Berita NTT

Kakek Renggut Nyawa Pemuda di Pasar Oesao Kupang NTT, Korban Kerap Aniaya Pelaku

Pemuda 21 tahun ini tewas di tangan kakek berinisial AS (60), warga Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/ CHRISTIN MALEHERE
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy, S.IK 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Naas menimpa Elimas Tanaem. Pemuda 21 tahun ini tewas di tangan kakek berinisial AS (60), warga Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

AS menikam Elimas menggunakan sebilah pisau di bagian perut karena jengkel kerap dianiaya oleh korban.

Peristiwa tersebut terjadi di Pasar Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Sabtu 11 Mei 2024 pukul 14.0 Wita.

"Saat itu, lanjut dia, AS baru pulang dari kebun mengambil daun lontar muda. AS singgah di Pasar Oesao untuk membeli sirih pinang," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy, Minggu (12/5/2024).

Ariasandy menyebut, kejadian pembunuhan itu terjadi di Pasar Oesao, Kecamatan Kupang Timur.

Saat itu, lanjut dia, AS baru pulang dari kebun mengambil daun lontar muda. AS singgah di Pasar Oesao untuk membeli sirih pinang.

Ketika AS sedang duduk, datang korban Elimas Tanaem dan dan langsung mengambil parang milik AS. Melihat itu, AS lalu menegurnya.

Namun, Elimas malah menendang AS sebanyak dua kali mengenai pinggang hingga terjatuh.

Melihat kejadian tersebut, beberapa warga sekitar mengamankan Elimas untuk tidak melanjutkan aksinya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut Honda Beat vs Pikap di Oesao, Pengendara Motor Tewas di Tempat

Usai dilerai, beberapa menit kemudian Elimas datang lagi sambil memanggil dan memaki AS.

Elimas kembali menendang AS, tetapi ditangkis AS dengan pisau yang dipegangnya untuk mengupas pinang.

"AS juga menikam korban di bagian perut sebanyak satu kali," kata Ariasandy.

Melihat korban terluka pihak keluarga mengantarnya ke rumah Sakit Wira Sakti Kupang untuk mendapatkan perawatan medis, tetapi nyawanya tak bisa diselamatkan.

Kasus itu lalu dilaporkan ke Markas Kepolisian Resor Kupang. Polisi lalu bergerak cepat menangkap AS. Untuk mendukung proses hukum, jenazah Elimas pun diotopsi.

"Jadi motif AS menikam korban, karena kesal sering dianiaya," kata dia.

Kasusnya saat ini sedang ditangani Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kupang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved