Pilgub NTT

Menebak Arah Koalisi Golkar yang Usung Melki Laka Lena di Pilgub NTT

Meski demikian, pasca Pileg 2024, beredar pula nama politisi Golkar lainnya yang disebut-sebut ingin bertarung dalam kontestasi Pilgub NTT.

|
Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-Golkar NTT
Ketua DPD Golkar NTT Melki Laka Lena saat membawakan pengantar pada gelaran Golkar Academy NTT. Melki hingga kini masih menjadi calon tunggal dari Golkar untuk Pilgub NTT 2024. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Timur ( DPD Golkar NTT ) Emanuel Melkiades Laka Lena menyebut dirinya masih mendapat penugasan dari partai untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub NTT mendatang.

Melki Laka Lena, demikian politisi kelahiran Kota Kupang itu akrab disapa, menjadi satu-satunya calon gubernur yang mendapat penugasan secara resmi dari dewan pimpinan partai berlambang beringin untuk berlaga di Pilgub NTT 2024.

Meski demikian, pasca Pileg 2024, beredar pula nama politisi Golkar lainnya yang disebut-sebut ingin bertarung dalam kontestasi Pilgub NTT.

Baca juga: Melki Laka Lena Buka Sekolah Politik Golkar Academy NTT, Pertama di Luar Jakarta

Nama nama yang muncul diantaranya mantan anggota Fraksi Golkar DPR RI dan mantan wakil gubernur NTT Josef Nae Soi serta Sebastian Salang yang saat ini menjadi salah satu pejabat teras DPP Golkar.    

Melki yang diwawancarai menyebut, Golkar NTT tidak membuka pendaftaran untuk bakal calon gubernur karena DPP telah memberi penugasan tersebut. Selain untuk Pilgub NTT, Golkar juga tidak membuka pendaftaran untuk bakal calon Bupati TTS dan bakal calon Wali Kota Kupang. 

"Kalau dari DPP sudah kasih penugasan tunggal maka tidak buka. Tetapi kalau penugasan itu misalnya lebih dari satu maka buka seleksi," kata Melki di Kupang.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu menyebut, dengan penugasan tersebut maka DPP memberi kepercayaan kepada DPD dan bakal calon untuk mengatur pasangan dan koalisi dalam Pilkada. "Kecuali kalau tiba tiba ada perbedaan situasional lapangan," kata dia. 

 

Peluang koalisi

Melki juga belum mau membuka ke publik terkait koalisi partai untuk Pilgub NTT 2024. Ia berkilah, saat ini secara internal pihaknya masih melaksanakan tahapan survey untuk melihat elektabilitas dan peluang.

"Survey lagi jalan, tahapan kita lakukan pelan-pelan. Teman-teman juga lagi komunikasi ke partai. Jadi kita lihat peta survey dulu baru mulai bahas calon dan peta koalisi," kata dia.

Ia menyebut, keputusan soal peta koalisi akan diambil pada pertengahan bulan Mei setelah hasil survey rampung.

Meski demikian, ia menyebut koalisi Pilgub NTT akan merujuk pada koalisi nasional saat Pilpres 2024. 

"Ini pertama diprioritaskan pake KIM (Koalisi Indonesia Maju). Tapi kedua, kalau itu sudah maksimal, nanti dengan partai di luar juga gabung," kata Melki yang saat Pilpres dipercayakan sebagai Ketua TKD Prabowo-Gibran NTT.

Ia tidak menampik, komunikasi juga telah dibangun dengan partai di luar KIM seperti Nasdem, PDI Perjuangan, Hanura dan Perindo. Ia menyebut, pimpinan partai telah melakukan koordinasi terkait hal itu. 

"Di beberapa daerah kita dengan Nasdem, PDIP, Perindo dan Hanura," lanjut dia.

Pada Pileg 2024, Golkar meraih 9 kursi untuk DPRD NTT. Jumlah itu sama dengan perolehan kursi Partai Gerindra yang sama sama menjadi bagian KIM, serta PDIP yang juga meraih 9 kursi. Adapun anggota KIM lainnya yakni Demokrat meraih 7 kursi, PSI meraih 6 kursi, serta PAN dengan 4 kursi. 

Adapun syarat pencalonan paket Pilgub NTT hanya membutuhkan minimal 13 kursi.  

 

Formulir di PAN dan PSI

Saat ini, kata Melki, dirinya telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur di dua partai lain yang merupakan anggota Koalisi Indonesi Maju yakni PAN dan PSI. 

Namun, dirinya belum melakukan pendaftaran di kedua partai itu. "Sudah ambil di PAN dan PSI, pimpinan partai juga koordinasi bagus," tambah dia.

Adapun setelah DPW PAN membuka pendaftaran, tercatat tiga figur telah mendaftar di partai itu. Ketua DPD PDI Perjuangan NTT, Emi Nomleni menjadi orang pertama yang mendaftar, disusul Mantan Kapolda NTT Irjen Pol Purn Johny Asadoma dan Frans Aba.

Sementara itu, Johny Asadoma juga tercatat sebagai figur pertama yang mendaftar di Gerindra dan PSI sebagai bakal calon gubernur.

Selain Johny Asadoma, Gerindra sebelumnya disebut sebut akan mengusung Farry Francis. Namun, mantan Ketua Komisi V DPR RI itu belum mendaftar di partai yang besutan Prabowo itu. Nama lain yang berpeluang didorong dari Gerindra adalah Ketua DPD Gerindra NTT yang juga mantan wakil gubernur Esthon Foenay. (*)

WAWANCARA - Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena saat diwawancarai wartawan di Kupang. Sabtu 12 Agustus 2023.
Ketua DPD Golkar NTT Melki Laka Lena

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved