Warga Sikka Digigt Anjing

Warga di Palue Sikka yang Meninggal Dunia Digigit HPR, Tinggalkan Anak Masih Balita 

Camat Palue, Rudolfus Riba mengatakan, pasien meninggal dunia di Puskesmas Tuanggeo setelah dirawat selama satu hari.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
RABIES - Gambar ilustrasi anjing rabies. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Maria Tua (42) warga RT/RW 003/009 Dusun Tudu Desa Rokirole, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, NTT meninggal dunia usai digigit Hewan Penular Rabies (HPR), Rabu 17 April 2024.

Dalam video yang diperoleh, pasien tersebut takut angin saat dikipas petugas. Selain itu pasien takut air saat diberikan oleh petugas puskesmas dan takut cahaya.

Nestor, keluarga korban mengatakan korban meninggalkan dua orang anak yang masih kecil. Anak pertama masih duduk di bangku SMP sedangkan anak kedua masih berumur empat tahun sedangkan sang suami merantau ke Malaysia.

Kata dia, Anak pertama korban akan mengikuti ujian di SMP Negeri 1 Palue pada Senin 22 April 2024 mendatang.

Saat ini jenazah disemayamkan dirumah duka di RT/RW 003/009 Dusun Tudu Desa Rokirole, Kecamatan Palue. Informasi dari keluarga, jenasah akan dikuburkan besok.

Camat Palue, Rudolfus Riba mengatakan, pasien meninggal dunia di Puskesmas Tuanggeo setelah dirawat selama satu hari.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dalam Dua Hari, Enam Warga Sikka Digigit Anjing Diduga Rabies

"Pasien alamat Desa Rokirole, Kecamatan Palue meninggal dunia setelah di rawat di Puskesmas Palue selama 1 hari dengan  gejala Rabies,"ujarnya Rabu 17 April 2024

Kata dia, riwayat pasien digigit anjing sudah lima bulan dan tidak mendapatkan vaksin anti rabies (Var)

"Riwayat pasien 5 bulan setelah digigit anjing tidak mendapatkan VAR," katanya. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved