Berita Kabupaten Kupang
Yayasan ADRA dan Pemkab Kupang Selenggarakan Rencana Kontijensi Hadapi Bencana
Namun dapat menghasilkan langkah antisipatif yang relevan sesuai potensi dan karakteristik di Kabupaten Kupang
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Yayasan ADRA Indonesia dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang menyelenggarakan rencana kontijensi menghadapi kesiapsiagaan bencana alam.
Kegiatan lokakarya dan simulasi ruang tentang integrasi cepat dan tepat ke dalam rencana kontijensi, Senin 27 Mei 2024 di Hotel Kristal Kota Kupang.
Project Manager dari Yayasan ARDA, Karlo Purba mengatakan, dalam situasi kebencanaan dikenal fase siaga, tanggap darurat dan transisi. Khusus Provinsi NTT, termasuk 22 daerah di dalamnya berada pada fase siaga darurat.
"Sesuatu yang pernah dan sering dilakukan. Bukan sesuatu yang baru jika suatu saat nanti kita mengaktivasi apa yang disebut dengan siaga darurat atau tindakan cepat dan tepat sebelum kedaruratan itu terjadi," ujarnya.
Baca juga: Trinity Elpida International School Hadir di Kabupaten Kupang, Pembelajaran Full Bahasa Inggris
Karlo menyebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan surat kesiapsiagaan. BMKG memperkirakan wilayah NTT, segera memasuki musim kemarau.
Dari peringatan itu, tiga dasarian ke depan wilayah Indonesia akan didominasi musim kemarau hingga akhir September 2024. Ia mengaku peringatan dini itu baru dikeluarkan pekan lalu. Daerah dengan potensi curah hujan rendah, kata dia, perlu mendapat perhatian khusus.
"Dengan peringatan dini dari BMKG ini, tampaknya uji ruang yang dilakukan saat ini menjadi sangat penting. Bahkan mungkin baiknya kita jadikan sebagai gladi bersih. Kalau itu pelatihan yang terakhir kali," ujarnya.
Harapannya, dengan kegiatan ini agar menjadi mitigasi jika terjadi peningkatan kondisi cuaca yang lebih buruk terjadi. Yayasan ADRA melihat tantangan yang paling besar dalam situasi kebencanaan adalah sumber pendanaan, terutama dalam aktivasi siaga darurat.
Dana penggunaan bersama yang dikelola lembaga dibawa Kementrian Keuangan. Anggaran cukup besar itu, perlu diatur agar lebih fleksibel. Di samping itu, master plan untuk perlindungan sosial adaptif. Harapannya, jika orang terkena bencana, paling tidak rekeningnya sudah terisi dengan anggaran.
"Sehingga dia tidak perlu lagi menunggu bantuan-bantuan sosial yang biasanya datang itu terlambat. Kita punya master plan ini," kata dia.
Karlo mengingatkan Kabupaten Kupang agar meningkatkan dana kontijensi sebagai upaya respon kedaruratan. Hal ini dilakukan untuk menunggu aktivasi dari sistem perlindungan sosial. Dia berpandangan, dengan segala langkah mitigasi itu maka ada kesiapsiagaan lebih dini dari masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kabupaten Kupang, Novita Foenay mengatakan, kegiatan itu merupakan wujud kemitraan dalam rangka penanggulangan bencana yang kolaboratif. Dalam kajian dan indeks resiko bencana tahun 2023, Kabupaten Kupang salah satu wilayah yang rentan terhadap bencana.
"Terdapat setidaknya 9 jenis bencana dengan dampak yang resiko sedang maupun tinggi yang berpotensi terjadi kapan dan dimana saja," ujarnya.
Kondisi itu, kata dia, menjadi sebuah tantangan terlebih melihat kembali kejadian bencana dalam beberapa tahun yang sudah mempengaruhi kehidupan masyarakat di Kabupaten Kupang. Di samping itu, potensi perubahan iklim yang bisa saja berdampak pada bencana kekeringan di Kabupaten Kupang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.