Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Mei 2024, “Seperti Seorang Anak Kecil"

Dan barangsiapa yang telah membawa orang itu kembali ke jalan yang benar maka orang itu benar akan diselamatkan.

|
Editor: Rosalina Woso
dok-pribadi Bruder Pio Hayon SVD
Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 19 Januari 2024 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Mei 2024, “Seperti Seorang Anak Kecil"

Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD. 

Bacaan I:Yak.5:13-20

Injil: Markus10:13-16                                                            

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Anak kecil selau menjadi contoh yang baik dan benar dalam beberapa hal tentang kehidupan. Hal ini karena dalam diri anak kecil itu ada contoh kebenaran yang lahir dari kedalaman hati anak kecil itu sendiri.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Mei 2024, "Kuasa dan Kekuatan Doa"

Kepolosan, kesucian dan ketulusan yang dimuliki oleh anak kecil menjadikan mereka contoh yang benar. Karena dalam kekosongan hati dan tulus itulah kebenaran akan mendapat tempatnya yang sesungguhnya.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pada hari terakhir hari biasa pekan ketujuh, kita kembali disadarkan oleh bacaan dari Yakobus  dan Injil  sebagai sambungan dari bacaan kemarin dengan topik yang berbeda. Dalam Surat rasul Yakobus terlihat jelas pengajaran yang disampaikannya: “hendaklahh kalian saling mengaku dosa dan saling mendoakan supaya kalian sembuh. Doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya.”

Yakobus tahu akan bahaya dosa yaitu, kematian maka pngakuan dosa dan doa adalah jalan yang  benar bagi semua yang percaya kepada Allah.

Yakobus mengajarkan agar semua orang dapat kembali dari jalan yang sesat kepada hidup yang kekal, karena dengan cara itulah jiwa orang itu akan diselamatkan. Dan barangsiapa yang telah membawa orang itu kembali ke jalan yang benar maka orang itu benar akan diselamatkan.

Itulah tugas misioner kita, yaitu bahwa kitamendapat tugas  untuk  menjadi  saksi  kebenaran  yaitu dengan membawa orang yang sesat itu kembali  pada  jalan Tuhan agar dia diselamatkan. Dan itu bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki hati yang tulus dan iklas untuk membantu. Karena di dalam ketulusan dan kejujuran itulah kerajaan Allah nampak secara nyata.

Hal inilah yang diajarkan oleh Yesus dalam pengajarannya hari  ini. Ketika para murid Yesus melarang anak-anak yang datang kepadaNya, Yesus marah dan berkata: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepadaKu! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan  Allah.” 

Yesus marah kepada para muridNya yang melarang anak-anak itu datang kepadaNya karena fokus Yesus adalah ketulusan, kejujuran dan kepolosan yang ada pada anak-anak kecil itulah yang membuat mereka layak di hadapanNya.

Yesus mau menyampaikan bahwa hanya orang-orang yang memilliki hati seperti anak kecil itulah yang empunya Kerajaan Allah. Untuk mendekati Allah hanya ada satu jalan kebenaran yaitu berada dalam kemurnian dan ketulusan hati.

Itulah tujuan utama Yesus dengan menghadirkan anak-anak itu. Hanya orang yang memiliki hati seperti anak kecil itulah yang akan bisa datang kehadapanNya. Bagi  yang masih memiliki dosa, maka orang itu tidak layak datang kehadapanNya.

Maka Yakobus meminta agar orang yang berdosa untuk mengaku dosa agar dia diselamatkan. Dalam konteks kita, ada banyak orang yang mengeluh karena doa-doa mereka tidak terkabulkan atau merasa tidak layak di hadapan Allah. Semua hal itu kadang atau sering kita mempersalahkan Tuhan namun  kita lupa bahwa untuk bisa menghadap Tuhan, kita harus berada dalam situasi suci dan benar di hadapan Allah.

Selama kita masih dalam situasi berdosa, maka kita tak akan pernah merasa aman atau bahkan saat kita berdoa di hadapan Allah. Maka, seperti kata Yakobus, kita seharusnya mengaku terlebih dahulu dosa-dosa kita sebelum menghadap Tuhan.  Maka pengajaran Yakobus dan Yesus ini harus menjadi patokan utama bagi kita ketika kita hendak datang ke hadapan Allah.

Biarkanlah diri kita layak di hadapan Allah agar kita mampu membangun relasi dengan Tuhan dengan baik. Namun, kita masih dikuasai oleh ego kita yang kuat sehingga kita pun belum mampu membedakan kebenaran Tuhan dan hati dan hidup kita masih dikuasai oleh hal-hal duniawi yang membawa kita pada dosa dan maut.

Maka tidak heran lagi masih ada begitu banyak orang  yang hidupnya hanya melayang saja tanpa ada arah dan tujuan yang benar di hadapan Tuhan. Maka marilah kita belajar untuk semakin berbenah diri dulu untuk menjadi layak di hadapan Tuhan seperti serang anak kecil yang datang kepada Allah.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, Pertama: kita semua telah menjadi pengikut Tuhan atas cara yang luar biasa yaitu pembaptisan. Kedua, namun, itu saja belum cukup bagi kita untuk bisa dapat kehadapan Tuhan. Ketiga, maka kita dituntut oleh Yesus untuk terlebih dahulu melayakan diri agar dengan cara itulah kita akan layak menghadapNya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved