KLB Rabies
8 Kecamatan di Sikka Tergolong Tingkat Kasus Gigitan HPR Tertinggi
Dinas kesehatan kabupaten Sikka mencatat terdapat 8 kecamatan dengan tingkat kasus gigitan tertinggi berdasarkan penggunaan vaksin rabies.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Jumlah korban gigitan anjing rabies di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencapai 905 orang.
Data tersebut terhitung sejak Januari hingga pertengahan April 2024. Dari ratusan kasus gigitan anjing rabies itu, empat di antaranya meninggal dunia.
Dinas kesehatan Kabupaten Sikka mencatat terdapat 8 kecamatan dengan tingkat kasus gigitan tertinggi berdasarkan penggunaan vaksin rabies.
8 kecamatan tersebut, yakni 3 Kecamatan di Kota (Alok Barat, Alok dan Alok Timur) Kecamatan Nita, Palue, Kewapante, Waigete, Nele.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan di Kecamatan Alok penggunaan vaksin cukup tinggi dilihat dari penggunaan vaksin anti rabies di Puskesmas Beru.
"Kalau dari penggunaan vaksin yang tertinggi di Kecamatan Alok karena penggunaan vaksin di Puskesmas Beru cukup tinggi, Kecamatan Nita, Palue, Kewapante, Waigete, Nele, dan di Kecamatan Alok barat dan timur," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan meski telah melakukan langkah-langkah pencegahan virus rabies di Sikka, saat ini masih terdapat sebagian masyarakat yang belum sepenuhnya memahami mengenai rabies dan cara penanganannya.
Baca juga: Empat Orang Meninggal karena Rabies, Pemkab Sikka Wajibkan Anjing Divaksin
"Kita lihat HPR yang jenis anjing ini berkeliaran dimana-mana,"ujarnya
Petrus mengimbau warga Sikka untuk mengandangkan, mengikat, dan membawa anjing peliharaannya untuk mendapatkan vaksin secara berkala. Menurutnya, hal itu menjadi langkah preventif untuk menekan kasus rabies di Sikka. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.