Berita NTT

Anomali Sumber Daya Laut Labuan Bajo Kaya Tapi Nelayan Tidak Sejahtera

Bupati Edistasius mengungkapkan, Labuan Bajo tercatat sebagai salah satu daerah penangkapan ikan yang sangat potensial. 

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/BERTO KALU
Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi berdialog dengan para Anggota Komisi IV DPR-RI di Labuan Bajo, Selasa 30 April 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki kekayaan sumber daya laut yang luar biasa, namun hal tersebut tidak sejalan dengan kesejahteraan para nelayan di sana. 

Hal tersebut disampaikan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi saat dialog dengan para Anggota Komisi IV DPR-RI yang melakukan reses kunjungan kerja di Labuan Bajo, Selasa 30 April 2024. 

Bupati Edistasius mengungkapkan, Labuan Bajo tercatat sebagai salah satu daerah penangkapan ikan yang sangat potensial. 

"Sumber daya lautnya luar biasa, pusatnya ikan tuna, kerapu, tongkol dan kakap, ikan yang dijual diprovinsi lain itu sumbernya dari sini," kata Bupati yang akrab disapa Edi Endi itu. 

Edi mengungkapkan, rata-rata nelayan di Labuan Bajo merupakan masyarakat pesesir pulau, namun tingkat kemiskinan tertinggi ada di sana. Hal ini disebabkan karena rentenir, fasiliatas alat tangkap tidak dimiliki, ketersediaan BBM, hingga tidak tersedianya dermaga.

"Selain itu Pemda Manggarai Barat tidak dilibatkan dalam pengelolaan potensi laut di wilayah ini. Ini sangat ironis, Pemda menjadi tamu di daerahnya sendiri yang merupakan daerah otonominya," jelas Edi. 

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat tidak diperbolehkan melakukan atau mendapatkan pembagian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sisi lain, pihaknya harus memperhatikan kebutuhan fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan masyarakat di wilayahnya.

Baca juga: Bupati Manggarai Barat Larang Pejabat Matikan Handphone


"Melalui dialog ini, saya berharap di sejumlah pulau yang sudah ditetapkan menjadi kawasan Taman Nasional Komodo berkenan dermaganya dibangun, jangan hanya kekayaannya dikelola, fasilitas dan sarana prasarananya disiapkan dan infrastrukturnya dibangun," kata Edi. 

"Karena kawasan itu sudah menjadi kewewenang pemerintah pusat agar rakyat menikmati kehidupan yang baik dan pembangunan berkeadilan sosial dan merata," tambahnya. 

Dalam kesempatan itu, Edi turut membeberkan kondisi petani di daerah itu yang sering mengeluhkan beban biaya pasca panen. 

"Saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan DPR RI Komisi IV untuk merespons apa yang menjadi harapan masyarakat Manggarai Barat khususnya masyarakat pesisir," ucapnya. 

Menanggapi itu, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin  menyatakan tahun ini akan dibangun kastorid (tempat penyimpanan ikan) dengan kapasitas 10 ton di Kampung Nelayan Modern, salah satunya di Kabupaten Manggarai Barat. 

"Dana untuk membangun kampung modern ini sangat besar dan semuanya serba modern, menyusul akan dikirim 100 unit cool storage dan 120 paket jaring alat tangkap ikan untuk Nelayan di Labuan Bajo," tandasnya. (uka)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved