Berita Timor Tengah Selatan

Dikerjakan Tahun 2022, Pasar Oinlasi Timor Tengah Selatan Tak Tuntas Dibangun 

Terpisah, Ketua DPRD TTS, Marcu Mbau menyayangkan pengerjaan Pasar Oinlasi yang tak tuntas, sehingga harus dibebankan ke APBD II. 

Penulis: Adrianus Dini | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
PPK pengerjaan Pasar Oinlasi, Tonny Fanggidae. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Pembangunan Pasar Oinlasi di Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan yang diketahui dikerjakan sejak tahun 2022 hingga kini tak tuntas.

Proyek senilai Rp. 2,4 miliar ini diketahui dikerjakan oleh CV Cipta Konstruksi Indah. CV ini sudah di-PHK pada tahun 2023 lalu setelah diberikan perpanjangan masa kerja selama 90 hari, tetapi pengerjaannya tidak tuntas. Pasca dilakukan PHK, tidak ada aktivitas pekerjaan di lokasi tersebut. 

Untuk diketahui, pengerjaan Pasar Oinlasi dimulai pada 14 Agustus 2022 dengan masa kontrak 5 bulan.

Namun karena belum tuntas, dilakukan addendum (penambahan masa kerja) selama 3 bulan (90 hari).

Meski demikian, pihak kontraktor tetap tak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut sehingga berujung PHK. 

"Pengerjaan Pasar Oinlasi bersumber dari dana tugas perbantuan kementerian perdagangan senilai Rp. 3 Miliar yang dibagi dalam 3 peruntukan di mana Rp. 2,4 Miliar fisik dan sisanya untuk administrasi dan pengawasan," jelas PPK pengerjaan Pasar Oinlasi, Tonny Fanggidae saat ditemui awak media, Selasa 7 Mei 2024 di Kantor Dinas Koperindag TTS.

Menurut Tonny, dana ini hanya bisa dicairkan pada tahun anggaran berjalan (tahun 2022), sehingga apabila terjadi PHK atau pemutusan kontrak, pembiayaan sisa pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab atau beban Pemda Kabupaten TTS. 

Baca juga: Kunjungi DPD Nasdem TTS, Ketua DPW Nasdem NTT Sebut Solid dan Konsolidasi Kata Kunci Kemenangan 

“Kita PHK CV Cipta Konstruksi Indah pada tahun 2023 dengan progres fisik lapangan sudah 78 persen dan realisasi pembayaran juga sudah 78 persen atau hampir Rp. 2 miliar. Sisa anggaran sudah tidak bisa dicairkan lagi. Kalau kita mau lanjut kerja bangunan itu maka kita harus pakai APBD II,” terangnya.

"Namun sebelum kita dapat melanjutkan pekerjaan tersebut menggunakan APBD II, Pemda TTS harus bersurat ke kementerian Perdagangan. Surat itu berisi permintaan barang hibah milik negara karena bangunan pasar Oinlasi masih berstatus milik kementerian perdagangan," tambahnya.

Dia mengatakan, pihaknya sudah bersurat ke kementerian perdagangan dan sudah dijawab. 

"Pada perubahan APBD tahun ini kalau ada anggaran pekerjaan Pasar Oinlasi bisa lanjut dikerjakan, kalau tidak ada anggaran maka terbawa ke tahun 2025. Kita sudah hitung kebutuhan anggaran pekerjaan tersebut sekitar Rp. 1,2 miliar,” katanya.

Terpisah, Ketua DPRD TTS, Marcu Mbau menyayangkan pengerjaan Pasar Oinlasi yang tak tuntas, sehingga harus dibebankan ke APBD II. 

Marcu berharap ke depan Pemda TTS dalam menunjukan pemenang (kontraktor) tidak asal-asalan sehingga tidak ada lagi pekerjaan yang mangkrak dan membebani APBD II.

Disampaikan, pihak DPRD TTS mendukung penyelesaian pekerjaan tersebut. Menurut Marcu, DPRD TTS siap mengalokasikan anggaran untuk melanjutkan pekerjaan. 

“Sangat disayangkan pengerjaan gedung itu berakhir mangkrak. Pemda harus betul-betul selektif dalam menentukan kontraktor. Nanti kita lihat ketersedian anggaran di perubahan APBD, kalau masih tersedia akan kita alokasikan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut,” ungkap Politisi Nasdem ini. (din)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved