Berita Manggarai Barat

Satu Sarang Penyu Ditemukan di Nanga Bere Manggarai Barat

Beo Lejong merupakan tempat pelestarian dan pusat edukasi penyu yang berlokasi di Kampung Bangko, Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan.

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Warga temukan sarang penyu di Pantai Bangko, Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmawas) Bangko Bersatu kembali menemukan satu sarang penyu di Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. 

Ini merupakan penemuan ketiga sarang penyu sepanjang tahun 2024. Sarang pertama ditemukan 10 Februari, kedua 24 Maret dan sarang ketiga 15 April. 

"Sarang penyu kembali ditemukan di Pantai Bangko pada Senin 15 April kemarin dengan jumlah 104 butir telur," ujar Fadil Mubarak, anggota Pokmawas Bangko Bersatu, Rabu 17 April 2024.

Selanjutnya, kata Fadil, sarang penyu tersebut dipindahkan ke pusat pelestarian penyu Beo Lejong Penyu untuk menghindari serangan predator, sebelum dilepasliarkan. 

Beo Lejong merupakan tempat pelestarian dan pusat edukasi penyu yang berlokasi di Kampung Bangko, Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan. Tempat ini dikembangkan oleh kelompok pegiat konservasi Pokmawas Bangko Bersatu dan Ikatan Pemuda Peduli Konservasi. 

Sejak 2017-2024, Pokmawas Bangko Bersatu dan Ikatan Pemuda Peduli Konservasi telah melepasliarkan 3.000 bayi penyu ke Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu. Jenis penyu yang dilepasliarkan adalah penyu sisik (Eretmochelys Imbricata), penyu lekang (Lepidochelys Olivacea) dan penyu hijau (Chelonia Mydas). 

Baca juga: Keuskupan Ruteng dan Pemkab Manggarai Barat Launching Festival Golo Koe

Fadil menjelaskan, dalam melepasliarkan bayi penyu pihaknya juga melibatkan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Wilayah Kerja Manggarai dan pemerintah desa setempat. 

Lebih lanjut dikatakan, perlindungan terhadap penyu sebagai biota laut yang dilindungi sangat penting karena diambang kepunahan.

Ia berharap masyarakat mulai sadar dan meninggalkan praktik-praktik eksploitasi biota penyu untuk kepentingan komersial dan konsumsi. (uka)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved