Renungan Harian Katolik Rabu 15 Mei 2024, "Memelihara Kesatuan Pasion dalam Mencapai Tujuan"

Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw
Founder of Inner Tunnel Communities through beyond Wisdom

Manusia umumnya mempunyai pengalaman yang sangat antusias dalam mengerjakan sesuatu yang disenangi sesuai ketrampilan yang dimiliki.

Manusia dapat menyelesaikan aktivitas atau tugas sampai tuntas dan bisa menghasilkan yang terbaik untuk diri sendiri dan sesama.

Manusia mempunyai passion dalam mentuntaskan pekerjaan atau aktivitas secara sendiri atau bersama tim baik di rumah, tempat kerja, berbagai komunitas dan lainnya.

Ada tiga cara untuk manusia mau tetap memelihara kesatuan pasion dalam mencapai tujuan sendiri atau tujuan bersama sebagai tim.

Pertama. Manusia mau belajar untuk mengenali diri sendiri dan sesama anggota tim secara utuh dan detail.

Manusia mau saling terbuka dalam menemukan passion secara sendiri atau sesama tim yang sesuai bakat dan ketrampilan yang dimiliki.

Kedua. Manusia mau meninjau kembali keunggulan diri dan semakin mengenali minat secara detail.

Manusia mau mencermati bakat alami dan ketrampilan yang dapat dikembangkan sebagai keunggulan diri sendiri dan keunggulan sesama anggota tim dalam mencapai tujuan.

Ketiga. Manusia mau belajar mencoba hal-hal yang baru dan juga mau melibatkan sesama anggota tim.

Manusia mau terus berkembang dan mau keluar dari zona nyaman dengan mau tetap mengasah ketrampilan baru sesuai bakat dan passion.

Tuhan ingin manusia tetap memelihara kesatuan iman yang kuat kepadaMu.

Tuhan Yesus berdoa kepada murid-muridNya, "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu  sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci."

Manusia umumnya mempunyai berbagai pengalaman iman yang bisa kadang kuat dan kadang bisa rapuh ketika menjalani kehidupan up and down.

Manusia perlu tetap mau mendengar Kehendak Allah yang dapat dibuat sebagai pedoman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.