Kabupaten Kupang
BPBD Kabupaten Kupang Sebut Lokakarya Bersama Yayasan ADRA untuk Lengkapi Dokumen
hasil komunikasi bersama semua pihak, perlu ada pengisian hal lain agar memudahkan penerapan di lapangan.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang menyebut lokakarya dan simulasi ruang yang diselenggarakan bersama Yayasan ADRA Indonesia untuk melengkapi dokumen yang sudah dirintis sebelum.
Kepala BPBD Kabupaten Kupang, Semy Tinenti
mengatakan, hal itu rumah dimulai bersama tim Siap Siaga sejak tahun 2023 lalu. Hal itu juga berkaitan dengan rujukan Perda agar mengimplementasikan lebih masif.
"Salah satunya dengan menyusun dokumen rencana kontijensi cuaca ekstrem," kata dia di acara lokakarya dan simulasi ruang tentang integrasi tindakan cepat dan tepat ke dalam rencana kontijensi, Senin 27 Mei 2024 di Hotel Kristal Kupang.
Baca juga: Lanjutan Kasus Korupsi GOR Kabupaten Kupang, Mantan Bupati Kupang Diperiksa Sebagai Saksi
Aktualisasi itu, menurut dia juga sudah dilakukan di luar ruangan seperti yang telah dilakukan di Kecamatan Fatuleu Barat dengan sasaran dua desa. Dua desa itu juga akan menjadi wilayah sangat potensi terjadi bencana alam.
Dalam penyusunan dokumen yang ada, BPBD Kabupaten Kupang sedang mendorong agar segera dilakukan penerbitan Perbup tentang cuaca ekstrem. Dokumen yang ada, hasil komunikasi bersama semua pihak, perlu ada pengisian hal lain agar memudahkan penerapan di lapangan.
"Sehingga kita bersepakat bahwa hari ini kita ada di kegiatan ini. Kemitraan ini sudah dimulai sejak 2022 lalu. Sejak penyaluran bantuan stimulan, teman-teman Yayasan ADRA sudah ada dengan kami di BPBD. Bahkan teman-teman memberi contoh pembuatan rumah tahan gempa," ujarnya.
Perjalanan bersama Yayasan ADRA, terus berlanjut dengan melakukan intervensi terhadap persoalan kekeringan di Kabupaten Kupang. Distribusi tempat penampungan air dan pelayanan air bersih dengan titik sasaran kelompok masyarakat rentan.
Rencananya, bukan Juli 2024, Perbup cuaca ekstrem bisa dikeluarkan dan terlaksana. Langkah mitigasi harus disiapkan menanggapi cuaca ekstrem yang sudah diperingatkan BMKG juga.
Semy mengatakan, kesempatan ini tidak sekedar membahas sebuah dokumen tetapi juga ada keputusan yang bisa dikerjakan di lapangan.
"Tapi ada harapan besar apa yang kita putuskan ini bisa konkret di lapangan," kata dia.
Ia mengajak Yayasan ADRA untuk berkolaborasi dengan Pemkab Kupang dalam penerapan Kecamatan tangguh bencana yang digagas Kemendagri. Kecamatan Fatuleu Barat akan menjadi Kecamatan Tangguh Bencana.
Pelaksana tugas (Plt) Sekda Novita Foenay mengatakan, kegiatan itu merupakan kerja sama yang baik. Dalam kajian dan indeks resiko bencana, Kabupaten Kupang sangat rentan terhadap bencana di NTT.
Kondisi ini, menjadi tantangan terlebih pada beberapa kejadian terakhir yang ikut berpengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat. Perubahan iklim, juga ikut berpengaruh dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Kupang. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.