Berita Kota Kupang

Khotbah Jumat di Masjid Al Ikhlas Lanudal Kupang, Empat Golongan Manusia

Orang itu memiliki sebuah landasan kokoh yang menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT sebagai pemilik dunia.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Tampak Ust Irfan Nurdin saat sedang memberikan khotbah di masjid Al Ikhlas Lanudal Kupang ketika sholat Jumat. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ust Irfan Nurdin menjadi khatib dalam pelaksanaan ibadah sholat Jumat di masjid Al Ikhlas Lanudal Kupang

Adapun ibadah Jumat 17 Mei 2024 itu diikuti jemaah dilingkup wilayah Lanudal Kupang. Khotbah itu mendorong umat agar terus meningkat kadar keimanannya.

Dalam hadits Imam Ar Tirmidzi yang membicarakan orang-orang yang diharamkan Allah SWT masuk ke dalam neraka. Jangankan masuk, menyentuh api neraka pun tak dibolehkan Allah SWT. 

Rasulullah SAW berkata ada empat golongan manusia yang Allah SWT diharamkan masuk ke dalam neraka. Pertama, kata dia, adalah tenang. Artinya, manusia yang selama hidupnya tenang dan memiliki sifat tidak terburu-buru. 

Baca juga: Pemkot Gandeng Pengusaha Bahas Ranperda Kemudahan Berinvestasi di Kota Kupang NTT

"Ini adalah golongan orang-orang yang oleh Allah SWT adalah orang memiliki kesejukan hati yang justru berbuah manis bagi dirinya," kata dia. 

Orang yang tenang, merupakan individu yang digambarkan Rasulullah SAW tidak dikekang oleh urusan dunia selama kehidupannya. Urusan duniawi seperti jabatan, dan segala segala sesuatu yang bermuara pada kehancuran nilai ibadah dan ketaatan pada Allah SWT. 

Orang yang tenang akan menikmati urusan duniawi dengan ibadahnya. Orang itu memiliki sebuah landasan kokoh yang menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT sebagai pemilik dunia. 

"Ketika kita beribadah dengan tenang dan tidak merasakan terganggu dengan apapun, maka itulah sikap dari seorang yang diharamkan masuk kedalam neraka," ujar Ust Irfan Nurdin. 

Kemudian, ujar dia, orang yang menenangkan. Golongan itu selalu menikmati apapun urusan ibadah dan dunia. Orang ini berciri wajah teduh. Jangan berbicara, melihat wajahnya pun orang lain akan senang. 

Dalam Al Quran, Allah SWT telah menyampaikan bahwa "wahai hamba-hambaku, sang pemilik jiwa-jiwa yang tenang, inilah yang dimaksud oleh Rasullulah SAW, tidak bergantung pada urusan dunia".

"Justru malah bergantung pada urusan akhirat, justru malah bergantung pada urusan tentang mencari ridho Allah SWT," ujarnya. 

Orang yang diharamkan masuk neraka kedua adalah golongan orang-orang yang senantiasa berkata lembut. Tiap perkataan selalu merujuk pada pesan Rasulullah yakni "orang yang mampu menjaga lisannya, ia berkata yang baik-baik saja. Kalau tidak memberikan manfaat, kalau yang justru dilahirkan keburukan dari perkataan, maka lebih baik diam".

Dalam hadits lainnya juga menerangkan hal yang sama yakni " Selamatlah orang yang mampu menjaga lisannya. Lembut tutur katanya, tidak menyakiti orang lain. Maka itulah yang menyelamatkan dirinya dari azab dan siksa api neraka".

Golongan orang ketiga adalah orang yang senantiasa dekat dan mendekatkan. Jenis karakter manusia ini selalu bersama masyarakat tanpa ada perbedaan karena latar belakang dan jabatan maupun kekuasaan. 

"Mau dengan fakir dan miskin seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Karena tidak sedikit manusia yang ketika sedikit dilebihkan oleh Allah SWT, lupa dengan apa yang dia kerjakan di masa lampau. Lupa dengan sahabatnya, keluarga, temannya, saudaranya," katanya. 

Ust Irfan Nurdin mengingatkan agar tidak boleh menjaga jarak antar sesama sekalipun memiliki kemampuan dan keberhasilan yang sudah tercukupi. Golongan orang ketiga ini juga memiliki tanggung jawab untuk mempersatukan orang lain ketika ada masalah. 

Ia menyebut, golongan orang ini harus hadir sebagai penengah dan merekatkan kembali nilai persaudaraan yang mungkin pernah terpisah. Sebagaimana janji Allah, orang tipe itu haram masuk neraka. 

Golongan keempat atau orang yang diharamkan masuk neraka adalah orang-orang yang senantiasa memudahkan urusan orang lain. Jika memiliki jabatan dan membantu orang lain dalam hal positif, apalagi kaitannya dengan keagamaan, justru sejalan dengan amalan Rasulullah SAW. 

"Janji Allah SWT, maka  dimudahkan urusannya di akhirat," ucapnya. 

Ust Irfan Nurdin mengajak jemaah wasiat yang disampaikan Rasulullah SAW itu diharapkan bisa diterima dengan iman. Jemaah bisa melaksanakan amalan itu dalam kehidupan sehari-hari. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved