Pilpres 2024
Prabowo Akui Kemenangannya Ada Afek Jokowi, Tapi Bukan Karena Bansos
Calon presiden terpilih Prabowo Subianto menganggap politisasi bansos sebagai tuduhan egois karena tak terbukti.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto menyangkal kemenangannya pada Pilpres 2024 salah satunya dipengaruhi oleh politisasi bantuan sosial.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai politisasi bantuan sosial, yang juga dipersoalkan dalam sidang sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi, sebagai tuduhan yang egois karena tidak terbukti. Meskipun demikian, ia mengakui efek Jokowi membantu kemenangannya dalam pilpres.
Prabowo menegaskan, bansos sudah ada sejak lama dan dianggarkan selama bertahun-tahun. Program bansos yang diberikan oleh pemerintah pun tidak hanya diberikan selama masa kampanye. Program bansos tersebut bahkan mendapat persetujuan dari semua partai politik di parlemen.
Menurut Prabowo, tuduhan mengenai penyalahgunaan bansos tidak terbukti. Hal itu terlihat dari kemenangan yang mencapai 63 persen dari pemilih di luar negeri. Padahal, tidak ada satu pun program bansos mengalir kepada mereka.
Baca juga: Prabowo Bangga Didukung Banyak Presiden Saat Pilpres 2024
Sementara di dalam negeri, Prabowo menelan kekalahan di dua provinsi, yakni Aceh dan Sumatera Barat. Padahal, bansos dari pemerintah didistribusikan kepada masyarakat di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk Aceh dan Sumatera Barat.
”Tuduhan itu mudah dilontarkan. Tetapi ketika pemeriksaan dilakukan dengan benar, dengan sengaja, maksud saya, tuduhan-tuduhan itu sangat kosong dan menurut saya tuduhan yang sangat egois,” ujar Prabowo dalam wawancara khusus dengan Al Jazeera yang dirilis pada Minggu (12/5/2024).
Menurut Prabowo, kemenangannya pada Pilpres 2024 disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah pengalamannya yang pernah dua kali menjadi capres, pada Pilpres 2014 dan 2019. Pesan, komitmen, dan narasi yang dibawa Prabowo selama dua kali pilpres tersebut telah sampai kepada pemilih.
Tim petahana
Di sisi lain, Prabowo merasa dirinya merupakan bagian dari tim petahana meskipun pada Pilpres 2024 tidak ada petahana yang berkontestasi. ”Saya harus mengatakan bahwa saya merasa pada dasarnya saya menjadi bagian dari tim petahana, jadi saya pikir itu juga merupakan faktor yang besar,” tuturnya.
Lebih jauh, keberadaan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden merupakan salah satu faktor penting dalam kemenangannya pada pilpres kali ini. Sebab, ayahnya,
Presiden Joko Widodo, memiliki tingkat kepuasan masyarakat yang mencapai 83 persen. Masyarakat pun merasakan komitmen dari Jokowi untuk memperbaiki kondisi masyarakat, terutama kalangan masyarakat miskin.
”Jadi, ya, saya rasa efek Jokowi itu sangat membantu saya juga,” kata Prabowo.
Meski demikian, Gibran juga dianggap memiliki daya tarik kepada pemilih muda yang jumlahnya mencapai 52 persen dari semua pemilih. Gibran yang berusia 36 tahun mampu mendekati pemilih muda yang peduli terhadap isu pekerjaan, pendidikan, dan kesetaraan.
Dalam putusan sengketa hasil pilpres, Mahkamah Konstitusi (MK) tidak memiliki keyakinan bansos yang disalurkan pemerintah mampu memengaruhi pilihan pemilih pada Pilpres 2024. Bahkan, MK juga tidak dapat mengetahui niat lain dari penyaluran bansos di luar tujuan program perlindungan sosial yang dicanangkan pemerintah.
Baca juga: Ganjar Ingatkan Prabowo: Yang di Dalam Pemerintahan Juga Bisa Mengganggu
Hakim Konstitusi Arsul Sani mengatakan, pencermatan terhadap Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2024 menunjukkan, perencanaan dan distribusi bansos merupakan tindakan yang sah secara hukum. Pemberian bansos diatur dalam peraturan perundang-undangan meski dengan catatan regulasi penyaluran program perlindungan sosial tersebut dibuat oleh presiden dan menteri yang juga merupakan pelaksana undang-undang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.