Berita Nasional

Konsulat Jenderal Australia Dorong Jurnalis Bali Nusra Perangi Hoaks

AJI Denpasar bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Australia di Bali menyelenggarakan lokakarya di Prime Plaza Sanur Hotel.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO
Konsul-Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens (kanan) saat membuka lokakarya Pengecekan Fakta dan Analisis Kritis di Aula Prime Plaza Sanur Hotel, Kamis (24/5/2024).  

POS-KUPANG.COM, BALI - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Australia di Bali menyelenggarakan lokakarya Pengecekan Fakta dan Analisis Kritis dalam Konteks Regional.

Kegiatan yang diikuti perwakilan media dari Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, dilaksanakan di Aula Prime Plaza Sanur Hotel, Denpasar, Bali, Jumat (24/5/2024).

Lokakarya dibuka Konsul Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens. 

Peserta Lokakarya Pengecekan Fakta di Bali
Peserta lokakarya Pengecekan Fakta dan Analisis Kritis di Aula Prime Plaza Sanur Hotel, Kamis (24/5/2024). 

Dalam sambutan pembukaannya, Jo Stevens mengatakan Australia mendukung pengembangan sektor media yang kuat, profesional, dan berkelanjutan di negara-negara mitra, termasuk di Indonesia dan di seluruh Indo-Pasifik.

“Sektor media berita yang mumpuni dapat membantu meningkatkan kepercayaan publik dan mencegah mis- dan dis-informasi…Hal ini terutama terjadi di wilayah regional dan terpencil, di mana pemberitaan yang berkualitas sangat penting untuk memastikan setiap orang memiliki akses terhadap informasi yang dapat dipercaya,” kata Jo Stevens.

Ia juga mengatakan, tahun 2024 ini menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia.

Peserta Lokakarya Perangi Hoaks di Bali
Peserta foto bersama Konsul-Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens dan pengurus AJI Denpasar usai acara pembukaan Lokakarya Pengecekan Fakta dan Analisis Kritis dalam Konteks Regional di Aula Prime Plaza Sanur Hotel, Kamis (24/5/2024).

Jo Stevens mengatakan, peringatan ini bukan hanya sebuah tonggak sejarah dalam hubungan diplomatik Australia-Indonesia.

"Ini adalah waktu bagi seluruh warga Australia dan Indonesia untuk berkumpul dan merefleksikan hubungan kita bersama serta merayakan kemitraan kita. Lokakarya ini menyoroti hubungan erat antara kedua negara kita,” ujarnya.

Lokakarya menghadirkan pembicara dari Indonesia dan Australia yang berbagi pandangan independen dan pengalaman mereka kepada para peserta. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved