Berita Manggarai Timur

BLUD SPAM Manggarai Timur Tidak Lepas Tangan Meski Debit Mata Air Wae Naru Terus Menurun

debit air yang terus menurun saat ini tidak semua SR terlayani dengan baik. Bahakan, dibuat dalam sistem pembagian pun sudah tidak bisa. 

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto BLUD SPAM Manggarai Timur Tidak Lepas Tangan Meski Debit Mata Air Wae Naru Terus Menurun
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Tampak air keluar di salah satu rumah warga di Mukun terlihat bersih tidak ada keru, meski debit air kecil. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Pihak UPTD SPAM Kabupaten Manggarai Timur tidak melepas tangan dalam mengelola dan merawat SPAM Wae Naru Mukun, Desa Golo Meni, Kecamatan Kota Komba Utara, meski debit air terus menurun dan tidak ada pendapatan. 

Kepala UPTD SPAM Kabupaten Manggarai Timur Fransiskus Yun Aga, menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 15 Mei 2024.

Kevin yang akrab disapa ini menerangkan UPTD-SPAM Kabupaten Manggarai Timur sebagai operator pelayanan air minum di wilayah Kabupaten Manggarai Timur termasuk satu unit yang dioperasikan yaitu SPAM Wae Naru di IKK Mukun. 

Kevin juga menerangkan, SPAM Wae Naru ini melayani dengan jumlah sambungan rumah (SR) 179 di Mukun, Desa Golo Meni dan aktif terlayani sampai Desember 2023 sejumlah 95 sambungan rumah. Pada tahun 2024 kondisi mata air makin menurun. 

Baca juga: Jalan Waereca-Mondo Manggarai Timur NTT Putus

"Jadi bukan karena tidak dikelola dengan baik, tapi memang mata air menurun dengan sendirinya apalagi di lokasi mata air itu tidak ada pohon hanya dengan areal sawah saja," Ujarnya. 

Selain terkait debit air terus menurun dari tahun ke tahun, juga ada yang mengatakan bahwa air itu keru atau kotor, Kevin mengatakan bahwa itu betul. Hal itu disebabkan karena saat musim hujan, air dari luar meresap masuk ke dalam mata air, termasuk sumber air lain dari area persawahan. 

Kevin juga menegaskan, bahwa sementara air yang dilayani kepada warga sebagai pelanggan juga bukan dalam keadaan keru atau kotor, sebab air itu melewati reservoir atau broncaptering. 

"Kami bisa buktikan bahwa air yang dilayani kepada warga sebagai pelayanan itu tidak kru atau kotor. Air itu dalam keadaan bersih dan memang kondisi debitnya kecil karena debit mata air terus menurun,"ujarnya seraya menunjukan sejumlah foto air sedang keluar dari kran dan selang yang terlihat dalam keadaan bersih. 

Kevin juga mengatakan, bahwa karena debit air yang terus menurun saat ini tidak semua SR terlayani dengan baik. Bahakan, dibuat dalam sistem pembagian pun sudah tidak bisa. 

"Kondisi saat ini pembayaran pun sudah tidak lagi karena kondisi airnya itu sangat kecil bahakan tidak ada yang dilayani lagi," ujarnya. 

Meski demikian, kata Kevin, dengan kondisi debit air yang kecil dan tidak ada pembayaran, namun pihaknya tetap melakukan pemeliharaan, perawatan dan pengelolaan secara baik. Pada Tahun 2024 ini pihaknya mengeluarkan anggaran meskipun tidak ada pendapatan untuk membersihkan bak broncaptering dan juga membangun tembok turap penghalang agar air lain yang kotor tidak meresap ke dalam mata air tersebut. 

Ia juga mengatakan, UPTD SPAM hanya berstatus operator yang mengelola SPAM yang telah dibangun, namun ketika debit air menurun bukan lagi kewenangan UPTD SPAM tapi itu kewenangan Dinas PUPR. (rob)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved