Breaking News

Undana

Songsong Kemenangan yang Berdampak Universal, Keluarga Besar Undana Gelar Halal Bihalal

halal bihalal keluarga besar Undana diselenggarakan setiap tahun dengan tujuan untuk kembali merajut persaudaraan.

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
Keluarga besar Undana foto bersama dalam acara Halal Bihalal di Aula lantai lll Gedung Rekorat Undana, Jumat 26 April 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Keluarga besar Universitas Nusa Cendana (Undana) menggelar halal bihalal yang mengusung tema "Songsong Kemenangan  yang Berdampak Universal".

Kegiatan itu berlangsung di aula lantai lll, Gedung Rektorat Undana, Jumat 26 April 2024.

Ketua Panitia, Dr. Ir. Muhammad S. M. Nur, M.Si mengatakan halal bihalal keluarga besar Undana diselenggarakan setiap tahun dengan tujuan untuk kembali merajut persaudaraan.

"Kami merajut persaudaraan tidak saja sesama dosen tetapi seluruh unsur yang ada di Univeraitas Nusa Cendana," kata Muhammad.

Dikatakan Muhammad, kegiatan halal bihalal tersebut berpegang pada spiritnya karena umat muslim telah berhasil menyelesaikan ibadah puasa.

"Dalam ibadah puasa itu, kita berlatih mengendalikan diri dari hawa nafsu," kata dia.

Kemudian, lanjut dia, spirit yang kedua terkait spirit semangat yang diperoleh selama Ramadhan dan akan dilanjutkan dengan bulan-bulan berikutnya.

"Tentunya, momen seperti ini untuk terus menggerakkan semangat kita ke depannya. Dan juga bagaimana membangun Undana ke depannya," ungkapnya.

Sementara itu, Ustad Drs. Arafik dalam ceramahnya mengatakan, melalui halal bihalal itu, usai menjalankan puasa selama Ramadhan, seluruh umat duduk bersama, membuka diri dan saling memaafkan.

"Hari ini kita dengan semangat yang sama. Barangkali hari kemarn kita pernah bertengkar dan sikut-sikutan, maka melalui kegiatan ini, mari kita saling memaafkan," ajaknya.

Menurut Arafik, orang yang tidak mau memaafkan kesalahan saudaranya adalah orang yang sombong.

"Jangan menjadi manusia egois yang tidak mau memaafkan saudaranya. Tuhan saja memaafkan para hambanya. Jangan sampai kita mengedepankan ego," ujarnya.

Dikatakan Arafik, hidup itu sangat singkat. Sehingga perlu melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan.

"Jadilah orang-orang yang memaafkan. Dunia ini bukan milik kita. Kita di dunia hanya transit, karena kesalahan yang dilakukan oleh nenek moyang kita," ujarnya.

"Kalau memang kita pemenang dalam pertarungan kita dalam Ramadhan, mari kita jaga seluruh sikap kita sampai kita bertemu dalam Ramadhan yang akan datang," pungkasnya. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved