Berita Lembata
Plan Internasional Diskusi Kelompok Sebaya Cegah Kasus Perundungan dan Dampak Internet Bagi Remaja
Plan Internasional menggelar sosialisasi tentang penggunaan internet sehat serta sosialisasi tentang perundungan dan dampak buruk
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Yayasan Plan Internasional Indonesia (Plan Internasional) mengadakan diskusi kelompok sebaya untuk mencegah terjadinya perundungan (bullying) dan mengurangi dampak buruk internet bagi remaja, Rabu, 24 April 2024 di Olympic Ballroom, Lewoleba.
Kegiatan diskusi sebaya ini diberikan kepada 25 orang remaja SMP dan SMA yang tinggal di Kota Lewoleba dan mereka diharapkan menjadi fasilitator sebaya bagi teman-teman remaja lainnya tentang penggunaan internet secara sehat dan aman serta dampak perundungan.
Plan Internasional yang fokus pada Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (GESI) terus mendorong upaya perlindungan dan partisipasi anak dan kaum muda lewat berbagai program dan kegiatan-kegiatan.
Yuventa (18), peserta diskusi kelompok sebaya, mengakui kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk mereka karena dampak buruk perundungan dan media sosial begitu nyata di kalangan remaja saat ini.
Baca juga: Pemkab Lembata Gelontorkan Rp 18 Miliar untuk Pilkada 2024
Secara pribadi, Yuventa juga pernah merasakan dampak buruk dari penggunaan internet yang tidak terkontrol yakni kecanduan media sosial.
Yuventa bisa menghabiskan waktu delapan jam sehari untuk berselancar di media sosial. Dia kemudian sadar aktivitas itu hanya membuang buang waktu.
Alih-alih menghabiskan waktu dengan bermain internet, siswi SMAN 1 Nubatukan ini lebih memilih melakukan aktivitas yang lebih produktif seperti membaca buku.
"Saya sekarang hanya bermain media sosial 3-4 jam sehari. Intinya saya berusaha untuk kurangi," ujarnya.
Selain kecanduan, dampak buruk internet lainnya adalah kurang konsentrasi, gagal fokus, cepat ngantuk dan merusak pergaulan karena semua hal yang bisa diakses di internet.
"Peran orangtua sangat penting untuk mengontrol penggunaan internet pada anak dan remaja. Bila perlu orangtua memberikan handphone saat anaknya berusia 16-17 tahun, usia SMA," tandas Yuventa.
Selain dampak buruk internet, Yuventa juga mau berinisiatif mengedukasi teman temannya tentang bahaya perundungan (bullying) bagi kesehatan mental anak dan remaja.
Dia dan teman temannya siap menyebarkan informasi yang mereka dapatkan dari kegiatan diskusi kelompok sebaya yang diselenggarakan Plan Internasional kepada teman teman remaja lainnya.
Manajer Area Implementasi Program Plan Internasional Indonesia atau Plan Indonesia Wilayah Lembata, Erlina Dangu, menerangkan perkembangan teknologi informasi dan media sosial yang semakin pesat dapat memberikan banyak dampak positif maupun negatif bagi para pengguna media sosial, khususnya para remaja.
Hal ini menurut dia turut memberikan pengaruh pada keterlibatan atau partisipasi remaja di Lembata.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.