Virus Flu Burung

Virus Flu Burung Menular ke Sapi Jelang Idul Adha, Petugas Peternakan Wajib Gunakan APD

Kita tahu virus flu burung pada hewan masih bermutasi. Tentunya penanganannya dari hulu. Kita koordinadi melalui one health dengan Kementan.

Editor: Alfons Nedabang
unair.ac.id
Ilustrasi flu burung. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan meminta petugas yang bertugas di peternakan atau yang bersinggungan dengan produk hewan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), mencuci tangan dan melakukan pembersihan dengan desinfektan.

Hal tersebut menyusul adanya penularan virus flu burung atau H5N1 kepada sapi yang terjadi di Amerika Serikat (AS).

Kemenkes juga mengimbau menjelang Idul Adha atau Hari Raya Kurban para peternak hewan mematuhi standar atau SOP terkait jual beli hewan. Misalkan memastikan hewan yang diperjualbelikan adalah hewan sehat.

Lalu saat pengolahan produk hewan dipastikan petugas mengikuti standar yang ada. "Petugas di peternak atau orang yang mengolah produk hewan wajib memakai APD, mencuci tangan dan membersihkan dengan desinfektan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Tribun, Rabu(1/5).

Kemenkes, kata Nadia juga akan berupaya melakukan antisipasi bersama Kementerian Pertanian (Kementan). Menurut dia, penularan penyakit tidak hanya terjadi antar manusia, tetapi terjadi juga dari hewan ke manusia dan berpotensi menjadi pandemi.

"Tentunya kita tahu virus flu burung pada hewan masih bermutasi. Tentunya penanganannya dari hulu. Kita koordinadi melalui one health dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk antisipasinya," kata dia.

Baca juga: Flu Burung Menginfeksi Sapi Perah di Sejumlah Negara Bagian Amerika, Kecemasan Meningkat

Adapun One Health adalah satu pendekatan yang memiliki tujuan untuk menyeimbangkan dan mengoptimalkan hubungan erat dan ketergantungan diantara manusia hewan dan ekosistem, mengakui kesehatan hewan peliharaan dan liar, tumbuhan, dan lingkungan yang lebih luas.

Sejauh ini dari data Kemenkes ada beberapa kasus penyakit menular yang pernah dan sedang diselesaikan dengan pendekatan One Health seperti HIV, flu babi, dan Covid-19.

Sementara itu Epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengungkap perlu ada kewaspadaan di peternakan dan aktivitas impor hewan terkait potensi penularan virus flu burung ke hewan ternak seperti sapi.\

"Di peternakan hewan, langkah-langkah kewaspadaan yang ketat harus diterapkan. Impor hewan juga merupakan titik penting yang memerlukan kewaspadaan ekstra," kata Dicky.

Meningkatkan kewaspadaan di peternakan bisa berupa pemantauan kesehatan rutin hewan dan penggunaan biosecurity yang kuat. Dua upaya ini dapat dilakukan untuk mencegah masuknya virus dari luar.

Selain itu, peternak juga harus mengisolasi hewan yang sakit. Pada aktivitas impor, pemeriksaan kesehatan yang ketat harus dilakukan.

Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka bebas dari penyakit menular, termasuk virus flu burung.

Baca juga: Potensi Menularkan Virus ASF, Warga Flores Timur Dilarang Makan Daging Babi Sakit

Dicky menjelaskan jika secara penanganan virus flu burung H5N1 memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara otoritas kesehatan hewan, peternak, dan masyarakat secara umum.

"Langkah-langkah pencegahan dan mitigasi harus terus ditingkatkan untuk mengurangi risiko penyebaran virus ini. Sehingga melindungi kesehatan hewan dan manusia," tutupnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved