Warga Sikka Digigit Anjing

BREAKING NEWS: Dalam Dua Hari, Enam Warga Sikka Digigit Anjing Diduga Rabies

Di waktu yang hampir bersamaan, kasus gigitan anjing kembali terjadi dengan korban dua warga Kelurahan Wolomarang. 

|
Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Gambar ilustrasi anjing rabies. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo 

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Selama kurun waktu dua hari, enam warga Kabupaten Sikka terkena gigitan anjing yang diduga rabies

Pada Selasa, 16 April 2024, sebanyak lima warga Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat terkena gigitan anjing yang diduga rabies. Pada Rabu, 17 April 2024 pagi, satu lagi warga Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, juga terkena gigitan anjing yang diduga rabies

Lurah Wolomarang, Tommy Mandalangi yang ditemui POS-KUPANG.COM, Rabu, 17 April 2024 membenarkan lima warganya terkena gigitan anjing dalam waktu satu hari. 

Tommy menjelaskan, kasus gigitan anjing pertama terjadi pada pagi hari dengan korban anak di bawah umur. Pada malam harinya terjadinya kasus gigitan anjing di sekitar Pasar Wuring dengan korban satu pasangan suami istri yang berdomisili di Wailiti.

Di waktu yang hampir bersamaan, kasus gigitan anjing kembali terjadi dengan korban dua warga Kelurahan Wolomarang

Sementara anjing yang menggigit kelima warga Kelurahan Wolomarang itu hingga saat ini belum ditemukan dan belum bisa dipastikan apakah anjing yang sama atau berbeda.

"Jadi total yang ada ini di Wolomarang ini ada lima kasus gigitan dan untuk sementara kami mencoba melacak jenis anjingnya, sementara tadi juga ada laporan dan kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Pertanian Bidang Keswan, dalam kaitannya dengan rabies ini ada laporan juga dari Lorong Ayam bahwa ada juga gigitan anjing sementara kepala anjing itu sudah dipotong dan sudah dibawa ke lab, kami hanya memastikan apakah kepala anjing yang dipotong itu apakah sesuai dengan anjing yang menggigit di Wolomarang atau tidak," jelas Tommy Mandalangi. 

Informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, lima korban gigitan anjing tersebut masing-masing dua diantaranya sedang diupayakan pihak keluarganya untuk mendapatkan VAR di Kabupaten Flores Timur sedangkan tiga lainnya sedang diupayakan untuk mendapatkan VAR di Kabupaten Nagekeo.

Hal itu dilakukan karena ketersediaan VAR di Kabupaten Sikka mengalami kekosongan. Sementara itu, Alfons, warga Lorong Ayam, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok yang ditemui di tempat yang sama mengaku anaknya terkena gigitan anjing, Rabu, 17 April 2024 pagi. 

"Sekarang anak saya sudah di rumah, tadi sudah berobat di rumah sakit, setelah gigit, anjing itu lari dan warga dengan spontan memukul anjing itu sampai mati," ujar Alfons. 

Alfons bersama istrinya mengatakan saat ini anaknya dalam kondisi masih lemah. 

Baca juga: Warga Sikka Terluka Parah Usai Digigit Anjing

"Sudah ditangani di rumah sakit tadi hanya kita butuh vaksin saja," ungkap Alfons.

POS-KUPANG.COM sudah berusaha menemui Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, namun tidak berada di tempat. Petrus Herlemus yang dihubungi melalui telepon selulernya juga belum merespon. 

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, dr. Mercy Parera enggan menemui POS-KUPANG.COM saat hendak dikonfirmasi terkait kasus gigitan anjing tersebut. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved