Berita NTT

Mengintip Terminal Bimoku di Kupang NTT

Sebuah terminal Tipe A di bangun oleh Kementerian Perhubungan di Bimoku Kota Kupang. Terminal itu berdiri di lahan seluas 15.490 M². 

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Tampak terminal tipe A Bimoku Kota Kupang yang terletak di Jalan Prof Herman Johannes. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Warga Kota Kupang maupun Kabupaten Kupang, dan pulau Timor umumnya, harus berbangga. Pemerintah pusat melalui Direktorat Perhubungan Darat menyediakan sebuah terminal angkutan darat dengan standar mewah. 

Sebuah terminal Tipe A di bangun oleh Kementerian Perhubungan di Bimoku Kota Kupang. Terminal itu berdiri di lahan seluas 15.490 M⊃2;. 

Salah satu titik pertemuan para pengguna angkutan darat itu dibangun sejak tahun 2018. Anggota DPR RI waktu itu, Farry Francis melakukan peletakan batu pertama. Terminal tipe A ini baru bisa beroperasi tahun 2018. Pembangunannya menelan biaya Rp 20 miliar lebih bersumber dari APBN. 

Terminal tipe A Bimoku terletak di Jalan Prof.  Herman Johanes, Kota Kupang. Ada 19 petugas Lalu Lintas, 7 petugas Administrasi, 1 PPNS, dan 3 penguji.

Terminal ini memiliki 3 armada yakni Bagong, DAMRI, dan Babadok yang memiliki trayek Kupang-Dili PP (Kupang-Soe-Kefamenanu-Atambua-Motaain-Maubara-Liquica-Tibar-Dili). 

Adapun luas bangunan itu seluas 3.768 M⊃2;. Lebih dari 500 orang bisa di tampung di ruangan itu. Tersedia sarana penunjang seperti kursi dan AC. Kenyamanan pengunjung atau pengguna armada menjadi prioritas utama. Jika kesulitan dan membutuhkan sesuatu, terdapat ruang informasi di bagian depan terminal. 

Bangunan dengan model klasik dan modern itu menambah nilai eksotik. Pada tempat itu pun terdapat beberapa ruang lainnya seperti kantor imigrasi, bea cukai, jalur kedatangan bus, jalur keberangkatan bus, ruang tunggu penumpang, ruang korsatpel, ruang karantina, dan lahan parkir. 

Sedangkan untuk fasilitas penunjang terdiri dari kantin, toilet umum, toilet disabilitas, fasilitas ibadah, ruang informasi, dan ruang medis. Siapapun yang datang akan merasa aman dan nyaman. 

Baca juga: Ombudsman NTT Kunjungi Terminal Antar Lintas Batas Negara di Timor Tengah Utara


Keberadaan terminal Bimoku ini akan memperkuat konektivitas sekaligus relasi persaudaraan antara NTT (Indonesia) dan Timor Leste. Enam daerah di pulau Timor terlayani lewat angkutan darat berskala terminal ternama lainnya di Indonesia. 

Masyarakat enam daerah ini akan sangat dimudahkan dengan angkutan yang ada. Selain angkutan darat yang selama ini beroperasi, kehadiran terminal dengan tambahan armada tentu memberi efek ganda. Masyarakat bisa menikmati kemudahan itu. 

Seperti pantauan POS-KUPANG.COM, Rabu 15 Mei 2024, tempat ini sedang dilakukan perluasan lahan parkir. Dari sebelumnya bisa menampung hampir 150 kendaraan roda dan empat, kini ditargetkan bisa menampung lebih dari jumlah yang ada. 

Perluasan itu dimaksudkan menampung lebih banyak kendaraan lagi. Sebab, banyak bus angkutan kota dalam provinsi (AKDP) belum semua masuk ke terminal itu. Padahal, bus AKDP dari luar Kota Kupang wajib singgah dan menurunkan penumpang di tempat itu. 

Pada Rabu pagi, terminal ini sedang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para pegawainya. Kegiatan itu kerja sama dengan Kimia Farma. Hampir 100 levAaj mendapatkan pelayanan kesehatan. 

Beberapa petugas yang bercerita dengan Pos Kupang, cukup ramah. Mereka menunjukkan beberapa tempat yang disiapkan untuk pengguna layanan di terminal itu. 

"Sebagai tempat pertemuan sosial. Orang bisa ngopi, diskusi disini juga boleh," kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Nusa Tenggara Timur (NTT), Robert Tail, ditemui saat sedang berada di terminal itu. 

Robert Tail dan sejumlah pegawai tengah melakukan pertemuan. Mereka membicarakan sejumlah hal. Pembicaraan cukup serius sembari memperhatikan beberapa bagian bangunan Terminal tipe A ini. 

Robert Tail cerita, selama ini terminal itu juga sudah mulai digunakan para sopir AKDP. Banyak sopir yang datang untuk beristirahat maupun membersihkan diri. Petugas keamanan memberikan keluasan bagi siapapun yang datang, asal tetap menjaga kebersihan dan keamanan. 

Bahkan beberapa kali kegiatan lainnya seperti nonton bola bareng, juga diselenggarakan di tempat itu. Rencananya akan digelar turnamen game online untuk para pemuda. 

"Kita harus memperkenalkan ke anak-anak muda ini. Bahwa ini milik kita semua," kata Robert Tail. 

Robert Tail juga menunjukkan pada lantai satu, terdapat unit kantor untuk memberikan pelayanan ke penumpang. Sementara di lantai dua rencananya akan ditempatkan para UMKM. Hal itu memberi akses kemudahan bagi warga sekitar agar tidak perlu jauh-jauh ke pusat kota. 

Dia juga menyampaikan adanya terminal ini memang turut membantu pengguna jasa angkutan darat. Tidak lagi seperti sebelumnya, penumpang harus menunggu bis di pinggir jalan. Tempat ini menjadi "rumah" menunggu bus. 

Hasil MoU antara Indonesia dan Timor Leste ada lima bus yang disiapkan ALBN. Tiap bus mampu mengangkut maksimal 16 penumpang dengan rata-rata tiap bulan ada 6 sekitar 60 penumpang yang menggunakan lima armada angkutan itu. 

"ALBN berangkat tiap setengah tujuh pagi. Nanti kembalinya jam 5 atau 6 sore. Baru berjalan satu tahun lebih tapi fluktuasi penumpang udah bagus," kata Robert Tail. 

Dia meminta masyarakat untuk memanfaatkan tempat dan layanan itu dengan sebaik mungkin. Jikapun ada keluhan, ia mempersilahkan masyarakat mengadu ke pihaknya. 

Pemesanan tiket juga kini mulai dimudahkan. Layanan secara online dan offline sudah tersedia. Penumpang diberi keluasan untuk memilih menggunakan mode pemesanan tiket versi mana. 

Petrus Lanang, seorang warga yang pernah menggunakan layanan di terminal A Bimoku dan ALBN, mengaku fasilitas yang ada sangat membantu.

Dia bilang, sempat mencoba angkutan itu ke Timor Tengah Utara (TTU) dari Kota Kupang. 

Awalnya ia sempat bingung menggunakan layanan itu. Sebab, selama ini dia harus menunggu bis di pinggir jalan, kini harus ke terminal. Sekalipun begitu, di terminal dia tidak merasa khawatir karena ada petugas dan ruang informasi yang siap menyampaikan hal-hal yang ditanyakan. 

"Biasanya teman atau keluarga hanya antar saja di pinggir jalan, kita berdiri tunggu saja bis yang lewat, tahan dan naik. Sekarang, kita ke terminal, duduk lebih nyaman dan bisa cas handphone juga," cerita Petrus beberapa waktu lalu saat ditemui. 

Pria kelahiran pulau Lembata itu menyebut, harusnya terminal itu sudah sejak lama beroperasi. Banyak kemudahan dan layanan berstandar terjadi di tempat ini. Belum lagi, ketika menggunakan ALBN. Selama dalam perjalanan, nyaris tidak seperti bis pada umumnya. 

Kendaraan dengan mode pendingin dan alulan musik yang tidak berisik. Baginya itu tidak memberi kenyamanan. Berbeda ketika bis umumnya. Tempat-tempat sebagai transit juga disiapkan dengan standar layanan bak tamu di hotel berbintang. 

Dengan segala fasilitas dan layanan yang ada, Petrus Lanang berharap agar terminal ini bisa dimaksimalkan penggunaannya.

Begitupula dengan warga harus ikut membantu sekaligus menjaga keamanan serta kenyamanan agar tempat ini tidak rusak bahkan alergi bagi orang lain. 

"Kalau kita semua bisa jaga, saya yakin terminal ini bisa menjadi ikon baru. Lihat saja bentuknya, sangat unik. Belum lagi layanannya. Kita tidak boleh biarkan tempat ini tidak berfungsi maksimal atau mubazir," ujarnya. (fan) 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved