Liputan Khusus
Lipsus - Roby Idong Gandeng Martinus Wodon maju Pilkada Sikka, Daftar di Demokrat dan Perindo
Saat mendaftarkan diri menjadi Bacabup ke Partai Perindo, Ketua DPC PDIP Sikka, Roby Idong menggandeng Martinus Wodon, anggota DPRD Sikka terpilih.
Meski mendaftar secara berpasangan, kata Adhityo, secara administrasi tercatat perorangan.
Ditanya apakah sikap politik Martinus Wodon merupakan hasil rekomendasi Partai Demokrat Sikka, Adhityo secara diplomatis mengatakan Partai Demokrat terbuka sehingga tetap melalui proses penjaringan sesuai mekanisme Partai Demokrat.
"Jadi tidak serta merta karena kader Demokrat lalu dipastikan mendapatkan rekomendasi. Bagaimana pun kita tetap menghormati apa yang sudah termuat dalam PO maupun juklak tentang Pilkada diinternal Partai Demokrat. Di Partai Demokrat, kita berpatokan ke PO nomor 1 tahun 2020 dan juklak nomor 2 tahun 2020 tentang Pilkada," jelas Adhityo.
Dalam PO nomor 1 tahun 2020 dan juklak nomor 2 tahun 2020 tentang Pilkada dijelaskan kader Partai Demokrat maupun non kader harus melewati proses tahapan mulai dari penjaringan internal, eksternal dan pendaftaran di tingkat DPC, perangkingan di tingkat DPC kemudian hasilnya akan dibawa ke DPD guna perangkingan kembali dan penjaringan.
"Diharapkan memang dalam proses itu akan mengerucut sampai ke tingkat DPP. Di DPP kalau yang daftar itu sudah paket menjadi nilai plus tapi kalau yang daftarnya perseorangan juga kita tidak abaikan. Mereka akan mendapatkan surat tugas untuk mencari pasangannya dan selanjutnya membawa hasil survei dan menjalani fit and proper test di DPP," jelas Adhityo.
Sementara Wakil Sekretaris DPC PDI-P Sikka, Yansen Seda saat ditemui Pos Kupang di kediaman Robi Idong juga membenarkan adanya pendaftaran paket Fransiskus Roberto Diogo dan Martinus Wodon.
"Dalam penyampaian Pak Robi Idong sehari sebelumnya bahwa beliau jika ingin maju menjadi bupati maka dia akan menggandeng calon wakil bupati orang muda, orang yang masih energik karena beliau berpikir bahwa dalam berpolitik ini perlu ada kaderisasi. Mungkin ini sebuah langkah yang baik karena melihat potensi dalam diri Pak Martin Wodon juga memiliki rekam jejak yang baik, dengan pengalaman-pengalaman beliau dan Pak Robi untuk sementara merasa cocok dengan Martin Wodon," jelas Yansen Seda.
Dikatakan Yansen, apabila Partai Demokrat berkenan, Fransiskus Roberto Diogo bersama Martinus Wodon akan menjadi paket yang bisa maju di Pilkada 2024.
Bertemu Jimi Sunur
Sementara itu di kabupaten Lembata, dua ketua partai politik yang punya kursi di parlemen masing-masing Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lembata Mukhtar Haris dan Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Lembata Juprians Lamablawa bertemu dokter Jimi Sunur di kediaman, Minggu (14/4).
Terkait dengan pertemuan tersebut, Yulius Bala Labaona, Ketua PKN Kecamatan Nagawutung menjelaskan, aspirasi dari kader dan konstituen PKN menginginkan Ketua PKN Lembata Juprians Lamablawa maju dalam Pilkada Lembata.
Menurut dia, anak muda dengan kompetensi ilmu dan pengalaman memimpin berbagai organisasi yang dimiliki Lamablawa sangat layak untuk diusung. Sudah saatnya Lembata ini, dipimpin anak muda dengan berbagai kapasitas yang mumpuni.
"Apa lagi ketua PKN Lembata ini bersih dari beban masa lalu. Ia tidak pernah punya rekam jejak hitam dalam persoalan hukum. Ketua PKN Lembata ini bila disandingkan dengan tokoh muda lainnya sebut saja dokter Jimi Sunur atau Haji Muhamad Motong di Kedang, saya pikir akan berpeluang besar untuk memenangkan kompetisi politik lima tahunan itu," ungkap Yus.
Ketua PKN Wulandoni, Kondradus Eko Key menuturkan Juprians Lamabelawa layak diusung dalam Pilkada 2024. Sebagai pengacara di Kampung Lembata, Lamablawa sudah membantu banyak masyarakat pencari keadilan secara gratis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.