Tokoh NTT
Profil Tokoh NTT, Kanis Tuaq Sosok Penggerak Inovasi Kemandirian Telur Ayam di Lembata
Inovasi dengan nama Mandiri Telur dan ayam kampung atau Mader dan Apung itu lahir atas dasar kegelisahan.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
Sumber daya yang ada harusnya bisa dimanfaatkan dan dikembangkan untuk kemakmuran Lembata.
Dinas yang dipimpinnya sering mengalami kendala terutama menyangkut regulasi untuk mengatur lalu lintas pasukan telur dan daging ayam dari luar daerah.
Putra Uyelewun itu berharap agar telur dan daging ayam perlu dibatasi dari luar daerah.
Selain memberi manfaat bagi pelaku usaha lokal, kemandirian lewat inovasi Mader dan Apung itu juga turut membuka lapangan kerja bagi masyarakat Lembata.
Di samping itu, adanya telur dan daging ayam lokal, juga dengan berbeda kualitasnya.
Potensi rusak telur dan daging ayam lokal jauh lebih kecil. Begitu juga dengan kualitas isi telur dan daging ayam. Rasanya lebih segar dibanding bahan yang didatangkan dari luar daerah.
Untuk mewujudkan kemandirian yang berkelanjutan, Kanis Tuaq sedang mengupayakan intervensi pemerintah yang lebih masif, terutama menyangkut persediaan pakan ayam. Pakan sering menjadi kendala terutama saat musim hujan.
Baca juga: Profil Tokoh NTT Abdurrahim Arsyad, Komika dan Aktor Indonesia yang Lahir di Kupang NTT
"Masalah ini yang kita sedang cari jalan keluarnya. Butuh intervensi lebih besar," kata Kanis Tuaq.
Dia punya mimpi suatu saat Lembata punya ciri khas soal ayam, selain ikan paus sebagai.
Ayam menjadi satu hal yang akan dicari orang-orang dikemudian hari jika ingin ke Lembata. Kuncinya, kata dia, mewujudkan kemandirian bagi peternak lokal.
Selain Mader dan Apung Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan juga menyiapkan sedikitnya 9 inovasi lainnya.
Semua inovasi itu menyasar sektor pertanian dan peternakan. Dengan lebih dari 200-an tenaga kerja lapangan, dia yakin Lembata bisa bertumbuh lebih baik dengan sumber daya yang ada.
Pemetaan akan peluang penghasilan, menurut dia, sebetulnya sudah dilakukan.
Kebijakan lebuh besar yang berdampak langsung ke petani dan peternak lokal menjadi pekerjaan selanjutnya.
Sisi lain, pengembangan skala kecil harus terus dilakukan. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.