang begitu mencolok terjadi antara bulan Desember 2018-Januari 2019, dimana warna danau Ata Polo berubah dari hijau menjadi hitam selama 3 minggu.

Tanaman stroberi Gagal Panen

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved