Konflik Iran Versus Israel
PBB Desak Semua Pihak Menahan Diri di Tengah Meningkatnya Ketegangan Iran-Israel
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah meminta semua pihak terkait untuk menahan diri di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel
POS-KUPANG.COM - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis telah meminta semua pihak terkait untuk menahan diri di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.
Mengutuk keras “serangan besar-besaran” yang dilancarkan Iran terhadap Israel, Guterres menyerukan semua pihak menahan diri secara maksimal dan memperingatkan bahwa “baik kawasan maupun dunia tidak mampu melakukan perang lagi.”
“Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan, tak lama setelah Iran dilaporkan melancarkan ratusan serangan drone dan rudal terhadap Israel.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menggelar rapat darurat untuk membahas perkembangan terakhir di Timur Tengah pada Minggu (14/4/2024) malam waktu setempat atau Senin (15/4/2024) waktu Indonesia. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengingatkan negara anggota bahwa Piagam PBB melarang serangan terhadap integritas teritorial suatu negara. Selain itu, prinsip kekebalan bagi pejabat diplomat dan konsulat harus dihormati.
”Sekarang waktunya untuk mundur dari jurang. Amat penting menghindari tindakan apa pun yang bisa memicu konfrontasi milter besar-besaran berbagai kubu di Timur Tengah. Warga sipil sudah menderita dan selalu menjadi yang paling terdampak,” kata Guterres seperti dikutip Al Jazeera.
”Kita (anggota DK PBB) memiliki tanggung jawab bersama untuk terlibat aktif melibatkan semua pihak terkait untuk mencegah eskalasi lebih lanjut,” ujar Guterres.
Dewan Keamanan PBB telah menjadwalkan pertemuan darurat pada pukul 4 sore. waktu setempat (12.00 GMT) pada hari Minggu untuk membahas gejolak terbaru di wilayah tersebut.
“Respons Iran memperburuk situasi perdamaian dan keamanan yang sudah tegang dan rapuh di Timur Tengah,” kata Paus Fransiskus dalam pernyataan terpisah, menyerukan semua pihak untuk menahan diri guna menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut di wilayah tersebut.
Semua pihak terus bekerja untuk meredam gejolak baru yang mungkin ditimbulkan akibat serangan balasan Iran ke Israel. Kawasan Timur Tengah dan dunia tidak akan mampu menghadapi satu perang lagi. Timur Tengah masih bergolak akibat perang Israel-Hamas di Jalur Gaza. Dunia juga masih menghadapi perang Ukraina-Rusia yang belum kunjung berakhir.
Sejauh ini kabinet perang Israel telah bertemu meski belum ada keputusan soal langkah mereka selanjutnya. Amerika Serikat, sekutu Israel, telah menyatakan tidak akan turut serta apabila Israel kembali membalas serangan Iran.
Pada 14 April, Iran meluncurkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal ke wilayah Israel. Eskalasi konflik Iran-Israel dikhawatirkan memicu perang meluas di Timur Tengah.
Rusia, China, Perancis, dan Jerman, serta Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab mendesak agar Israel dan Iran menahan diri. Para pihak terkait diminta mengedepankan pendekatan politik untuk mendinginkan situasi di Timur Tengah.
Adapun Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Washington tidak akan ambil bagian jika Israel melancarkan serangan balasan ke Iran. Pembicaraan Biden dan Netanyahu itu diungkap salah satu pejabat AS.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby tidak membantah informasi tentang isi pembicaraan Biden dan Netanyahu. Menurut Kirby, AS akan tetap membantu Israel mempertahankan diri, tetapi AS tidak menginginkan perang.
Serangan Iran merupakan aksi balasan terhadap serangan udara Israel ke kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.